Memahami Fase Bipolar dan Ragam Pengobatan
Reporter
Bisnis.com
Editor
Yayuk Widiyarti
Minggu, 27 November 2022 23:13 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Bipolar termasuk gangguan mental yang membuat penderita memiliki kepribadian ganda. Gangguan kesehatan mental ini bisa menyebabkan derita dan tak jarang kematian.
Mania depresif atau gangguan bipolar adalah gangguan mental yang mengakibatkan suasana hati, energi, aktivitas, konsentrasi, dan kemampuan beraktivitas terganggu. Penyintas bipolar bisa merasa sangat senang dan secara tiba-tiba berubah menjadi sedih. Perubahan suasana hati inilah yang menyebabkan aktivitas dan kesehatan terganggu.
Bipolar adalah penyakit yang tidak bisa benar-benar sembuh. Walau demikian, gejala yang muncul bisa dikelola lewat terapi maupun pengobatan. Secara umum, bipolar terbagi atas dua fase, yakni fase mania atau naik dan fase depresi atau turun. Kedua fase tersebut memiliki gejala dan ciri yang berbeda.
Fase mania
Fase gangguan bipolar yang pertama dikenal dengan nama fase mania. Penyintas bipolar yang sedang mengalami fase mania akan mengalami gejala seperti berikut:
-Sangat semangat, senang, dan sensitif.
-Mudah gelisah.
-Kebutuhan tidur menurun.
-Tidak nafsu makan.
-Berbicara sangat cepat tentang banyak hal yang berbeda.
-Merasa pikirannya terpacu.
-Memikirkan banyak hal dalam satu waktu.
-Melakukan hal yang berisiko.
-Merasa sangat berbakat, kuat, dan penting.
Fase depresi
Selain fase mania, gangguan bipolar juga mengenal istilah depresi. Ciri-ciri bipolar pada fase ini, seperti berikut:
-Merasa sangat sedih, hampa, khawatir, hingga putus asa.
-Merasa gelisah.
-Sulit tidur, bangun terlalu pagi, atau tidur terlalu lama.
-Nafsu makan dan berat badan naik.
-Bicara sangat lambat dan banyak lupa.
-Sulit konsentrasi atau membuat keputusan.
-Merasa tidak mampu melakukan hal sederhana.
-Tidak memiliki ketertarikan untuk menjalankan aktivitas atau tidak bahagia.
-Merasa putus asa, tidak berharga, hingga muncul keinginan bunuh diri.
Penyebab
Gangguan bipolar ternyata tidak muncul begitu saja. Penyebabnya ketidakseimbangan neurotransmiter atau zat yang mengontrol fungsi otak. Selain itu, ada juga yang berpendapat masalah kesehatan mental ini disebabkan oleh faktor keturunan. Beberapa faktor lain yang menjadi penyebab bipolar seperti berikut:
-Stres tingkat tinggi.
-Trauma
-Kecanduan alkohol dan obat-obatan terlarang.
-Punya keluarga dekat yang mengidap bipolar.
Cara mengatasi
Bipolar sebenarnya tidak bisa sepenuhnya disembuhkan. Akan tetapi, gejala yang muncul bisa diatasi dengan beberapa cara berikut.
Obat-obatan
Mengonsumsi obat tertentu juga bisa membantu mengelola gejala bipolar. Jenis obat yang digunakan umumnya yang bisa menjaga suasana hati, antipsikotik, dan antidepresan. Penyintas gangguan mental ini juga sering mengeluh sulit tidur. Oleh karena itu, dokter biasanya meresepkan obat tidur atau anticemas. Meski demikian, mengonsumsi obat-obatan ini harus sesuai dengan resep dokter.
Psikoterapi
Psikoterapi juga bisa menjadi salah satu cara mengatasi bipolar. Tujuan dari perawatan ini yaitu membantu mengidentifikasi dan mengubah emosi, pikiran, serta tindakan yang mengganggu. Terapi ini juga bisa memberikan dukungan dan bimbingan kepada pengidap gangguan ini.
Terapi kejut listrik
Terapi kejut listrik atau ECT adalah prosedur stimulasi otak yang bisa membantu pengidap bipolar dengan gejala parah. ECT biasanya diberikan bersama obat anestesi. Pengobatan ini diperlukan untuk mengobati fase depresi dan mania yang parah.
Baca juga: Penyakit Genetik Juga Mempengaruhi Kesehatan Mental Turun Menurun, Apa Saja?