Mengenal XBB, Virus Corona Jenis Baru yang Menyerang Singapura

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Selasa, 18 Oktober 2022 13:54 WIB

Ilustrasi virus Corona (Covid-19) varian MU. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Baru-baru ini Singapura mengalami lonjakan kasus Covid-19 dari sub-varian baru, yakni Omicron XBB. Menteri Kesehatan Singapura, Ong Ye Kung, mengatakan Singapura kemungkinan akan mengalami lonjakan karena sub-varian Omicron XBB. Namun, apakah varian XBB itu? Dan apakah varian ini lebih berbahaya dari varian lainnya?

Dikutip dari laman Prevention, virus Corona sub-varian Omicron XBB telah mendapatkan banyak perhatian karena dapat menyebar lebih cepat dan tampaknya kebal akan antibodi yang telah dibangun vaksin yang disuntikkan ke setiap orang.

Menurut Thomas Russo, seorang Profesor dan Kepala Penyakit Menular di Universitas Bufallo, New York, XBB adalah salah satu “kelas baru” varian Omicron yang menyebar dengan cepat, efisien, dan kebal terhadap antibodi dari vaksin. Selain itu, obat antibodi yang dikonsumsi mungkin juga tidak terlalu efektif untuk melawan XBB.

Namun, Amesh A. Adalja, seorang sarjana senior di Pusat Keamanan Kesehatan Johns Hopkins, menjelaskan bahwa walaupun XBB merupakan sub-varian baru yang dapat menghindari perlindungan vaksin, tetapi perlindungan vaksin di dalam tubuh tidak sepenuhnya menghilang. Sehingga perlindungan dengan vaksin merupakan hal yang paling penting dalam menghadapi penyakit ini.

Berdasarkan studi yang dilakukan peneliti di China, XBB dianggap memiliki kemampuan yang mirip seperti virus SARS Covid yang menyebabkan penyakit parah pada pernapasan. Ini karena saat diuji, genetik yang tersusun pada sub-varian XBB mirip dengan varian SARS.

Advertising
Advertising

Dilansir dari laman Centers for Disease Control and Prevention, sejauh ini gejala dari XBB tampak mirip seperti gejala Covid-19 pada umumnya, yang meliputi:

  • Demam atau kedinginan
  • Batuk
  • Sesak napas atau kesulitan bernapas
  • Kelelahan
  • Nyeri otot atau tubuh
  • Sakit kepala
  • Hilangnya indera rasa atau bau
  • Sakit pada tenggorokan
  • Hidung tersumbat atau pilek
  • Mual atau muntah
  • Diare.

Menurut Kementrian Kesehatan Singapura, sub-varian ini awalnya terdeteksi pada Agustus 2022 di India dan telah terdeteksi di lebih dari 17 negara sejak saat itu, termasuk negara Australia, Bangladesh, Denmark, Jepang, Amerika Serikat, dan terakhir di Singapura.

Kementrian Kesehatan Singapura juga menyatakan bahwa XBB memiliki tingkat penularan yang sangat tinggi. Mereka mencatat bahwa sub-varian ini berkontribusi pada 54 persen dari kasus Covid-19 di Singapura, yang meningkat sebanyak 22 persen pada minggu sebelumnya.

Walaupun XBB dapat menular seperti varian Covid-19 yang lain, tetapi tidak ada bukti lebih lanjut bahwa XBB dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah.

MUHAMMAD SYAIFULLOH

Baca juga: Pasien Covid-19 Singapura Melonjak, Pakar: Varian XBB Mungkin Ada di Indonesia

Berita terkait

Museum of Ice Cream Menghidupkan Kembali Jiwa Anak-anak dengan Ice Cream

3 jam lalu

Museum of Ice Cream Menghidupkan Kembali Jiwa Anak-anak dengan Ice Cream

Museum of Ice Cream bernuansa pink cerah sehingga memberikan sedikit warna dan kesenangan tersendiri bagi yang mengunjunginya.

Baca Selengkapnya

Hari Pertama Menjabat, PM Singapura Lawrence Wong Rapat Kabinet Hingga Telepon Prabowo

1 hari lalu

Hari Pertama Menjabat, PM Singapura Lawrence Wong Rapat Kabinet Hingga Telepon Prabowo

PM Lawrence Wong pada Kamis mulai bekerja, sehari setelah dilantik sebagai perdana menteri keempat Singapura.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sampaikan Ucapan Selamat atas Pelantikan PM Singapura Lawrence Wong

1 hari lalu

Jokowi Sampaikan Ucapan Selamat atas Pelantikan PM Singapura Lawrence Wong

Presiden Jokowi menyatakan Indonesia siap untuk melanjutkan kerja sama baik dengan Singapura.

Baca Selengkapnya

Mengenal Lawrence Wong, PM Baru Singapura yang Akan Memimpin dengan Caranya Sendiri

1 hari lalu

Mengenal Lawrence Wong, PM Baru Singapura yang Akan Memimpin dengan Caranya Sendiri

Lawrence Wong dilantik menjadi Perdana Menteri Singapura, Rabu, dan berjanji memimpin negara kota kaya itu dengan caranya sendiri

Baca Selengkapnya

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

1 hari lalu

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

Koordinator Humas Badan Pengawas Makanan dan Obat (BPOM) Eka Rosmalasari angkat bicara soal penarikan vaksin AstraZeneca secara global.

Baca Selengkapnya

Benih Lobster Senilai Rp 35 Miliar Dari Pelabuhan Ratu Hendak Diselundukan ke Singapura

2 hari lalu

Benih Lobster Senilai Rp 35 Miliar Dari Pelabuhan Ratu Hendak Diselundukan ke Singapura

Polisi menggagalkan upaya penyelundupan benih lobster senilai Rp 35 miliar ke Singapura itu saat transit di Pulau Bangka.

Baca Selengkapnya

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

2 hari lalu

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

3 hari lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Alasan Sosiolog Unair Sebut Penarikan Vaksin AstraZeneca Bisa Memicu Kecemasan Publik

3 hari lalu

Alasan Sosiolog Unair Sebut Penarikan Vaksin AstraZeneca Bisa Memicu Kecemasan Publik

Peneliti Unair menilai penarikan vaksin AstraZeneca dari pasar akan memicu pro dan kontra. Masyarakat bisa ragu terhadap program vaksinasi nasional.

Baca Selengkapnya

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

4 hari lalu

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

Seorang jurnalis warga yang dipenjara selama empat tahun setelah dia mendokumentasikan fase awal wabah virus COVID-19 dari Wuhan pada 2020.

Baca Selengkapnya