Tujuh Peran Pendukung Perawatan Paliatif

Kamis, 20 Oktober 2022 16:35 WIB

Betty Dowsett, 92 tahun, pasien dengan sakit parah yang ingin melihat pantai untuk terakhir kalinya. sumber: France 24

TEMPO.CO, Jakarta - Perawatan paliatif merupakan perawatan medis yang dikhususkan untuk membantu orang yang hidup dengan penyakit serius. Untuk membantu pasien, ada sejumlah peran pendukung yang terbentuk dalam satu tim dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.

Dikutip dari National Institute of Aging, perawatan ini ditujukan untuk penyakit serius yang berpotensi sulit disembuhkan seperti paru obstruktif kronik, kanker, demensia, penyakit parkinson, gagal ginjal, cystic fibrosis, stroke, sampai penyaikit infeksi seperti HIV/AIDS.

Ada beberapa keunggulan dengan hadirnya perawatan paliatif. Salah satunya mengutip getpalliativecare.org, bahwa paliatif berpotensi mengurangi gejala yang dialami, mulai dari nyeri, depresi, sesak napas, kelelahan, sembelit, mual, kehilangan nafsu makan, sulit tidur, dan kecemasan.

Peran Pendukung

Perawatan paliatif tak lepas dari peran tim yang saling bekerja sama. Berikut adalah mereka yang bisa menjalankan peran pendukung itu menurut Pedoman Teknis Pelayanan Paliatif Kanker yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan:

  1. Dokter
Advertising
Advertising

Tim pendukung paling utama demi kelancaran paliatif ialah dokter itu sendiri. Ia memiliki tanggung jawab untuk melayani pasien paliatif dengan interaksi intensif antar satu atau lebih pihak, baik yang langsung berhubungan maupun yang tidak.

Dokter yang mampu menangani proses perawatan ini adalah dokter yang berkompeten dengan pelatihan khusus di kedokteran umum. Misalnya, kompeten dalam pengendalian rasa sakit dan gejala lain, serta juga harus berkenalan akrab dengan kumpulan prinsip pengelolaan penyakit pasien.

Di samping itu, dokter yang bekerja di pelayanan paliatif selanjutnya bertanggung jawab untuk penilaian, pengawasan, hingga pengelolaan dari banyak dilema pengobatan sulit. Dokter dan petugas kesehatan lain harus memperhatikan kultur yang dianut pasien dan keluarga setiap waktunya.<!--more-->

Ilustrasi Perawat. REUTERS/Benoit Tessier

  1. Perawat

Perawat yang bertugas membantu pasien paliatifnya, sehingga memberikan kesempatan unik untuk mengetahui pasien dan pengasuh. Perawat juga berperan mendalami kebutuhan setiap pasiennya. Dengan begitu, pasien pun diharapkan dapat mengatasi dampak kemajuan penyakit

Semua perawat yang menangani pasien akan mendapatkan pelatihan dasar dalam mengelola rasa sakit dan gejala lain, dan dalam memberikan dukungan psikososial. Di samping itu, mereka penting untuk selalu bekerja sama dengan pasien dan keluarganya dalam membuat rujukan sesuai dengan disiplin ilmu lain dan pelayanan kesehatan.

  1. Pekerja Sosial dan Psikolog

P terlepas dari bantuan pekerja sosial dan psikolog. Dalam hal ini, perannya adalah memberikan bantuan bagi pasien dan keluarga menyelesaikan segala masalah pribadi dan sosial terkair penyakit yang dialami.

Biasanya masalah pribadi tersebut berputar pada disfungsi keuangan keluarga yang akan mulai merencanakan masa depan. Selain itu, psikolog juga mencatat dan mengedukasi memberikan dukungan emosional atau konseling selama perkembangan penyakit ataupun hingga proses berkabung.

  1. Konselor Spiritual

Konselor spiritual berperang penting sebagai pendengar yang baik bagi pasien dan tidak menghakimi ketika mendengarkan keluhan dari pasien. Pada umumnya, konselor spiritual seringkali mendapatkan pertanyaan makna kehidupan. Hal ini perlu dijawab dengan bijaksana agar membantu pasien percaya diri dengan kehidupannya.

Mereka juga berperan sebagai orang yang dipercaya sekaligus sebagai sumber dukungan terkait tradisi keagamaan, pengorganisasian ritual keagamaan, dan sakramen yang berarti bagi pasien kanker.

  1. Relawan

Relawan dapat menjadi bagian dalam tim perawatan paliatif ini dengan berperan lebih variatif sesuai kebutuhan pasien. Mereka akan mengatur dan menyediakan sumber daya pelayanan untuk pasien. Selain itu, relawan juga akan berada dalam rumah sakit untuk membantu profesional kesehatan untuk memberikan kualitas hidup yang optimal bagi pasien dan keluarga.

