Pantau Kondisi Urine Anak untuk Cegah Gangguan Ginjal Akut

Reporter

Antara

Rabu, 26 Oktober 2022 20:31 WIB

Ilustrasi ibu sedang mengganti popok bayi. Foto: Freepik.com/@gpointstudio

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis anak Novi Handayani menyarankan orang tua memantau kondisi urine atau frekuensi buang air kecil anak untuk mencegah gangguan ginjal akut progresif atipikal (GGAPA).

“Apa yang perlu dilakukan yang di rumah? Kita harus lihat jumlah buang air kecil anak,” kata dokter di RSUD Tarakan itu dalam webinar "Waspada Gangguan Ginjal Akut pada Anak dan Tips Konsumsi Obat Secara Aman", Rabu, 26 Oktober 2022.

Novi mengatakan pemantauan kondisi urine pada anak dapat dia lakukan berdasarkan panduan dari buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), termasuk kriteria warna urine hingga frekuensi buang air kecil yang normal. Dia menjelaskan anak biasanya normal buang air kecil lebih dari enam kali sehari atau setiap 4-6 jam sekali. Jika anak menggunakan popok, Novi menyarankan orang tua mengecek kondisinya setiap empat jam sekali.

Apabila produksi urine mengalami penurunan, Novi meminta orang tua membawa anak ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat seperti Puskesmas atau rumah sakit tipe C. Namun jika anak tidak mengeluarkan urine sama sekali, orang tua segera bawa anak ke rumah sakit tipe B atau A.

“Kalau curiga seperti itu segera dibawa ke faskes terdekat. Jadi jangan tunggu sampai anak itu kondisinya berat,” imbaunya.

Advertising
Advertising

Waspada sejak dini
Novi menegaskan orang tua harus waspada kapan sebaiknya anak dibawa ke rumah sakit sehingga penanganan tidak terlambat. Selain penurunan volume urine, dia menjelaskan biasanya pasien gangguan ginjal akut progresif atipikal mengalami gejala demam, infeksi saluran napas akut seperti batuk dan pilek, atau gejala infeksi saluran cerna seperti diare dan muntah. Selain itu, pasien juga tidak memiliki kelainan ginjal sebelumnya.

“Kondisinya itu memburuk tiba-tiba disertai adanya penurunan kesadaran. Kadang-kadang anak biasanya ceria, kok dia cenderung tidur atau jadi malas main, tidak aktif. Ini orang tua harus mulai hati-hati,” ujar Novi.

Dia mengimbau orang tua tidak memberikan obat sirup kepada anak untuk sementara waktu, terutama obat-obatan yang saat ini masih dalam tahap penyelidikan oleh pemerintah. Ia mendorong orang tua melakukan kompres air hangat terlebih dulu bila anak demam dan tidak memberikan obat tanpa resep dari faskes.

“Memang kita perlu waspada tapi jangan juga terlalu cemas berlebih. Yang penting sekarang kita tahu bagaimana tanda kegawatan, kapan harus dibawa ke rumah sakit,” katanya.

Baca juga: Mengenal Anuria yang Dialami Pasien Gagal Ginjal Akut

Berita terkait

Berisiko Sakit, Jemaah Haji Jangan Menahan Kencing selama di Pesawat

3 hari lalu

Berisiko Sakit, Jemaah Haji Jangan Menahan Kencing selama di Pesawat

Banyak kasus jemaah haji jatuh sakit begitu sampai di Arab Saudi karena menahan kencing saat dalam penerbangan.

Baca Selengkapnya

Mengenal Lebih Dekat 7 Jenis dan Tipe Popok Clodi

3 hari lalu

Mengenal Lebih Dekat 7 Jenis dan Tipe Popok Clodi

Dengan memahami karakteristik jenis-jenis popok codi, orang tua bisa menemukan yang sesuai dengan kebutuhan dan k konndisi keluarga.

Baca Selengkapnya

4 Pertimbangan Penting Sebelum Membeli Popok Bayi

3 hari lalu

4 Pertimbangan Penting Sebelum Membeli Popok Bayi

Popok bayi merupakan starter pack penting untuk bayi yang mempengaruhi kenyamanannya dalam bergerak, beraktivitas, hingga saat tidur lelap.

Baca Selengkapnya

Frekuensi Buang Air Kecil yang Disarankan pada Jemaah Haji

5 hari lalu

Frekuensi Buang Air Kecil yang Disarankan pada Jemaah Haji

Jemaah haji disarankan buang air kecil minimal setiap jam sebagai tanda tubuh terhidrasi dengan baik. Semakin sering kencing lebih bagus.

Baca Selengkapnya

Pria Penerima Ginjal Babi Pertama di Dunia Akhirnya Meninggal

6 hari lalu

Pria Penerima Ginjal Babi Pertama di Dunia Akhirnya Meninggal

Seorang pria penerima transplantasi ginjal babi pertama di dunia meninggal setelah dua bulan operasi pencangkokan. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Banyak Aktivitas di Dalam Ruangan, Tetap Cukupi Minum Air Putih

10 hari lalu

Banyak Aktivitas di Dalam Ruangan, Tetap Cukupi Minum Air Putih

Dokter menekankan perlunya tetap minum air putih meski beraktivitas di dalam ruangan karena tubuh selalu mengeluarkan cairan.

Baca Selengkapnya

Pakar Ingatkan Gejala Lupus pada Anak yang Bisa Lebih Parah dari Dewasa

10 hari lalu

Pakar Ingatkan Gejala Lupus pada Anak yang Bisa Lebih Parah dari Dewasa

Dokter anak menjelaskan gejala penyakit lupus pada anak umumnya lebih gawat dibanding pada orang dewasa.

Baca Selengkapnya

Awas, Duduk Terlalu Lama Bisa Sebabkan Batu Ginjal

11 hari lalu

Awas, Duduk Terlalu Lama Bisa Sebabkan Batu Ginjal

Duduk terlalu lama bisa jadi salah satu penyebab batu ginjal karena orang jadi malas buang air kecil sehingga jarang minum.

Baca Selengkapnya

Tanda Dehidrasi yang Perlu Diwaspadai Menurut Dokter

11 hari lalu

Tanda Dehidrasi yang Perlu Diwaspadai Menurut Dokter

Tanda dehidrasi atau kekurangan cairan yang paling sederhana adalah jumlah serta frekuensi mengeluarkan urine. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

Dokter: Lansia Perlu Hindari Kafein agar Tidak Mengompol

18 hari lalu

Dokter: Lansia Perlu Hindari Kafein agar Tidak Mengompol

Lansia diminta menghindari minuman berkafein seperti kopi dan teh pada sore dan malam hari agar tidak mengompol selama tidur malam.

Baca Selengkapnya