Pertolongan Darurat Henti Jantung, Apa Itu CPR?

Reporter

Yolanda Agne

Editor

Bram Setiawan

Rabu, 2 November 2022 11:26 WIB

Seorang anak mengikuti pelatihan Cardiopulmonary Resusication (CPR) di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, 15 April 2018. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Aktivitas kehidupan manusia didukung fungsi jantung yang terus memompa aliran darah ke seluruh tubuh. Namun, saat kondisi tertentu jantung bisa mengalami gangguan atau malafungsi, seperti berhenti mendadak. Kondisi itu disebut cardiac arrest atau henti jantung, seperti banyak dialami pengunjung saat perayaan Halloween di Itaewon, Korea Selatan, pada Sabtu, 29 Oktober 2022.

Peristiwa malapetaka itu tersebab saling dorong pengunjung yang berjejal di salah satu jalan di Itaewon. Lantaran penuh tekanan, kondisi itu menyebabkan banyak orang sesak napas meninggal karena mengalami henti jantung.

Mengutip publikasi Konsep Cardiac Arrest, henti jantung tergolong situasi gawat darurat. Tak adanya pernapasan dan penurunan kesadaran terjadi sangat cepat dengan rentetan gejala yang menyertainya.

Dibantu metode CPR

Advertising
Advertising

Resusitasi jantung paru-paru atau cardiopulmonary resuscitation (CPR) prosedur penyelamatan nyawa darurat, dikutip dari American Heart Association. Setidaknya CPR bermanfaat tiga kali lipat memberi peluang bertahan hidup setelah ketika jantung bermasalah.

Baca: Banyak Dialami Pengunjung Festival Halloween Itaewon, Apa Itu Cardiac Arrest?

Tujuan CPR untuk mengembalikan kemampuan bernapas dan sirkulasi darah dalam tubuh pasien. Merujuk publikasi Cara Melakukan CPR untuk Pertolongan Pertama Henti Jantung, pernapasan atau aliran darah yang berhenti memicu terjadinya kerusakan otak yang rentan menyebabkan kematian dalam hitungan 8 menit sampai 10 menit.

Bagaimana melakukan CPR?

Mengutip Verywell Health kiat melakukan CPR untuk orang dewasa dan anak-anak di atas 8 tahun.

1. Taruh telapak tangan di dada orang yang mengalami masalah jantung. Bayangkan ada garis di antara dada dan taruh satu tangan langsung di garis itu. Di tengah dada taruh tangan satunya untuk menimpa. Memusatkan bobot di tangan, kemudian ditekan.

2. Kompresi dada mendoron secara cepat, sekitar dua kali perdetik hingga orang itu merespons. Tangan tidak boleh terpental.

3. Beri napas bantuan . Jika telah menjalani pelatihan CPR dan merasa bisa melakukan langkah itu, tekan dada sebanyak 30 kali. Kemudian, beri dua kali napas bantuan.

4. Ulangi siklus dengan rasio CPR 30:2 antara kompresi dada dan napas sampai bantuan tiba atau orang yang mengalami masalah jantung itu bangun.

Apabila korban belum menunjukkan respons, bisa memberikan bantuan napas melalui mulut. Cara itu dilakukan untuk mengembalikan napas secara spontan. Dalam CPR teknik pemberian napas dibarengi kompresi, yaitu 30 kali kompresi dada diikuti 2 kali bantuan napas.

Baca: Kiat Penanganan Darurat Orang yang Mengalami Henti Jantung

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

1 hari lalu

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

Peneliti menyebut amarah buruk buat fungsi pembuluh darah, mengganggu fungsi arteri, yang selanjutnya terkait risiko serangan jantung.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

9 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

9 hari lalu

Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

Jantung bocor terjadi ketika salah satu dari empat katup di jantung Anda tidak menutup rapat.

Baca Selengkapnya

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

16 hari lalu

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?

Baca Selengkapnya

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

17 hari lalu

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.

Baca Selengkapnya

Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

23 hari lalu

Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

Penelitian baru-baru ini menemukan gejala penyakit jantung yang biasanya terjadi di pagi hari. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Olahraga, Cara Ampuh Cegah Varises. Simak Saran Dokter Jantung

27 hari lalu

Olahraga, Cara Ampuh Cegah Varises. Simak Saran Dokter Jantung

Olahraga merupakan cara ampuh mencegah varises karena dapat melancarkan sirkulasi darah dari kaki ke jantung. Ini jenis yang dianjurkan.

Baca Selengkapnya

Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

30 hari lalu

Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

Ibu hamil berusia 35 tahun atau lebih diimbau rutin cek kesehatan mulai dari gula darah, tekanan darah, hingga jantung karena risiko lebih tinggi.

Baca Selengkapnya

Bahaya Hipoglikemia Berulang, Stroke hingga Gangguan Jantung

33 hari lalu

Bahaya Hipoglikemia Berulang, Stroke hingga Gangguan Jantung

Hipoglikemia jangan sampai terjadi secara berulang karena tidak baik bagi kesehatan otak dan jantung.

Baca Selengkapnya

Sering Sempoyongan, Dokter Jantung Ingatkan Gejala Atrial Fibrilasi

36 hari lalu

Sering Sempoyongan, Dokter Jantung Ingatkan Gejala Atrial Fibrilasi

Spesialis jantung meminta mewaspadai gangguan atrial fibrilasi bila sering merasa sempoyongan. Apa itu?

Baca Selengkapnya