Pentingnya Pikirkan Pemulihan Psikis dan Fisik Anak dengan Kanker Tulang

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Minggu, 16 Oktober 2022 22:24 WIB

Diskusi virtual bertajuk Kanker Tulang Pada Anak : Aspek Medis dan Psikologi oleh Yayasan Onkologi Anak Indonesia (YOAI) 8 Oktober 2022 /YOAI

TEMPO.CO, Jakarta - Faris Fadhli (29) adalah penyintas kanker tulang. Faris didiagnosis kanker tulang saat ia berusia 17 tahun pada 2020. Beberapa gejala yang dialaminya adalah bengkak di lutut kanan yang berawal dari benturan karena bermain futsal. "Lama-lama membengkak dan semekin besar," kata Faris pada diskusi virtual bertajuk Kanker Tulang Pada Anak : Aspek Medis dan Psikologi 8 Oktober 2022.

Dokter mengatakan Faris mengalami kanker tulang. Ia harus menjalani radiasi, namun sayangnya sempat tertunda karena kondisi drop. Hal itu menyebabkan kondisi kanker tulang yang dialaminya semakin memburuk. "Dokter terpaksa melakukan amputasi," katanya.

Dokter Spesilalis bedah tulang dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/ Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Achmad Fauzi Kamal menjelaskan, osteosarkoma dalah kanker tulang paling sering ditemui, terutama pada anak dan remaja. Walau begitu jumlahnya memang tidak banyak. Dibandingkan kanker pada anak seperti leukemia, kasus osteosarkoma hanya sekitar kurang 1 persen dari seluruh kasus kanker anak.

Meskipun begitu, mendiagnosis kasusnya tidak mudah. Hampir semua kasus datang ke rumah sakit dengan kondisi kanker sudah membesar. Data di RSCM, 1995-2017 mulai peningkatan jumlah kasus yang datang ke rumah sakit, sekitar 19 kasus. "Anak laki-laki lebih sering dibandingkan perempuan," katanya.

Achmad Fauzi mengatakan kanker tulang sangat mengancam kehidupan. Awalnya kanker tumbuh di sekitar lutut pada bagian ujung tulang paha. Pasien akan merasakan rasa nyeri dan lama-lama membengkak. "Ciri-ciri umum adalah pertama berkaitan dengan umur. Kasus terbanyak di usia 13-15 tahun. Ketika seorang remaja umur 18 tahun ke bawah mengelami nyeri progresif di kaki disertai bengkak, bisa dipastikan ini adalah gejala kanker tulang alias Osteosarkoma,” kata Achmad Fauzi.

Advertising
Advertising

Peningkatan skala nyeri ada osteosarkoma bisa terjadi dalam hitungan minggu hingga 3 bulan. "Peningkatannya skala rasa nyerisnya sangat cepat. Jangan pernah memijat atau urut bengkak di persendian yang diduga kanker osteosarkoma," katanya.

Achmad Fauzi mengatakan terapi utama osteosarkoma adalah bedah dan kemoterapi, serta bisa ditambah radioterapi. "Saat ini tren pengobatan adalah menyelamatkan tungkai atau tidak sampai amputasi. Syaratnya datang di tahap awal sehingga pengobatan bisa dimaksimalkan," katanya.

Saat ini ada beberapa teknologi terbaru yang ditawarkan dalam pengobatan kanker tulang. "Kini bisa mengganti jaringan tulang yang rusak tanpa amputasi dengan menggunakan prostetis tulang dari metal, dikenal dengan mega prostetis. Harganya sangat mahal namun sudah ditanggung BPJS," lanjutnya.

Dokter spesialis kedokteran jiwa dari RSCM Fransisca M. Kaligis, menambahkan penanganan anak dengan kanker tulang tidak bisa hanya bergantung dengan aspek pemulihan secara fisik saja. Aspek psikososial anak dengan kanker bisa berdampak pada emosi dan perilakunya. "Ketika seorang anak terdiagnosis, pasti ada dampak psikologis, berupa timbul rasa kaget, syok, menyangkal, dan kemudian marah," katanya.

“Stres saat didiagnosis kanker wajar, namun jika stres terus menerus justru akan mengganggu sistem di tubuh, mulai imunitas dan metabolik dan menimbulkan penyakit lain,” kata Fransisca.

Masalah psikologis yang dialami pasien kanker tergantung dari usia dan keparahan penyakit. Semakin berat kondisinya, masalah psikologinya pun biasanya lebih besar. Masalah yang dialami pasien kanker anak yang berusia muda juga berbeda dengan pasien remaja.

