Efek Samping Gigitan Tikus, Gejala, Penyakit, dan Perawatan

Rabu, 21 Desember 2022 21:49 WIB

Ilustrasi tikus. Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Keberadaan tikus sering dijumpai di dalam ruangan. Kita memang tidak bisa 100 persen membasmi tikus di rumah. Namun, ada beberapa cara untuk mengurangi jumlah tikus yang bisa dicoba dengan mudah.

Tikus membuka peluang besar bagi penyebaran berbagai penyakit yang sangat berbahaya. Penyakit itu sendiri dapat muncul melalui infeksi gigitan tikus. Ketika menggigit bagian tubuh, tikus dapat meninggalkan beberapa penyakit. Infeksi dapat terjadi melalui air liur.

Beberapa penyakit berbahaya yang dapat terjadi akibat gigitan tikus adalah leptospirosis dan virus hepatitis. Namun, penyakit yang paling umum akibat gigitan tikus adalah tetanus dan infeksi. Oleh karena itu, setelah melihat adanya gigitan tikus, Anda harus segera membersihkan area yang digigit tersebut dengan cairan.

Gejala gigitan tikus
Gejala yang dialami jika terkena gigitan tikus adalah nyeri, kemerahan, dan pembengkakan di daerah yang terkena. Infeksi akibat gigitan tikus termasuk demam, nyeri sendi seperti pada lutut, nyeri otot, muntah, ruam di daerah yang terkena.

Penyakit gigitan tikus
Infeksi dan bakteri yang disebarkan oleh tikus atau mencit dapat menyebabkan berbagai macam penyakit berikut.

Advertising
Advertising

Koriomeningitis limfositik
Air liur tikus yang tersisa dari gigitan dapat menyebabkan koriomeningitis limfositik. Gejala penyakit ini sakit kepala, mual, demam, dan bengkak setelah digigit.

Infeksi virus hanta
Penyakit ini disebabkan oleh gigitan tikus yang dapat mempengaruhi sistem pernapasan. Infeksi virus hanta sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kematian orang yang terkena. Gejala infeksi virus hanta seperti tubuh lemah, demam, nyeri pada otot, sakit kepala, panas, mual, Penyakit akibat gigitan tikus ini bisa disembuhkan oleh tangan-tangan berpengalaman dengan terapi oksigen.

Infeksi streptobacillus (demam tikus)
Infeksi akibat gigitan tikus dapat menyebabkan demam yang juga disertai muntah dan diare. Penyakit ini dapat menyerang jantung, otak, otot, dan beberapa organ utama. Cara terbaik untuk mengobati penyakit ini adalah dengan meminum antibiotik sesuai kondisi pasien.

Leptospirosis
Penyakit ini ditandai dengan beberapa gejala seperti demam, sakit kepala, nyeri otot dan persendian. Jika tidak diobati dengan baik, penyakit ini dapat menyebabkan kegagalan organ dalam dan pendarahan. Untuk mengatasi penyakit ini, penderita harus minum antibiotik. Jika kondisi semakin parah, segera ke dokter.

Perawatan untuk gigitan tikus
Cara terbaik dan paling awal jika pernah digigit tikus adalah membersihkan area yang terkena gigitan dengan sabun cair yang mengandung disinfektan.

JESSYCA GAZELLA | MEDICPOL

Baca juga: 7 Kiat Mencegah Terinfeksi Leptospirosis

Berita terkait

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Aksi Mahasiswa UGM Tuntut Transparansi, IPK 4,00 Mahasiswa Kedokteran Universitas Jember, 5 Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia

7 jam lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Aksi Mahasiswa UGM Tuntut Transparansi, IPK 4,00 Mahasiswa Kedokteran Universitas Jember, 5 Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

1 hari lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

1 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

2 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

2 hari lalu

Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

Bisakah penyakit Lyme akibat gigitan serangga disembuhkan? Tentu saja asal tak terlambat diobati karena komplikasinya beragam.

Baca Selengkapnya

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

2 hari lalu

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

Jangan memberi obat penurun demam seperti parasetamol saat anak mengalami demam usai imunisasi. Dokter anak sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

5 hari lalu

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

Masyarakat diminta mewaspadai imunodefisiensi pada anak bila ditemui gejala berikut. Simak penjelasan pakar kesehatan anak.

Baca Selengkapnya

Tikus Sering Menjadi Hewan Percobaan, Ternyata Ini Alasannya

6 hari lalu

Tikus Sering Menjadi Hewan Percobaan, Ternyata Ini Alasannya

Biasanya, ketika melakukan penelitian dalam dunia medis, peneliti kerap menggunakan tikus. Lantas, mengapa tikus kerap menjadi hewan percobaan?

Baca Selengkapnya

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

6 hari lalu

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

Berikut beberapa hewan yang kerap dijadikan hewan percobaan dalam penelitian:

Baca Selengkapnya

IDAI Anjurkan Pemberian Parasetamol Anak Saat Demam Suhunya 38 Derajat ke Atas, Alasannya?

7 hari lalu

IDAI Anjurkan Pemberian Parasetamol Anak Saat Demam Suhunya 38 Derajat ke Atas, Alasannya?

Hal ini karena saat anak mengalami kenaikan suhu tubuh saat demam sebenarnya sistem imun sedang memerangi virus dan bakteri.

Baca Selengkapnya