Bangun Tidur dan Tenggorokan Gatal, Bisa Jadi Ini Sebabnya

Reporter

Bisnis.com

Minggu, 18 Desember 2022 21:45 WIB

Ilustrasi wanita memegangi atau sakit tenggorokan. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Tak sedikit orang merasakan tenggorokan gatal secara tiba-tiba ketika bangun tidur. Di masa pandemi, tentu hal ini membuat khawatir tertular virus corona. Tapi, gatal tenggorokan bisa disebabkan oleh beragam hal lain, bukan hanya virus corona.

Dari flu, terpapar virus, hingga polusi udara, banyak hal dialami dan harus diatasi oleh tubuh. Berikut tujuh kemungkinan penyebab tenggorokan gatal saat bangun tidur di pagi hari.

Infeksi virus
Dengan munculnya varian Omicron COVID-19, tenggorokan gatal menjadi salah satu gejala utama virus, selain pilek, kelelahan, nyeri tubuh, bersin, muntah, keringat malam, dan kehilangan nafsu makan. Namun, sejauh menyangkut gatal, sakit tenggorokan juga bisa dikaitkan dengan infeksi virus lain, termasuk flu biasa, campak, cacar air, dan bahkan mononukleosis. Tergantung pada apa yang terinfeksi, Anda mungkin memiliki gejala lain mulai dari demam, batuk, nyeri tubuh, pilek, amandel bengkak, dan suara serak. Beberapa penyakit virus juga dapat menyebabkan ruam dan masalah kulit lain.

Polusi udara
Penurunan kualitas udara telah menjadi masalah kesehatan utama belakangan ini. Konon, polusi udara bisa menyebabkan tenggorokan kering dan gatal. Selain itu, dapat menyebabkan gejala lain termasuk kulit gatal, batuk, mengi, masalah pernapasan, mata merah, iritasi pada hidung, dan peningkatan tekanan darah.

Udara kering
Selama bulan-bulan yang lebih dingin, udara di kamar bisa menjadi kering, yang pada akhirnya dapat membuat mulut dan tenggorokan kering dan teriritasi. Karena itu, jika merasa udara di sekitar terlalu kering, gunakan pelembab udara. Anda juga harus tetap terhidrasi sepanjang hari.

Advertising
Advertising

Alergi
Gatal, sakit tenggorokan, disertai mata berair, hidung meler, tidak bisa tidur malam juga bisa menjadi tanda alergi. Beberapa alergen yang umum adalah debu, serbuk sari, jamur, bulu hewan peliharaan, dan banyak lagi. Selain itu, beberapa orang juga rentan terhadap alergi musiman yang dapat menyebabkan gejala serupa.

Dehidrasi
Tidak minum cukup air juga dapat menyebabkan mulut dan tenggorokan kering keesokan paginya. Ini karena tubuh mengeluarkan lebih sedikit air liur saat tidur dan juga berkeringat di malam hari, yang menyebabkan tubuh kehilangan lebih banyak kelembapan daripada yang bisa dipertahankan. Karena itu, tetaplah terhidrasi.

Pernapasan mulut dan sleep apnea
Bernapas dari mulut saat tidur, yang sering disebabkan oleh mendengkur dan masalah tidur, dapat menyebabkan sakit tenggorokan saat bangun tidur. Bernapas dari hidung membantu mempertahankan kelembapan di mulut dan tenggorokan. Pernapasan mulut memiliki reaksi yang berlawanan. Konon, mendengkur kronis adalah tanda utama sleep apnea, gangguan tidur serius di mana pernapasan dapat bereaksi dan berhenti beberapa kali di malam hari.

Refluks asam
Gastroesophageal reflux disease (GERD) atau refluks asam di malam hari juga bisa mengganggu pola tidur. Anehnya, itu bisa membuat sakit tenggorokan saat bangun tidur karena asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan, saluran yang menghubungkan lambung dan tenggorokan. Masalah ini juga dapat menyebabkan gejala lain, termasuk nyeri dada, suara serak, mual, muntah, dan bau mulut.

Baca juga: Kenali Gejala Omicron, Tak Selalu Sakit Tenggorokan

Berita terkait

6 Alasan Bayi Tidak Boleh Menggunakan Produk Mengandung Parfum

14 jam lalu

6 Alasan Bayi Tidak Boleh Menggunakan Produk Mengandung Parfum

Paparan parfum pada kulit bayi bisa menyebabkan iritasi bahkan infeksi pernapasan.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

16 jam lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

17 jam lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

1 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

5 hari lalu

Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

Pada Sabtu pagi pukul 07.02 WIB Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di angka 122 atau masuk dalam kategori tidak sehat.

Baca Selengkapnya

Pengaruh Ras dan Keturunan pada Alergi Anak

7 hari lalu

Pengaruh Ras dan Keturunan pada Alergi Anak

Ada beberapa faktor yang ikut mempengaruhi terjadinya alergi pada anak selain alergen, termasuk ras dan keturunan.

Baca Selengkapnya

Gejala Rinitis Alergi pada Anak yang Perlu Dikenali Orang Tua

7 hari lalu

Gejala Rinitis Alergi pada Anak yang Perlu Dikenali Orang Tua

Kenali empat gejala khas rinitis alergi yang terlihat pada anak, yakni bersin berulang, hidung gatal, hidung meler, dan hidung tersumbat.

Baca Selengkapnya

Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

11 hari lalu

Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

Temuan lainnya adalah keturunan hibrida dari serangga yang salah pilih pasangan karena polusi udara itu kerap kali steril.

Baca Selengkapnya

Gejala dan Penyebab HFMD yang Kasusnya Meningkat Selama Libur Lebaran

19 hari lalu

Gejala dan Penyebab HFMD yang Kasusnya Meningkat Selama Libur Lebaran

Flu Singapura atau HFMD mengalami peningkatan selama mudik atau libur Lebaran 2024. Apa gejala dan penyebab dari penyakit ini?

Baca Selengkapnya

Fakta tentang Alergi Kacang, Bisakah Diobati?

23 hari lalu

Fakta tentang Alergi Kacang, Bisakah Diobati?

Dokter anak serta pakar alergi dan imunologi di California mengungkapkan beberapa fakta menarik tentang alergi kacang. Simak faktanya.

Baca Selengkapnya