Semakin Banyak Karyawan Alami Gangguan Kesehatan Mental, Ini Pesan Kemenkes

Reporter

Swa.co.id

Minggu, 4 Desember 2022 19:30 WIB

ilustrasi stres (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Persentase masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan mental meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan tahun 2018 menunjukkan prevalensi rumah tangga dengan anggota menderita gangguan jiwa skizofrenia meningkat dari 1,7 menjadi 7 persen di 2018.

Gangguan mental emosional pada penduduk usia dibawah 15 tahun juga naik dari 6,1 persen atau sekitar 12 juta orang (Riskesdas 2013) menjadi 9,8 persen atau sekitar 20 juta orang. Bahkan, kondisi kesehatan jiwa diperparah dengan adanya pandemi Covid-19 selama tiga tahun terakhir.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan banyak orang yang belum sadar akan kesehatan jiwa. Padahal, sehat itu tidak hanya secara fisik tetapi juga jiwa. Bahkan, biasanya sakit secara fisik juga imbas dari sakit secara mental.

“Seringkali yang namanya cemas ataupun kondisi yang kita sebut sebagai mulai terasa depresi itu sering tidak dirasakan. Padahal, kita tahu insomnia, kalau mau ke kantor sakit perut, atau tiba-tiba sering sakit maag, atau tiba-tiba deg-degan. Itu sebenarnya sudah berada di suatu kondisi di mana mungkin kesehatan jiwa sudah tidak terlalu sehat,” kata Nadia.

Menurutnya, Kemenkes menyadari hal tersebut sehingga berusaha untuk menyeimbangkan antara kesehatan mental dan juga kesehatan fisik. Pekerjaan yang terus-menerus tapi kondisi kantor atau perusahaan yang tidak memberikan waktu pekerja untuk rileks, tidak ada wahana santai, atau untuk melakukan aktivitas fisik dan olahraga, maka peluang pekerja mengalami stres lebih besar.

Advertising
Advertising

“Karena kita tahu itu (rileks, olah raga, suasana santai) adalah cara-cara untuk merilis stres, juga merupakan upaya untuk mengurangi burnout,” jelas Nadia.

Bikin suasana menyenangkan
Sebagai upaya menjaga kesehatan jiwa karyawan, Kemenkes melakukan beberapa langkah, yakni dengan menggawangi Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS), memiliki staf layanan kesehatan jiwa, juga mengatur jadwal dengan seimbang antara kerja dari rumah dan kantor. Selain itu juga membuat suasana kantor lebih menyenangkan dengan cara menghilangkan sekat antarmeja kerja dan tidak lagi membagi unit-unit.

“Karena biasanya jika fasilitas, sarana, dan prasarana lebih menyenangkan itu justru kreativitas akan lebih baik daripada kantor yang kaku. Bahkan, sekarang kita sudah mulai tidak membagi-bagi lagi berdasarkan unit-unit, kotak-kotak, perlahan-lahan yang tadinya kubikel nanti lebih tidak ada pembatasan lagi. Selain itu, Kemenkes punya sarana fitness, basket, dan tenis meja yang bisa dimanfaatkan karyawan di luar jam kantor ataupun pada waktu istirahat,” ujarnya.

Untuk itu, Kemenkes mendorong perusahaan agar terus memperhatikan kesehatan jiwa para karyawan. Nadia menambahkan kesehatan mental karyawan kini juga masuk dalam poin penilaian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

“Setiap tahun Kemenkes memberikan penghargaan untuk perusahaan-perusahaan yang menerapkan upaya kesehatan kerja, termasuk kesehatan mental untuk para pekerjanya,” tegasnya.

Baca juga: Diet Psikobiotik untuk Kurangi Stres dan Sehatkan Pencernaan

Berita terkait

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

1 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Cara Membantu Penderita Hoarding Disorder, Gangguan Mental Suka Menimbun Barang

2 hari lalu

Cara Membantu Penderita Hoarding Disorder, Gangguan Mental Suka Menimbun Barang

Hoarding disorder adalah gangguan kesehatan mental yang membuat orang ingin terus mengumpulkan barang hingga menumpuk.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

3 hari lalu

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

3 hari lalu

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.

Baca Selengkapnya

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

3 hari lalu

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.

Baca Selengkapnya

Tidak Selalu Buruk, Berikut 5 Manfaat Lupa untuk Kerja Memori Otak

3 hari lalu

Tidak Selalu Buruk, Berikut 5 Manfaat Lupa untuk Kerja Memori Otak

Lupa ternyata memiliki manfaat penting untuk kesehatan otak dan kreativitas Anda.

Baca Selengkapnya

Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

5 hari lalu

Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

Sebuah studi penelitian 2022 terhadap anak perempuan 10-19 tahun menunjukkan bahwa istirahat di media sosial selama 3 hari secara signifikan berfaedah

Baca Selengkapnya

Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

5 hari lalu

Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

Kecemasan sosial pada anak bukan hanya sekadar berdampak menjadi pemalu, namun dapat menyebabkan anak merasa takut dan menghindari situasi sosial

Baca Selengkapnya

Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

6 hari lalu

Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

Gangguan mental pada ibu hamil perlu dikenali karena membuat perasaan tidak nyaman dan ada gangguan pada aktivitas sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Mengapa Stres Bisa Sebabkan Sakit Punggung?

7 hari lalu

Mengapa Stres Bisa Sebabkan Sakit Punggung?

Stres sebabkan sakit punggung bisa terjadi lantaran tubuh Anda mengalami reaksi kimia sebagai respons terhadap stres.

Baca Selengkapnya