Sebelum Lato-lato, Indonesia Pernah Demam Gelombang Cinta, Batu Akik hingga Janda Bolong

Rabu, 25 Januari 2023 09:09 WIB

Ilustrasi lato-lato. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Saat ini, nyaris setiap hari kita mendengar suara anak-anak memainkan latto-latto atau lato-lato. Mereka nyaris tak bisa lepas dari mainan yang sebenarnya telah populer di Indonesia sejak 1980-an itu. Orang-orang pun mulai menamai anak-anak tersebut tengah mengalami demam lato-lato.

Selain lato-lato, Indonesia sebenarnya pernah mengalami berbagai "demam" lain. Kita nyaris tak kekurangan ide untuk membuat suatu benda menjadi sebuah tren yang meluas di berbagai daerah.

Baca: Sisi Positif Main Lato-lato Menurut Psikolog

Berikut adalah berbagai "demam" yang pernah melanda Indonesia dirangkum dari berbagai sumber.

1. Gelombang Cinta

Advertising
Advertising

Pada 2006, harga bunga jenis Anthurium atau jamak dikenal sebagai gelombang cinta, melonjak tak terkira. Bibit Anthurium dihargai Rp20.000 hingga Rp50.000 per pot. Anthurium jenis supernova bahkan pernah menembus harga Rp1 miliar. Periode gila-gilaan gelombang cinta itu cuma bertahan dua tahun, sebelum akhirnya kini kembali menjadi tanaman murah.

Harganya kini sekitar Rp25.000 per pot. Bahkan, ada yang mematok harga lebih rendah. Meledaknya harga Anthurium kala itu seiring dengan pertumbuhan properti. Rumah-rumah baru yang konon dimiliki oleh kalangan atas membutuhkan legitimasi sisi kemewahan desain interior, termasuk perpaduan dengan bunga dan taman.

2. Batu Akik

Demam ini mulai marak sekitar 2014. Kala itu, orang-orang berbondong-bondong memburu batu akik. Demam batu akik ini semakin menjadi-jadi kala santer diberitakan masyarakat bergerombol mencari batu di kawasan Cilandak, Jaksel. Di sana, ada lahan kebun milik seseorang yang ternyata banyak terdapat batu hias. Dahulu sang pemilik menaruh batu itu untuk mempercantik taman.

Di luar perkiraan, mereka yang datang ke lokasi itu membludak dari pagi hingga malam, dengan tujuan mencari batu akik. Alasan mereka memburu batu akik pun bermacam-macam, mulai dari sekadar hiasan sampai percaya batu jenis tertentu memiliki khasiat supranatural di luar nalar. Saat itu, harga sebuah batu akik bisa dibanderol sampai jutaan.

3. Janda Bolong

Bagi Anda yang memilih mengisi waktu di rumah selama pandemi dengan berkebun, tentu tak asing dengan jenis bunga satu ini. Monstera atau yang marak dikenal sebagai janda bolong, adalah bunga yang ramai dilirik selama pandemi.

Dari sebelumnya Rp10 ribu–Rp25 ribu per tanaman, harga janda bolong naik harga jadi ratusan ribu rupiah. Bahkan, lelang yang dilakukan pada salah satu platform media sosial sering menempatkan janda bolong pada angka fantastis di atas Rp50 juta.

Janda bolong ukuran besar bahkan dihargai per helai daun. Makin banyak daun, tentu makin tinggi harganya. Sampai kapan keranjingan janda bolong ini berlangsung? Para pelaku usaha budi daya dan penjualan tanaman hias tentu saja memiliki agenda utama untuk mempertahankan tren ini selama mungkin.

HAN REVANDA PUTRA

Baca juga: Hanya di Indonesia Tanaman Hias Punya Sebutan Janda Bolong dan Lidah Mertua

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

5 Tanaman Buah yang Bagus untuk Dibuat Bonsai

19 Januari 2024

5 Tanaman Buah yang Bagus untuk Dibuat Bonsai

Tidak semua tanaman buah dapat dijadikan bonsai. Beberapa tanaman ini bisa jadi bahan bonsai yang bagus.

Baca Selengkapnya

5 Tanaman Populer untuk Dekorasi Natal

24 Desember 2023

5 Tanaman Populer untuk Dekorasi Natal

Bunga-bunga yang khas di musim Natal tidak hanya menambah keindahan visual, tetapi juga membawa makna simbolis yang mendalam.

Baca Selengkapnya

Manfaat Si Merah Tanaman Hias Kastuba untuk Kesehatan

24 Desember 2023

Manfaat Si Merah Tanaman Hias Kastuba untuk Kesehatan

Kastuba merupakan tanaman hias berdaun merah, selain indah dipandang, berikut beberapa manfaat untuk kesehatan.

Baca Selengkapnya

Cara Merawat Kastuba Tanaman Hias Berdaun Merah, Dicari Saat Perayaan Natal

23 Desember 2023

Cara Merawat Kastuba Tanaman Hias Berdaun Merah, Dicari Saat Perayaan Natal

Kastuba merupakan tanaman hias yang biasanya marak terjual pada Desember karena identik digunakan saat perayaan Natal.

Baca Selengkapnya

5 Jenis Tanaman Hias Pantas Jadi Souvenir Pernikahan, Termasuk Janda Bolong

3 Desember 2023

5 Jenis Tanaman Hias Pantas Jadi Souvenir Pernikahan, Termasuk Janda Bolong

Souvenir pernikahan bisa beragam bentuknya, antara lain tanaman hias seperti sirih gading, sukulen hingga janda bolong.

Baca Selengkapnya

3 Tanaman Beraroma Wangi, Pilihan untuk Menghiasi Rumah

26 November 2023

3 Tanaman Beraroma Wangi, Pilihan untuk Menghiasi Rumah

Tanaman beraroma wangi tak hanya memikat karena aromanya. Tapi, juga untuk tanaman hias

Baca Selengkapnya

Mengenal Buah Namnam, Sawo Pancukan yang Bisa Tingkatan Imun Tubuh

16 November 2023

Mengenal Buah Namnam, Sawo Pancukan yang Bisa Tingkatan Imun Tubuh

Buah namnam atau sawo pancukan dikenal punya banyak manfaat, pohonnya bisa jadi tanaman hias.

Baca Selengkapnya

5 Tanaman Hias yang Dapat Menyerap Polusi Udara, Cara Perawatannya?

1 November 2023

5 Tanaman Hias yang Dapat Menyerap Polusi Udara, Cara Perawatannya?

Beberapa tanaman hias tertentu memiliki manfaat kesehatan ketika ditempatkan di dalam ruangan.

Baca Selengkapnya

Manfaat Tanaman Lidah Mertua dan Tips Mudah Menanamnya di Rumah

10 Oktober 2023

Manfaat Tanaman Lidah Mertua dan Tips Mudah Menanamnya di Rumah

Lidah mertua bermanfaat sebagai filter udara, mengatur kelembapan udara, meningkatkan fokus, tanaman yang tahan lama, sebagai obat tradisional dan mempercantik ruangan

Baca Selengkapnya

FLOII Expo 2023: Pasar Domestik dan Mancanegara Terbuka Lebar, Peluang Bisnis Tanaman Hias Masih Tinggi

2 Oktober 2023

FLOII Expo 2023: Pasar Domestik dan Mancanegara Terbuka Lebar, Peluang Bisnis Tanaman Hias Masih Tinggi

Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor tanaman hias Indonesia terus meningkat sejak pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya