Inilah Gejala, Penyebab, dan Pengobatan Schwannomatosis, Kelainan Genetik Langka

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Kamis, 13 Oktober 2022 06:20 WIB

Ilustrasi otak. Pixabay

TEMPO.CO, Jakarta - Schwannomatosis adalah suatu kondisi medis berkaitan dengan kelainan genetik langka yang menyebabkan tumbuhnya sejumlah tumor yang dikenal dengan schwannoma tumbuh pada penutup saraf perifer. Schwannomatosis bisa mengakibatkan nyeri hingga dapat memperlemah fungsi neurologis.

Merujuk John Hopkins Medicine, gejala schwannomatosis yang paling parah adalah rasa sakit yang hebat dan intens. Hal ini dapat terjadi ketika schwannoma tumbuh dan menekan saraf terdekat atau jaringan lain. Ini dapat terjadi di bagian tubuh mana saja. Jika schwannoma menekan sumsum tulang belakang, dapat menyebabkan gejala seperti:

  • Rasa geli
  • Mati rasa
  • Kelemahan.

Tergantung pada lokasi tumor, orang dengan schwannomatosis mungkin juga mengalami:

  • Sakit kepala
  • Kesulitan buang air kecil atau disfungsi usus
  • Benjolan atau area bengkak di mana tumor terbentuk di bawah kulit
  • Kelemahan pada wajah.

Dikutip dari MedlinePlus, mutasi pada gen bernama SMARCB1 dan LZTR1 diduga merupakan penyebab umum dari schwannomatosis. Protein yang dihasilkan dari kedua gen ini berperan sebagai penekan tumor, yang biasanya mencegah sel tumbuh dan membelah terlalu dini. Mutasi pada salah satu dari gen ini dapat membantu sel tumbuh dan membelah tanpa kendali atau perintah untuk membentuk tumor.

Perubahan genetik tambahan (mutasi somatik) yang didapat selama masa hidup seseorang dan hanya ada di sel tertentu mungkin juga diperlukan untuk pembentukan schwannoma. Mutasi somatik yang paling umum pada schwannomas adalah mutasi pada gen NF2 dan hilangnya kromosom 22 (kromosom tempat ditemukannya gen SMARCB1, LZTR1, dan NF2).

Advertising
Advertising

Sejumlah orang dengan schwannomatosis tidak memiliki mutasi yang teridentifikasi pada gen SMARCB1 atau LZTR1. Dalam kasus ini, penyebab gangguan tidak diketahui. Para peneliti menduga bahwa hal itu disebabkan adanya mutasi pada gen lain yang belum teridentifikasi.

Sampai saat ini obat untuk schwannomatosis belum ditemukan, namun perawatan untuk meringankan gejala masih tersedia. Perawatan schwannomatosis mungkin memerlukan operasi tergantung pada gejalanya.

Perawatan nonoperatif untuk schwannomatosis bisa termasuk observasi, pencitraan berkala dan manajemen nyeri, dan sering digunakan untuk tumor yang tidak dapat diangkat melalui pembedahan.

Operasi pengangkatan schwannomas mungkin dapat direkomendasikan. Prosedur ini harus dilakukan oleh ahli dalam operasi tumor ini untuk meminimalkan risiko kerusakan saraf. Ketika operasi berhasil, 95 persen tumor tidak kembali.

HATTA MUARABAGJA

Baca juga: Ilmuwan Ungkap Pemicu Kelainan Otak Langka

Berita terkait

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

1 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

2 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

5 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

5 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

8 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

11 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

12 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

12 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

15 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

17 hari lalu

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.

Baca Selengkapnya