Apa Perbedaan Henti Jantung dan Gagal Jantung?

Kamis, 3 November 2022 06:41 WIB

Ilustrasi gagal jantung (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Henti jantung tidak sama seperti kondisi gagal jantung. Henti jantung atau sudden cardiac arrest kondisi ketika jantung tiba-tiba berhenti berdetak. Kondisi itu berakibat kehilangan kesadaran dan napas berhenti.

Henti jantung terjadi karena gangguan listrik di jantung. Akibatnya, jantung berhenti memompa darah ke seluruh tubuh. Sedangkan gagal jantung terjadi ketika otot jantung tidak memompa darah sebagaimana mestinya. Darah mundur dan menyisakan cairan di paru-paru, sehingga mengalami sesak napas.

Beda kondisi henti jantung dan gagal jantung

1. Gejala

  • Henti jantung
Advertising
Advertising

Merujuk Medical News, henti jantung sering menimbulkan gejala tubuh roboh, hilang kesadaran, kehilangan napas dan denyut nadi. Terkadang muncul tanda-tanda seperti nyeri dada, sesak napas, dan jantung berdebar atau palpitasi.

  • Gagal jantung

Gagal jantung ditandai nyeri dada atau sesak. Kondisi ini dialami selama beberapa menit dan tidak akan berkurang meski sudah beristirahat.

Nyeri dada menyebar ke bagian lain. Biasanya lengan, rahang, leher, punggung dan perut. Mengalami sesak napas, batuk, mengi. Merasakan kecemasan, pusing, berkeringat, kelemahan, dan palpitasi jantung.

Baca: Pertolongan Darurat Henti Jantung, Apa Itu CPR?

2. Penyebab dan risiko

  • Henti jantung

Merujuk John Hopkins Medicine, henti jantung tersebab aritmia dan fibrilasi ventrikel. Aritmia terjadi ketika listrik di jantung bermasalah. Kondisi itu menyebabkan detak jantung tidak normal.

Fibrilasi ventrikel detak jantung yang cepat di ventrikel jantung. Ini menyebabkan jantung bergetar dan tidak normal memompa darah. Penyakit arteri koroner, kehilangan darah, penyakit katup jantung, kekurangan oksigen, tinggi kadar kalium dan magnesium.

  • Gagal jantung

Mengutip National Health Service UK, gagal jantung tersebab arteri yang memasok darah ke jantung tersumbat oleh zat lemak (aterosklerosis). Itu rentan menyebabkan angina.

Tekanan darah tinggi mengakibatkan tekanan ekstra di jantung. Seiring waktu bisa berakibat gagal jantung. Masalah yang mempengaruhi otot jantung (kardiomiopati). Masalah irama jantung (aritmia), seperti fibrilasi atrium dan katup jantung.

Kondisi lain yang rentan, yaitu obesitas, anemia, terlalu banyak konsumsi alkohol, hipertiroid yang menyebabkan tekanan di paru-paru.

Baca: Kiat Penanganan Darurat Orang yang Mengalami Henti Jantung

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

16 jam lalu

Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

Tak sekedar olahraga dan makan sehat, ada cara lain yang mungkin tak pernah Anda duga tapi baik untuk kesehatan jantung.

Baca Selengkapnya

Mengenal Metode TEVAR EVAR untuk Atasi Gangguan Pembuluh Darah Aorta

1 hari lalu

Mengenal Metode TEVAR EVAR untuk Atasi Gangguan Pembuluh Darah Aorta

Tak perlu operasi, berikut tindakan yang bisa diterapkan untuk mengatasi pembesaran aorta atau pembuluh darah utama.

Baca Selengkapnya

Penyebab dan Gejala Penyakit Hemofilia yang Perlu Diketahui

1 hari lalu

Penyebab dan Gejala Penyakit Hemofilia yang Perlu Diketahui

Hemofilia merupakan penyakit kelaianan pada fungsi pembekuan darah. Sebagian besar penyebabnya terjadi karena keturunan.

Baca Selengkapnya

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

5 hari lalu

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

Peneliti menyebut amarah buruk buat fungsi pembuluh darah, mengganggu fungsi arteri, yang selanjutnya terkait risiko serangan jantung.

Baca Selengkapnya

Minum Air Dingin dan Fibrilasi Atrium atau AFib: Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui

11 hari lalu

Minum Air Dingin dan Fibrilasi Atrium atau AFib: Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui

Setelah minum air dingin memunculkan fibrilasi atrium (AFib). Apa bahayanya bagi kesehatan?

Baca Selengkapnya

Sekilas Mirip, Pahami Beda Memar Biasa dan Hematoma yang Lebih Berbahaya

13 hari lalu

Sekilas Mirip, Pahami Beda Memar Biasa dan Hematoma yang Lebih Berbahaya

Bedakan memar biasa dengan hematoma, yang biasanya lebih serius karena melibatkan lebih banyak darah dan pulih lebih lama.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

13 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

13 hari lalu

Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

Jantung bocor terjadi ketika salah satu dari empat katup di jantung Anda tidak menutup rapat.

Baca Selengkapnya

Diet Mediterania Bantu Pasien Kurang Risiko Hipertensi

14 hari lalu

Diet Mediterania Bantu Pasien Kurang Risiko Hipertensi

Peserta diet Mediterania biasanya konsumsi lebih banyak sayuran, buah, kacang, biji-bijian, minyak sehat, serta ikan dan makanan laut jumlah sedang.

Baca Selengkapnya

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

20 hari lalu

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?

Baca Selengkapnya