Selain itu, Fransisca juga mengatakan ketika ada anak dalam sebuah keluarga terdiagnosis kanker, kemungkinan besar hal itu sangat berdampak pada keluarganya khususnya dari segi psikis. Oleh karena itu dukungan perlu diberikan tidak hanya pada pasien namun juga keluarga pasien. "Mengikuti komunitas sesama penderita kanker bisa menjadi dorongan semangat tersendiri bagi pasien maupun keluarga," katanya.

Faris memang harus mengalami amputasi pada kakinya, tapi hingga saat ini kondisi Faris terus membaik. Ia melanjutkan pengobatan kemoterapi dan radioterapi. Sambil menjalani pemulihan, ia pun melanjutkan kuliah. Faris masuk ke komunitas Cancer Buster Community (CBC) dari YOAI untuk memberikan motivasi kepada pasien kanker anak.

Faris pun memilih karir sebagai atlet angkat besi. Faris beberapa kali meraih medali angkat besi bagi penyandang disabilitas. Menurut Faris, ia bisa melalui masa berat saat menderita kanker tulang hingga bisa bangkit karena support system, terutama dukungan dari keluarga.

Baca: Kanker Tulang pada Anak, Jangan Asal Urut bila Terasa Nyeri

Berita terkait

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

2 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

5 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Dokter Penjara Israel: Tahanan Palestina Harus Diamputasi karena Diborgol 24 Jam

30 hari lalu

Dokter Penjara Israel: Tahanan Palestina Harus Diamputasi karena Diborgol 24 Jam

Dokter Israel di rumah sakit lapangan di dalam penjara yang menampung warga Palestina asal Gaza menyebut hal ini merupakan pelanggaran hukum

Baca Selengkapnya

Deteksi dan Obat, Kunci Harapan Hidup Anak dengan Kanker

59 hari lalu

Deteksi dan Obat, Kunci Harapan Hidup Anak dengan Kanker

Kanker pada anak tidak bisa dicegah sehingga harapan hidup pasien sangat tergantung pada kecepatan deteksi dan pengobatan.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tumor Ganas Osteosarkoma yang Sering Menyerang Remaja

1 Maret 2024

Mengenal Tumor Ganas Osteosarkoma yang Sering Menyerang Remaja

Osteosarkoma terjadi di masa pertumbuhan dan rentan dialami laki-laki yang sedang puber. Penyakit itu disebabkan pertumbuhan tulang-tulang di lutut.

Baca Selengkapnya

Saran Ahli Gizi agar Pasien Kanker Tak Kekurangan Nutrisi

28 Februari 2024

Saran Ahli Gizi agar Pasien Kanker Tak Kekurangan Nutrisi

Ahli gizi menjelaskan pentingnya asupan makanan sehat bagi pasien kanker apapun agar terhindar dari risiko malnutrisi. Simak sarannya.

Baca Selengkapnya

Urolog Sarankan Deteksi Kanker Prostat saat Masuk Usia 50 tahun

25 Februari 2024

Urolog Sarankan Deteksi Kanker Prostat saat Masuk Usia 50 tahun

Urolog mengimbau deteksi kanker prostat ketika telah memasuki usia 50 tahun karena risiko kanker prostat di usia itu lebih tinggi.

Baca Selengkapnya

Pengaruh Kesehatan Mental pada Proses Pengobatan Kanker

23 Februari 2024

Pengaruh Kesehatan Mental pada Proses Pengobatan Kanker

Kesehatan mental dapat mempengaruhi proses penyembuhan pasien kanker. Bila kondisi mentalnya menurun maka daya tahan tubuh juga ikut turun.

Baca Selengkapnya

Dua Jurnalis Al Jazeera Terluka Parah dalam Serangan Israel di Rafah

13 Februari 2024

Dua Jurnalis Al Jazeera Terluka Parah dalam Serangan Israel di Rafah

Dua jurnalis Al Jazeera terluka parah, salah satunya harus diamputasi, akibat serangan Israel ke Rafah

Baca Selengkapnya

Memahami Terapi Radiasi untuk Pengobatan Pasien Kanker, Cek Kelebihannya

5 Februari 2024

Memahami Terapi Radiasi untuk Pengobatan Pasien Kanker, Cek Kelebihannya

Terapi radiasi atau radioterapi berguna untuk membunuh benih-benih kanker yang sekiranya masih tersisa setelah pembedahan dan kemoterapi.

Baca Selengkapnya