Ada Berbagai Jenis Aquascape, Apa Saja?

Reporter

Eiben Heizar

Editor

Bram Setiawan

Minggu, 13 November 2022 15:44 WIB

Pekerja mendekorasi kayu dengan tema bonsai sebuah aquascape, di Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Selasa 20 Oktober 2020. Bisnis aquascape berbagai jenis seperti Bonsai, Jungle, dan discus tank di masa pandemi mengalami peningkatan yang dijual mulai Rp.8 juta hingga Rp.350 juta per akuarimum yang dipesan hingga ke berbagai daerah seperti Bandung dan Kalimantan.ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

TEMPO.CO, Jakarta - Aquascape atau akuskap seni menghias akuarium dengan tumbuhan, ikan, batu, dan rerumputan. Mengutip publikasi berjudul Aquascape, seni menghias itu sudah ada sejak 1900-an. Aquascape mengutamakan keindahan dan hanya untuk memelihara ikan-ikan kecil saja.

Perajin merawat aquascape dalam akuarium di Kabat, Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat 9 Oktober 2020. Mendesain aquascape atau memelihara ekosistem bawah air, saat ini menjadi hobi baru yang lagi tren di kalangan masyarakat di masa pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya

Jenis aquascape

Melansir The Aquarium Guide, terdapat beberapa jenis aquascape, yaitu:

Advertising
Advertising

1. Iwagumi data-style

Iwagumi data-style jenis aquascape dari Jepang. Aquascape jenis ini mengambarkan masyarakat Jepang yang suka keindahan dan spiritualitas. Aquscape jenis ini banyak menggunakan batu dan hanya menggunakan satu jenis tanaman.

Baca: Bisnis Aquascape Meningkat di Masa Pandemi

2. Nature data-style

Nature data-style jenis aquascape yang bertema alam. Aquascape jenis ini salah satu jenis aquascape yang populer. Konsep aquscape ini terinspirasi dari konsep berkebun Wabi Sabi di Jepang.

Natural data-style populer tahun 1990-an oleh maestro Takashi Amano. Gaya ini mengutamakan lanskap pemandangan yang tumbuh secara alami. Ciri dari gaya ini memperhatikan keselarasan pengelompokan batu, kayu apung, dan tumbuhan sehingga tampak benar-benar alami. Beberapa contoh, misalnya mencoba memberi gambaran tentang hutan hujan, lembah, bukit, atau pegunungan.

3. Dutch data-style

Dutch Style boleh dibilang saat ini masih banyak disukai. Dutch data-style populer 1930-an. Gaya Belanda ini tidak menggunakan hardscape seperti kayu atau batu, melainkan hanya tumbuhan saja. Fokus utama dari gaya ini penempatan dan pemilihan warna yang berlainan supaya memunculkan efek kontras.

Jika ingin menggunakan gaya ini memerlukan pengetahuan tentang tanaman air. Sebab, fokus utamanya tanaman air yang mengedepankan keindahan penempatan, pengombinasian, dan pemilihan yang tepat.

Baca: Bisnis Menjanjikan dari Hobi Aquascape Selama Pandemi

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Kejati Aceh Periksa Ketua BRA Suhendri sebagai Saksi Korupsi Anggaran Budi Daya Ikan Kakap Rp 15 Miliar

1 hari lalu

Kejati Aceh Periksa Ketua BRA Suhendri sebagai Saksi Korupsi Anggaran Budi Daya Ikan Kakap Rp 15 Miliar

Kejati Aceh memeriksa Ketua Badan Reintegrasi Aceh (BRA) Suhendri perihal dugaan korupsi penyimpangan dan pengadaan budi daya ikan kakap.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Budi Daya Ikan Nila, Trenggono: Produksi 10 Ribu Ton per Tahun

10 hari lalu

Jokowi Resmikan Budi Daya Ikan Nila, Trenggono: Produksi 10 Ribu Ton per Tahun

Menteri Trenggono menargetkan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Kawarang, Jawa Barat dapat menghasilkan 10 ribu ton ikan per tahun.

Baca Selengkapnya

5 Hal yang Perlu Dipersiapkan untuk Pelihara Ikan di Akuarium Air Asin

19 hari lalu

5 Hal yang Perlu Dipersiapkan untuk Pelihara Ikan di Akuarium Air Asin

Akuarium air asin memerlukan salinitas, derajat keasaman, hingga perawatan tertentu agar zat kimia seperti amonia, nitrit, dan nitrat tidak masuk ke dalam airnya.

Baca Selengkapnya

Jenis Ikan yang Perlu Rutin Disantap, Sahabat Kesehatan dan Jantung

20 hari lalu

Jenis Ikan yang Perlu Rutin Disantap, Sahabat Kesehatan dan Jantung

Tak semua ikan punya kandungan nutrisi super yang sama sehingga disarankan untuk memilih yang tepat. Berikut saran ahli diet.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

22 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

Greenpeace meminta KKP segera menghukum pelaku sekaligus mendesak pemerintah untuk meratifikasi Konvensi ILO 188 tentang Penangkapan Ikan.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

22 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Tidak Ingin Bau Badan? Hindari 5 Makanan Berikut

25 hari lalu

Tidak Ingin Bau Badan? Hindari 5 Makanan Berikut

Ada beberapa makanan yang memicu timbulnya bau badan. Berikut adalah jenis makanan yang menyebabkan bau badan.

Baca Selengkapnya

Cegah Krisis Pangan ala Gang 8 Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur

25 hari lalu

Cegah Krisis Pangan ala Gang 8 Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur

Inisiatif lokal untuk mitigasi krisis pangan lahir di jalan gang di Kelurahan Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur. Berbekal dana operasional RT.

Baca Selengkapnya

Destinasi Wisata dalam Kota di Pengujung Libur Lebaran, Oceanarium BXSea Bintaro

30 hari lalu

Destinasi Wisata dalam Kota di Pengujung Libur Lebaran, Oceanarium BXSea Bintaro

Oceanarium BXSea Bintaro menyediakan sedikitnya 37 akuarium, 44 display, dan 10 terrarium yang bisa dikunjungi.

Baca Selengkapnya

4 Tips Merawat Ikan Peliharaan Setelah Ditinggal Mudik

32 hari lalu

4 Tips Merawat Ikan Peliharaan Setelah Ditinggal Mudik

Beberapa jenis ikan hias mudah stres saat habitatnya tidak mendukung kondisi yang optimal. Lakukan sejumlah langkah ini setelah ikan ditinggal mudik.

Baca Selengkapnya