Inilah 3 Alasan Anak-anak Mudah Kecanduan TikTok

Reporter

Haris Setyawan

Editor

Nurhadi

Senin, 19 Desember 2022 06:55 WIB

Ilustrasi TikTok. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration

TEMPO.CO, Jakarta - Alasan anak-anak mudah kecanduan TikTok belum banyak yang mengetahui. Sejak diluncurkan pada 2017, aplikasi video berdurasi pendek ini kini menjadi aplikasi media sosial terpopuler di dunia. Melansir data Statista, per Januari 2022, TikTok memiliki 1.000 juta pengguna aktif, .

Sebagian pengguna aktif di antaranya berasal dari kalangan anak-anak. Padahal anak yang kecanduan TikTok rentan sejumlah bahaya, salah satunya gangguan psikis. “Klip video TikTok dirancang untuk terus menarik perhatian dan sangat sulit untuk berpaling bagi siapa pun untuk berhenti menonton, termasuk anak-anak,” kata Michael Manos dari Cleveland Clinic Children’s dikutip dari Abc7.com.

Dihimpun dari Cyber Purify, berikut sejumlah alasan anak-anak cenderung mudah kecanduan TikTok menurut para ahli:

1. Durasi Video TikTok yang Singkat

Penelitian pada 2016 oleh Rosalind Franklin University of Medicine and Science mengungkap rata-rata anak usia 4-15 menghabiskan 80 menit menonton TikTok sehari. Sedangkan video biasanya hanya berdurasi sekitar 15 detik. Ini berarti aplikasi milik Cina tersebut telah melibatkan anak-anak untuk menelusurinya sekitar 320 video sehari.

Advertising
Advertising

Menurut ahli Philipp Lorenz-Spreen dari Max Planck Institute for Human Development, sajian video TikTok yang relatif singkat ketimbang aplikasi video sejenis lainnya membuat penggunanya terdorong untuk terus mencari konten dan informasi baru. Sistem kerja otak secara tidak langsung diajak untuk melakukan suatu tindakan atau perilaku yang memberi kesenangan.

2. Anak Bebas Mengakses tanpa Batasan

Mekanisme TikTok sangat berbeda dengan YouTube yang mengharuskan pengguna masuk untuk melihat video konten dewasa. TikTok tidak perlu itu sehingga anak dimungkinkan dapat menonton semua konten tanpa adanya batasan umur sekalipun. Siapa pun yang memiliki tautan ke video dapat mengaksesnya, baik melalui situs web maupun aplikasi TikTok.

Absennya label konten 13+ atau 18+ di TikTok, menurut ahli, menjadi alasan utama mengapa TikTok buruk untuk anak-anak. Anak-anak berisiko terpengaruh oleh konten dewasa, seperti gambar terbuka, berbau seksual, kekerasan, dan lainnya. Ini pada akhirnya berdampak buruk pada tumbuh kembang anak.

3. Algoritma TikTok Membuat Anak Kecanduan

Platform jejaring sosial seperti TikTok dan Instagram menggunakan algoritma untuk memahami secara mendalam perilaku pengguna. Ini mencakup video apa yang mereka suka atau tidak suka. Sebagai contoh, ketika anak menonton video tertentu dengan durasi lama bahkan sampai membagikannya, algoritma menggap anak menyukai genre video tersebut.

Algoritma kemudian mengevaluasi setiap video yang diunggah dan memperkirakan kemungkinan anak akan menyukainya menggunakan informasi yang dikumpulkan. Dengan begitu, anak-anak betah menonton konten-konten video TikTok dalam jangka waktu lama.

HARIS SETYAWAN

Baca juga: Tanda-tanda Anak Kecanduan TikTok, Berbahayakah?

Berita terkait

Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

3 jam lalu

Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

Doomscrolling mengacu pada kebiasaan terus-menerus menelusuri berita buruk atau negatif di media sosial atau internet, sering untuk waktu yang lama.

Baca Selengkapnya

Viral Calon Pekerja Dites Tinggi Badan, Netizen: Di Dunia Kerja yang Dibutuhkan Skill

19 jam lalu

Viral Calon Pekerja Dites Tinggi Badan, Netizen: Di Dunia Kerja yang Dibutuhkan Skill

Viral video memperlihatkan ratusan calon pekerja diukur dan di tes tinggi badan secara langsung.

Baca Selengkapnya

Cara Daftar Gratis Ongkir TikTok Shop untuk Penjual

1 hari lalu

Cara Daftar Gratis Ongkir TikTok Shop untuk Penjual

Ketahui cara daftar gratis ongkir TikTok Shop berikut ini. Cara ini cukup menguntungkan untuk menarik pembeli. Berikut ini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Pengemudi Toyota Fortuner Halangi Perjalanan Ambulans, Polres Depok: Kami Selidiki

1 hari lalu

Pengemudi Toyota Fortuner Halangi Perjalanan Ambulans, Polres Depok: Kami Selidiki

Polres Metro Depok menyatakan tengah menyelidiki peristiwa pengemudi Toyota Fortuner menghalangi perjalanan ambulans.

Baca Selengkapnya

Raup Rp 100 Juta per Bulan di Afiliasi Shopee, Mirah Ayu Berbagi Tips

2 hari lalu

Raup Rp 100 Juta per Bulan di Afiliasi Shopee, Mirah Ayu Berbagi Tips

Content Creator atau pembuat konten Mirah Ayu Nanda Anindita berbagi tips cara meraup cuan di Afiliasi Shopee.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Tentang David Corenswet, Pemeran Baru Karakter Superman

3 hari lalu

5 Fakta Tentang David Corenswet, Pemeran Baru Karakter Superman

David Corenswet, pemeran Superman yang baru kerap menyuarakan isu sosial dan politik di media sosial

Baca Selengkapnya

Blockout 2024: Gerakan Blokir Selebritas yang Viral di Media Sosial

3 hari lalu

Blockout 2024: Gerakan Blokir Selebritas yang Viral di Media Sosial

Bagaimana Met Gala memicu Blockout 2024 di media sosial - sebuah aksi digital untuk menentang kebungkaman para selebritas terhadap Gaza.

Baca Selengkapnya

Cerita Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Lapor Polisi, Alami Kerugian Rp 30 Juta

3 hari lalu

Cerita Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Lapor Polisi, Alami Kerugian Rp 30 Juta

Program pendidikan yang dia ikuti itu akan dilaksanakan di Philippine Women's University pada 2024 di Manila dengan skema beasiswa parsial doktoral.

Baca Selengkapnya

Viral Wanita Tewas di Tangan Gangster di Cikarang Bekasi, Polisi Berikan Penjelasan

4 hari lalu

Viral Wanita Tewas di Tangan Gangster di Cikarang Bekasi, Polisi Berikan Penjelasan

Sebuah video viral di media sosial menarasikan seorang wanita tewas bersimbah darah di Bekasi akibat dianiaya sekelompok gangster. Begini kata polisi.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Minta Warga Jangan Sampai Tertipu Iklan Naik Haji di Media Sosial

4 hari lalu

Arab Saudi Minta Warga Jangan Sampai Tertipu Iklan Naik Haji di Media Sosial

Arab Saudi mengimbau publik untuk tidak tertipu atau merespons iklan di media sosial tentang pelaksanaan ibadah haji

Baca Selengkapnya