Down Syndrome: Kelainan Kromosom yang Wajib Diketahui Penyebab dan Pencegahan

Jumat, 23 Desember 2022 04:34 WIB

Sofia Jirau menjadi wanita Down Syndrome pertama yang tampil dalam kampanye Victoria's Secret. Sofia yang juga berprofesi sebagai model tampil untuk iklan koleksi terbaru Victoria's Secret. Instagram/sofiajirau

TEMPO.CO, Jakarta -Down syndrome adalah suatu kelainan genetik yang menyebabkan penderitanya mengalami gangguan fisik dan mental. Hasil Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunjukkan bahwa kasus down syndrome pada bayi berusia 2 sampai 5 tahun pada 2018 mencapai 0,21%.

Penyebab Down Syndrome

Dilansir dari WebMD, semua orang tua pasti mewariskan gen kepada anak-anak mereka yang dibawa ke dalam kromosom. Umumnya, setiap anak lahir dengan total 23 pasang kromosom, setengah dari ibu, dan setengah dari ayah.

Namun yang terjadi pada anak dengan down syndrome adalah mereka memiliki tambahan pada kromosom 21. Lazimnya, ekstra kromosom 21 ini tersalin pada setiap sel, kondisi ini disebut juga trisomy 21.

Selain itu, kasus down syndrome yang hanya memiliki ekstra kromosom pada satu sel yang disebut translokasi. Adapun yang mendapat kromosom tambahan pada beberapa sel disebut mosaicism.

Kromosom ekstra ini menyebabkan masalah saat otak dan fitur fisik berkembang. Namun perlu diingat bahwa down syndrome bukanlah suatu penyakit turunan, tapi murni karena kelainan jumlah kromosom.

Baca : Mengenal Down Syndrome: Gejala dan Diagnosisnya

Advertising
Advertising

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui adanya down syndrome pada anak, antara lain dengan memeriksa kromosom melalui amniocentesis pada ibu hamil. Tes ini baiknya dilakukan pada awal-awal kehamilan, namun dapat dilakukan juga pada trimester kedua.

Bagi ibu yang hamil di usia 40 tahun ke atas dan mereka yang pernah melahirkan anak dengan down syndrome wajib melakukan pemeriksaan ini, sebab risiko mengandung anak down syndrome lebih tinggi.

Pencegahannya?

Down syndrome tidak dapat dicegah, karena kelainan ini merupakan kondisi yang disebabkan tidak sempurnanya pemisahan kromosom yang didapat dari orang tua. Namun ada beberapa cara untuk meningkatkan kesehatan pada orang tua yang mungkin dapat meminimalisir peluang anak memiliki down syndrome.

Memperbaiki gaya hidup dengan melakukan pola hidup sehat adalah salah satu cara meningkatkan kesehatan guna membantu mencegah down syndrome pada calon anak. Hal ini dapat dilakukan dengan mengonsumsi makanan bergizi 4 sehat 5 sempurna, rajin berolahraga, serta menghindari kebiasaan buruk yang merusak kesehatan seperti merokok dan minum alkohol.

Penanganan dan Perawatan

Down syndrome adalah kondisi permanen yang dimiliki seumur hidup dan tidak dapat disembuhkan. Namun ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menangani dan merawat orang dengan down syndrome.

Jika memiliki anak dengan down syndrome, hubungan dekat dan perawatan dari tenaga medis profesional sangatlah diperlukan. Hal ini karena paramedis tentu lebih memahami kondisi tersebut dan cara penanganannya.

Sebagai orang tua dengan anak down syndrome, penjagaan ketat dari infeksi umum seperti pilek dan mengimbangi dengan makanan bergizi juga perlu dilakukan. Sebab anak dengan down syndrome lebih rentan terhadap penyakit.

Selain itu, mendidik anak down syndrome dengan guru dan terapis pendidikan khusus akan sangat membantu dalam peningkatan keterampilan sosial, sensorik, motorik, bahasa dan kognitif, serta kemampuan melakukan segala hal sendiri.

Yang terpenting untuk dilakukan kepada orang dengan down syndrome adalah memahami penyebab, pencegahan, dan penanganannya. Selain itu, memberikan pengertian juga sangat penting, khususnya bagi penderita, keluarga, dan teman, serta membangun jaringan dukungan yang kuat dari para profesional berpengalaman. Hal ini akan sangat membantu dalam kehidupan penderita down syndrome dan keluarganya.

PUTRI SAFIRA PITALOKA
Baca juga :
Kelainan Kromosom dan Beberapa Pemeriksaan yang Perlu Dilakukan Selama Hamil

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Berita terkait

Pola Asuh yang Perlu Dipahami Kakek Nenek saat Mengasuh Cucu

1 hari lalu

Pola Asuh yang Perlu Dipahami Kakek Nenek saat Mengasuh Cucu

Psikolog mengingatkan kakek atau nenek memahami jenis-jenis pola asuh ketika mengasuh cucu. Apa saja yang perlu dilakukan?

Baca Selengkapnya

Refleksi Nirina Zubir atas Perkara Mafia Tanah dengan Bekas ART: Mendobrak Tabu Percakapan Aset Orang Tua hingga Mulut Manis Sang Asisten

1 hari lalu

Refleksi Nirina Zubir atas Perkara Mafia Tanah dengan Bekas ART: Mendobrak Tabu Percakapan Aset Orang Tua hingga Mulut Manis Sang Asisten

Duel aktris Nirina Zubir melawan mafia tanah bekas asisten mendiang ibunya, Riri Khasmita, patut menjadi contoh orang ramai yang menghadapi kasus serupa.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

3 hari lalu

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

4 hari lalu

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

8 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

8 hari lalu

Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan ketika mendapati anak berbohong.

Baca Selengkapnya

Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

8 hari lalu

Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

Studi menemukan bahwa sikap terhadap sentuhan berdampak pada pasangan dalam transisi menjadi orang tua atau usai melahirkan anak pertama.

Baca Selengkapnya

Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

9 hari lalu

Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

Wisatawan banyak yang belum mengetahui bahwa Malioboro termasuk kawasan tanpa rokok sejak 2018.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

12 hari lalu

Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

SM Entertainment secara resmi mengkonfirmasi laporan bahwa Winter Aespa telah menjalani operasi untuk pneumotoraks. Penyakit apa itu?

Baca Selengkapnya

Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

17 hari lalu

Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

Bukan hanya perokok, mereka yang tak pernah merokok sepanjang hidupnya pun bisa terkena kanker paru. Berikut sederet penyebabnya.

Baca Selengkapnya