Tes Stres EKG, Menguji Fungsi Jantung yang Merespons Aktivitas Fisik

Rabu, 9 November 2022 06:00 WIB

ilustrasi olahraga treadmill (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Tes stres elektrokardiogram atau EKG digunakan untuk menguji fungsi jantung dalam merespons aktivitas fisik. Biasanya tes menggunakan treadmill yang terhubung ke alat pemantau jantung. Melalui pemeriksaan EKG itu respons jantung dipantau seiring peningkatan intensitas aktivitas fisik.

Kegunaan tes stres EKG

1. Mendiagnosis arteri koroner

Merujuk Mayo Clinic, arteri koroner pembuluh darah utama. Itu memasok darah yang mengandung oksigen dan nutrisi untuk jantung. Penyakit arteri koroner berkembang ketika arteri ini rusak atau mengalami gangguan. Biasanya akibat endapan yang mengandung kolesterol dan plak.

Advertising
Advertising

2. Diagnosis masalah irama jantung (aritmia)

Aritmia terjadi ketika sinyal listrik yang mengoordinasikan detak jantung tidak berfungsi secara tepat. Aritmia bisa menyebabkan jantung berdetak terlalu cepat, lambat, atau tak teratur.

Baca: Alasan Tes Jantung Menggunakan EKG Biasa Dinilai Tak Terlalu Akurat

3. Kontrol pengobatan jantung

Tes stres EKG membantu dokter mengetahui pengobatan jantung berhasil atau tidak.

4. Memeriksa jantung sebelum operasi

Tes stres EKG membantu dokter menentukan kapan waktu terbaik melakukan operasi jantung. Seperti operasi penggantian katup atau transplantasi jantung.

Siapa yang perlu melakukan tes stres EKG?

Merujuk Cleveland Clinic, orang yang mengalami angina, nyeri dada atau ketaknyamanan akibat buruknya aliran darah ke jantung. Orang yang mengalami aritmia, detak jantung cepat atau tidak teratur. Orang yang sesak napas (dispnea) yang disertai pusing.

Mengutip Medline Plus, beberapa kondisi lain yang memerlukan tes stres EKG termasuk, orang sakit jantung yang berencana memulai program olahraga. Baru menjalani operasi jantung atau sedang dalam perawatan. Tes stres EKG menunjukkan seberapa baik pengobatan jantung bekerja.

Orang yang pernah mengalami serangan jantung pada masa lalu juga membutuhkan tes itu. Orang yang berisiko tinggi terkena penyakit jantung akibat diabetes maupun riwayat keluarga.

Baca: Mengenal Pemeriksaan EKG, Mendeteksi Penyakit Apa Saja?

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

2 hari lalu

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

Peneliti menyebut amarah buruk buat fungsi pembuluh darah, mengganggu fungsi arteri, yang selanjutnya terkait risiko serangan jantung.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

11 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

11 hari lalu

Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

Jantung bocor terjadi ketika salah satu dari empat katup di jantung Anda tidak menutup rapat.

Baca Selengkapnya

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

18 hari lalu

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?

Baca Selengkapnya

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

19 hari lalu

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.

Baca Selengkapnya

Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

24 hari lalu

Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

Penelitian baru-baru ini menemukan gejala penyakit jantung yang biasanya terjadi di pagi hari. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Olahraga, Cara Ampuh Cegah Varises. Simak Saran Dokter Jantung

29 hari lalu

Olahraga, Cara Ampuh Cegah Varises. Simak Saran Dokter Jantung

Olahraga merupakan cara ampuh mencegah varises karena dapat melancarkan sirkulasi darah dari kaki ke jantung. Ini jenis yang dianjurkan.

Baca Selengkapnya

Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

32 hari lalu

Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

Ibu hamil berusia 35 tahun atau lebih diimbau rutin cek kesehatan mulai dari gula darah, tekanan darah, hingga jantung karena risiko lebih tinggi.

Baca Selengkapnya

Bahaya Hipoglikemia Berulang, Stroke hingga Gangguan Jantung

35 hari lalu

Bahaya Hipoglikemia Berulang, Stroke hingga Gangguan Jantung

Hipoglikemia jangan sampai terjadi secara berulang karena tidak baik bagi kesehatan otak dan jantung.

Baca Selengkapnya

Sering Sempoyongan, Dokter Jantung Ingatkan Gejala Atrial Fibrilasi

38 hari lalu

Sering Sempoyongan, Dokter Jantung Ingatkan Gejala Atrial Fibrilasi

Spesialis jantung meminta mewaspadai gangguan atrial fibrilasi bila sering merasa sempoyongan. Apa itu?

Baca Selengkapnya