Dengan peran relawan dalam proses paliatif tim bisa membuat dimensi dukungan tambahan. Tentu, relawan juga akan dilatih terlebih dahulu agar tidak memberikan pelayanan yang tidak tepat bagi pasien. Selain edukasi, mereka juga sering membantu dengan cara meberikan dana, membantu rehabilitasi, atau bahkan memberikan beberapa jenis perawatan medis.

  1. Apoteker

Tim lainnya yang sangat membantu adalah apoteker. Perannya penting karena menjadi komponen utama dari manajemen gejala dalam pelayanan paliatif. Biasanya apoteker akan memberikan akses obat-obatan. Khususnya untuk obat yang sulit dijangkau pasien.

Dengan kompetensinya apoteker diharapkan mampu memberikan informasi mengenai dosis obat, interaksi obat, formulasi yang tepat, rute administrasi, dan alternatif pendekatan.

  1. Tabib atau Dukun

Personel lainnya yang dapat disebut sebagai pendukung adalah tabib atau biasa dikenal dengan dukun. Di seluruh dunia, sekitar dua pertiga dari pasien kanker berobat dengan terapi komplementer atau alternatif. Mereka diakui dapat membantu menjadi anggota tim perawatan paliatif karena ilmunya yang dipercaya oleh sebagian pasien. Namun, harus ada ruang untuk sebuah wacana terbuka antara penyedia layanan kesehatan dan tabib.

Hal itu untuk mengkoordinasikan berbagai upaya memberikan kebutuhan pasien dan keluarga. Baik antara tabib atau perawat kesehatan perlu saling menghargai dalam menjalani proses ini.

FATHUR RACHMAN

Baca juga: Perawatan Paliatif untuk Pasien Berpenyakit Serius

Berita terkait

Saran Psikolog buat Pasangan yang akan Menikah, Perhatikan Hal Ini

14 jam lalu

Saran Psikolog buat Pasangan yang akan Menikah, Perhatikan Hal Ini

Perhatikan hal ini sebelum menikah mengingat penyebab perceraian dalam masyarakat biasanya multifaktor.

Baca Selengkapnya

7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

4 hari lalu

7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

PPATK menemukan bahwa 3,2 juta warga Indonesia menjadi pemain judi online dengan perputaran uang mencapai Rp 100 triliun. Ini 7 cara berhenti main judi online.

Baca Selengkapnya

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

4 hari lalu

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.

Baca Selengkapnya

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

4 hari lalu

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.

Baca Selengkapnya

Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

11 hari lalu

Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

Sekretaris Nasional Perempuan Mahardhika, Tyas Widuri, menilai penahanan Anandira Puspita dan bayinya berpotensi mereviktimisasi korban dugaan perselingkuhan suaminya.

Baca Selengkapnya

2.700 Perawat Dikerahkan di Tengah Mogok Massal Dokter Korea Selatan

16 hari lalu

2.700 Perawat Dikerahkan di Tengah Mogok Massal Dokter Korea Selatan

Korea Selatan masih didera pemogokan massal para dokter. Ribuan perawat disiagakan.

Baca Selengkapnya

Aksi Mogok Dokter, Skandal Tas Dior hingga Daun Bawang: Riuh Pemilu Legislatif Korea Selatan

18 hari lalu

Aksi Mogok Dokter, Skandal Tas Dior hingga Daun Bawang: Riuh Pemilu Legislatif Korea Selatan

Sekitar 44 juta warga Korea Selatan akan memberikan suaranya dalam pemilu yang akan menentukan sisa masa kepemimpinan Presiden Yoon Suk yeol.

Baca Selengkapnya

Dokter Penjara Israel: Tahanan Palestina Harus Diamputasi karena Diborgol 24 Jam

24 hari lalu

Dokter Penjara Israel: Tahanan Palestina Harus Diamputasi karena Diborgol 24 Jam

Dokter Israel di rumah sakit lapangan di dalam penjara yang menampung warga Palestina asal Gaza menyebut hal ini merupakan pelanggaran hukum

Baca Selengkapnya

Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

25 hari lalu

Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

Flu Singapura merupakan infeksi yang diakibatkan oleh virus. Penyakit ini sering menjangkiti anak-anak, terutama di bawah 7 tahun.

Baca Selengkapnya

Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

31 hari lalu

Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

Seorang dokter Prancis "mengikat buku itu dengan kulit manusia yang diambil tanpa persetujuan dari jasad pasien wanita," menurut Perpustakan Harvard

Baca Selengkapnya