Mengenal Fomepizole, Obat Penawar Gagal Ginjal Akut

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Rabu, 26 Oktober 2022 07:30 WIB

Ilustrasi obat gangguan ginjal akut Fomepizole. ANTARA/HO

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah berencana mendatangkan ratusan vial Fomepizole sebagai obat penawar gagal ginjal akut. Rencana tersebut didasari atas temuan bahwa 90 persen pasien yang menerima Fomepizole memiliki kondisi yang semakin baik.

Apa itu Fomepizole?

Dikutip dari situs Drugbank, Fomepizole merupakan penghambat alkohol yang digunakan sebagai penangkal kasus keracunan metanol atau etilen glikol yang dikonfirmasi atau dicurigai.

Di Indonesia, sampai saat ini pemerintah belum dapat memastikan penyebab peningkatan kasus gagal ginjal akut pada anak belakangan ini. Namun, kandungan etilen glikol dan dietilen glikol pada obat cair inilah yang diduga menjadi penyebab utamanya.

Bagaimana Cara Kerja Fomepizole?

Advertising
Advertising

Merujuk situs RX List, Fomepizole bekerja dengan cara memblokir pembentukan metabolit beracun dalam tubuh.

Sebelumnya, perlu diketahui bahwa keracunan etilen glikol atau metanol berpotensi menyebabkan akumulasi metabolit beracun dalam tubuh, termasuk penimbunan asam glikolat dan asam format.

Secara medis, metabolit merupakan segala sesuatu yang dihasilkan oleh proses metabolisme, yaitu pertukaran zat pada makhluk hidup baik secara fisis maupun kimiawi guna mempertahankan kelangsungan hidup.

Dalam hal ini, jumlah metabolit berlebih akan memunculkan metabolit toksik atau beracun. Apabila ditambah oleh keracunan etilen glikol, pasien setidaknya akan segera merasakan mual-mual, muntah, kebutaan, hingga kematian.

Terlebih lagi, menurut RX List, penanganan terhadap keracunan etilen glikol, seperti gagal ginjal akut sering kali terlambat. Sebab, diagnosis untuk keracunan ini tergolong sulit karena konsentrasi etilen yang biasanya berkurang dalam darah akibat proses metabolisme.

Efek Samping Pemberian Fomepizole

Walaupun Fomepizole ditujukan untuk meredakan penyakit gagal ginjal akut, obat ini tidak lepas dari sejumlah efek samping.

Merujuk laman RX List, apabila penggunaan Fomepizole tidak sesuai anjuran dokter, obat ini justru berpotensi menyebabkan ruam kulit ringan, sakit maag, diare, kehilangan selera makan, perasaan mabuk, telinga berdenging, hingga muncul rasa logam pada mulut.

RX List menyebut bahwa takaran aman Fomepizole adalah 15 miligram per berat badan pasien dalam kilogram. Dosis ini perlu diikuti dengan takaran 10 miligram per kilogram setiap 12 jam untuk 4 dosis.

Kemudian, dosis Fomepizole sebesar 15 miligram per kilogram setiap 12 jam setelahnya diberikan kembali hingga konsentrasi etilen glikol tidak terdeteksi atau berkurang hingga di bawah 20 miligram per desiliter dan tingkat keasaman atau pH pasien pada rentang normal.

Kendati demikian, Anda dianjurkan untuk tidak mengonsumsi Fomepizole secara mandiri. Di Indonesia, penggunaan Fomepizole untuk penanganan kasus gagal ginjal akut merupakan hasil rekomendasi dari WHO atau Badan Kesehatan Dunia. Karena itu, Anda diimbau untuk menggunakan Fomepizole di bawah pengawasan tenaga kesehatan terlatih.

ACHMAD HANIF IMADUDDIN

Baca juga: Ampuh Obati Gagal Ginjal Akut, Kemenkes Beli 500 Vial Fomepizole

Berita terkait

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

3 hari lalu

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

Perubahan dalam cara PBB menghitung korban di Gaza telah disebut-sebut sebagai bukti adanya bias.

Baca Selengkapnya

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

3 hari lalu

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

PBB mengatakan masih ada sekitar 10.000 jenazah di Gaza yang masih harus melalui proses identifikasi.

Baca Selengkapnya

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

4 hari lalu

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.

Baca Selengkapnya

153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

6 hari lalu

153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

Korban tewas akibat banjir bandang dahsyat di Afghanistan utara telah meningkat menjadi 153 orang di tiga provinsi

Baca Selengkapnya

Waspada Heat Wave, Apa Penyebab dan Bahayanya?

9 hari lalu

Waspada Heat Wave, Apa Penyebab dan Bahayanya?

Heat wave atau gelombang panas dapat menyebabkan dampak negatif bagi tubuh dan kulit, seperti heat stroke dan kanker kulit. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

11 hari lalu

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

Ada banyak dampak buruk konsumsi lemak trans dalam kadar yang berlebih. Salah satu dampak buruknya adalah tingginya penyakit kardiovaskular.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

13 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

14 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

14 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

16 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya