Gangguan Makan Pica: Kerap Mengonsumsi Sesuatu yang Tidak Lazim

Reporter

Tempo.co

Editor

Dwi Arjanto

Kamis, 22 Desember 2022 08:09 WIB

Perempuan rentan mengalami gangguan makan, seperti bulimia dan anoreksia. (Pexels/Alex Green)

TEMPO.CO, Jakarta - Gangguan makan pica adalah kondisi ketika seseorang memiliki keinginan dan nafsu makan terhadap benda atau zat non-makanan atau tidak memiliki nilai gizi secara kompulsif. Orang yang menderita gangguan makan pica bisa mengonsumsi benda-benda yang berbahaya bagi kesehatan, misalnya kapur, lem, dan debu. Pola makan seperti ini bisa dianggap sebagai gangguan makan pica bila telah dilakukan setidaknya selama satu bulan.

Melansir healthline, hingga saat ini, penyebab gangguan makan pica belum diketahui secara pasti. Terdapat sejumlah hal yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengidap pica, antara lain kehamilan, gangguan perkembangan, masalah kesehatan mental, serta kekurangan nutrisi tertentu.

Baca : Cerita Jane Fonda Kesulitan Mengatasi Gangguan Makan yang dialami sejak remaja

Dalam sejumlah kasus, kekurangan zat besi, zinc, atau nutrisi lain dapat dihubungkan dengan pica. Gangguan makan pica umumnya hanya bersifat sementara dan bisa sembuh tanpa perlu pengobatan. Meski begitu, gangguan makan pica juga bisa saja berlangsung dalam jangka waktu yang lama yang biasanya dialami oleh orang dengan masalah kesehatan mental.

Kebiasaan mengonsumsi benda non-makanan tertentu dapat menyebabkan kondisi serius lainnya seperti keracunan, infeksi parasit, penyumbatan usus, hingga tersedak.

Penanganan untuk pica biasanya dimulai dari mengobati gejala atau komplikasi yang diakibatkan mengonsumsi benda atau zat yang bukan makanan. Jika pica disebabkan oleh ketidakseimbangan nutrisi, dokter mungkin akan meresepkan suplemen vitamin atau mineral.

Advertising
Advertising

Selain itu, dokter juga akan memeriksa dari sisi psikologis untuk melihat apakah pengidap memiliki kondisi kesehatan mental tertentu. Jika terdapat masalah kesehatan mental, dokter akan meresepkan obat atau terapi yang cocok atau merujukkan ke psikiater.

Mengutip Cleveland Clinic, pengobatan utama untuk pica adalah terapi dengan metode yang berbeda tergantung pada situasi dan kebutuhan. Metode terapi gangguan makan tersebut meliputi:

-Mild aversive therapy. Metode ini melatih orang untuk menghindari perilaku pica menggunakan mild aversions (konsekuensi). Metode ini juga mengajarkan untuk menghindari benda non-makanan dan beralih pada perilaku makan sehat.
-Behavioral therapy. Metode terapi ini melibatkan pengajaran mekanisme dan strategi koping untuk membantu mengubah perilaku.
-Differential reinforcement. Dalam metode ini, orang belajar untuk menghindari perilaku pica dengan berfokus pada perilaku dan aktivitas lain.

HATTA MUARABAGJA
Baca juga : Hilary Duff Mengalami Gangguan makan Saat Remaja

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Berita terkait

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

4 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

4 hari lalu

Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

Bisakah penyakit Lyme akibat gigitan serangga disembuhkan? Tentu saja asal tak terlambat diobati karena komplikasinya beragam.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

7 hari lalu

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

Masyarakat diminta mewaspadai imunodefisiensi pada anak bila ditemui gejala berikut. Simak penjelasan pakar kesehatan anak.

Baca Selengkapnya

Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

11 hari lalu

Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

Menjaga kebersihan tangan merupakan upaya mencegah berbagai penyakit infeksi dan bagian dari cara hidup sehat. Ini cara yang dianjurkan.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala-gejala dan Cara Mencegah Keracunan Makanan

12 hari lalu

Kenali Gejala-gejala dan Cara Mencegah Keracunan Makanan

Berikut beberapa gejala yang mungkin muncul saat terjadi keracunan makanan dan cara untuk menghindari keracunan makanan

Baca Selengkapnya

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

12 hari lalu

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda

Baca Selengkapnya

Puluhan Orang di Cianjur Keracunan Makanan, Apa Saja Pertolongan Pertama Keracunan Makanan?

12 hari lalu

Puluhan Orang di Cianjur Keracunan Makanan, Apa Saja Pertolongan Pertama Keracunan Makanan?

Apa saja pertolongan pertama untuk keracunan makanan sebelum terlambat untuk diatasi?

Baca Selengkapnya

Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

14 hari lalu

Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

Terapi ikan bisa menghilangkan sel kulit mati, namun dapat berbahaya jika kebersihan kolam tidak terjaga.

Baca Selengkapnya

Pakar Tak Anjurkan Hadiahi Diri dengan Makanan, Ini Alasannya

19 hari lalu

Pakar Tak Anjurkan Hadiahi Diri dengan Makanan, Ini Alasannya

Anda mungkin merasa perlu menghadiahi diri dengan makanan enak setelah hari berat dan panjang. Namun pakar mengingatkan cara ini tak baik buat mental.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

24 hari lalu

Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

Masyarakat diminta mewaspadai penyakit kronis yang bisa timbul kembali di masa Lebaran karena tidak dikontrol seperti saat berpuasa.

Baca Selengkapnya