Filosofi dan Makna Baju Cheongsam

Reporter

Rindi Ariska

Editor

Dwi Arjanto

Sabtu, 21 Januari 2023 06:19 WIB

Gisella Anastasia atau Gisel melakukan sesi pemotretan bertema Imlek bersama sang buah hati, Gempi. Keduanya mengenakan baju cheongsam, namun berbeda warna. Instagram/gisel_la

TEMPO.CO, Jakarta -Selain identik dengan kue keranjang dan barongsai, Tahun Baru Imlek juga identik dengan baju tradisional bernama Cheongsam. Sebenarnya apa makna dan filosofi dari baju Cheongsam tersebut?

Baca : Sejarah Cheongsam, Gaya Berpakaian yang Dikenakan Wanita Saat Tahun Baru Imlek

Imlek merupakan tradisi perayaan tahun baru bagi warga Tionghoa dan keturunannya. Salah satu tradisi pada saat imlek ialah memakai baju Cheongsam. Dari masa ke masa, baju ini masih menjadi pilihan kostum perayaan Imlek.

Filosofi Baju Cheongsam

Dari dahulu hingga sekarang, baju ini memang menjadi ciri khas sebuah tradisi. Secara sederhana, filosofi baju Cheongsam ternyata punya makna tersendiri.

Warga Tionghoa meyakini bahwa baju Cheongsam yang identik dengan warna merah memiliki makna sebuah warna alami yang menyerupai api. Hal ini ditujukan sebagai simbol dan kemakmuran serta kebahagiaan bagi hidup mereka secara turun-temurun.

Advertising
Advertising

Para peserta berfoto bersama usai keberhasilan memecahkan rekor dunia, untuk pemakaian pakaian cheongsam terbanyak. Qingdao, Tiongkok, 16 Mei 2015. ChinaFotoPress/Getty Images

Pada faktanya, bertepatan dengan momen Imlek warna merah selalu tersaji. Tak hanya warna baju, namun berbagai pernaik-pernik lainnya seperti lampion, ornamen hingga dekorasi juga menjadi salah satu ciri khas yang identik dengan perayaan Imlek.

Mengutip dari mybooclothing.com, selain warna merah yang menandakan kesuburan, keberuntungan, kegembiraan, dan kebahagiaan, ada juga warna kuning yang menandakan kekuatan, otoritas, dan kemakmuran, serta warna putih yang enandakan kemurnian dan kepolosan.

Melansir dari madamsanghai.com, ada juga Cheongsam kombinasi antara warna hitam dan merah yang dapat menjadi pilihan. Apalagi, warna hitam begitu mendominasi. Ketika mengenakan Cheongsam ini, kesan yang didapatkan pun terlihat elegan sekaligus tetap hadir dengan ciri khas Tionghoa. Secara filosofis, Cheongsam ini menandakan Anda siap menghadapi berbagai macam rintangan di waktu yang akan datang.

Kerah Mandarin

Merujuk dari Chinahighlights.com, selain modelnya yang unik, Cheongsam memiliki ciri utama yaitu kerah Mandarin, kancing simpul tradisional Tiongkok yang mengikat bagian dada yang tumpang tindih, dua celah di kedua sisi dan pinggang yang pas. Cheongsam terbuat dari katun, sutra, atau brokat.

Meski model Cheongsam banyak mengalami perubahan, tetapi ada beberapa hal yang tetap dipertahankan yaitu model kerah, kancing, warna, dan ornamennya. Ada juga beberapa jenis bunga yang selalu dipakai pada motif Cheongsam.

Bunga peoni menjadi salah satu bunga yang dipakai dalam Cheongsam yang merupakan bunga nasional bangsa Tiongkok. Selain itu, ada juga teratai dan krisan. Motif lainnya yang berupa binatang adalah ikan, burung, dan naga.

Pada bunga, peoni di baju Cheongsam melambangkan kekayaan dan kesejahteraan, teratai melambangkan pengorbanan yang sakral dan krisan melambangkan umur panjang. Sedangkan burung bermakna kecantikan, kemurnian, serta posisi kelas sosial si pemakainya. Ikan melambangkan kesejahteraan dan naga berarti kekuatan.

RINDI ARISKA
Baca juga : Sambut Imlek Sebastian Gunawan Rilis Koleksi Yao Xiang Wang Xi

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Berita terkait

Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta Dimulai, Tetap Meriah meski Pindah Lokasi

59 hari lalu

Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta Dimulai, Tetap Meriah meski Pindah Lokasi

Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta 2024 mengedepankan edukasi budaya Tionghoa Mataram yang belum banyak dikenal masyarakat.

Baca Selengkapnya

Menikmati Bebek Peking, Nasi Hainan, dan Ayam Char Siu di Festival Pecinan Banyuwangi

26 Februari 2024

Menikmati Bebek Peking, Nasi Hainan, dan Ayam Char Siu di Festival Pecinan Banyuwangi

Selain bebek peking, di sepanjang puluhan deretan stan tersebut juga tersedia berbagai kuliner khas Tionghoa lainnya di Festival Pecinan Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Detik-detik Tradisi Cap Go Meh 2024 yang Dirayakan Hari Ini

24 Februari 2024

Detik-detik Tradisi Cap Go Meh 2024 yang Dirayakan Hari Ini

Di Indonesia Cap Go Meh salah satu festival terbesar yang digelar di beberapa daerah. Masing-masing memiliki cara khas dalam memeriahkan Cap Go Meh.

Baca Selengkapnya

Asal Usul Tradisi Menyantap Ronde saat Cap Go Meh, Terinspirasi Koki Istana Zaman Dinasti Han

23 Februari 2024

Asal Usul Tradisi Menyantap Ronde saat Cap Go Meh, Terinspirasi Koki Istana Zaman Dinasti Han

Di zaman Dinasti Han, seorang koki istana diberi libur untuk bertemu keluarganya saat Cap Go Meh setelah menyajikan ronde kepada kaisar

Baca Selengkapnya

4 Larangan Saat Perayaan Cap Go Meh, Termasuk Potong Rambut dan Cuci Pakaian

20 Februari 2024

4 Larangan Saat Perayaan Cap Go Meh, Termasuk Potong Rambut dan Cuci Pakaian

Ada sejumlah larangan saat Cap Go Meh. Sebaiknya tidak dilakukan.

Baca Selengkapnya

Rupiah Hari Ini Ditutup Melemah Rp 15.623 per Dolar AS, Bagaimana dengan Esok?

19 Februari 2024

Rupiah Hari Ini Ditutup Melemah Rp 15.623 per Dolar AS, Bagaimana dengan Esok?

Pelemahan nilai rupiah di perdagangan sore ini disebabkan oleh dua faktor, yakni internal dan eksternal.

Baca Selengkapnya

Situs Sejarah Hingga Museum Jadi Favorit Wisatawan di Festival Musim Semi Cina

18 Februari 2024

Situs Sejarah Hingga Museum Jadi Favorit Wisatawan di Festival Musim Semi Cina

Liburan Festival Musim Semi atau Tahun Baru Imlek berlangsung meriah di Cina. Wisatawan penuhi libur 8 hari itu ke berbagai destinasi wisata menarik.

Baca Selengkapnya

Penumpang LRT Jabodebek Capai 122.671 Orang Selama Libur Isra Mikraj dan Tahun Baru Imlek

16 Februari 2024

Penumpang LRT Jabodebek Capai 122.671 Orang Selama Libur Isra Mikraj dan Tahun Baru Imlek

LRT Jabodebek mulai menjadi pilihan masyarakat untuk bepergian terutama pada moment libur panjang Isra Mikraj dan Tahun Baru Imlek.

Baca Selengkapnya

Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta 2024, Ini Sederet Perubahannya

15 Februari 2024

Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta 2024, Ini Sederet Perubahannya

Perubahan pada waktu dan tempat pelaksanaan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta ke-19 kali ini dikarenakan bertepatan dengan penyelenggaraan Pemilu.

Baca Selengkapnya

Kue Keranjang Sajian Khas Imlek hingga Cap Go Meh, Simak Asal-Usul dan Maknanya

15 Februari 2024

Kue Keranjang Sajian Khas Imlek hingga Cap Go Meh, Simak Asal-Usul dan Maknanya

Tahun Baru Imlek merupakan hari raya yang paling penting dalam budaya masyarakat Tionghoa. Kue keranjang menjadi kue terlaris.

Baca Selengkapnya