Hari Gizi Nasional, BKKBN Minta Tingkatkan Literasi Pangan Lokal

Reporter

Antara

Rabu, 25 Januari 2023 10:00 WIB

Murid Taman Kanak-Kanak Kristen Widya Wacana Jamsaren diperiksa oleh dokter di ruang kelas mereka, Surakarta, Jawa Tengah, 27 November 2015. Kegiatan ini untuk mengetahui kesehatan dan tingkat kebersihan serta asupan gizi mereka di lingkungan sekitar. Bram Selo Agung/Tempo

TEMPO.CO, Jakarta - Hari Gizi Nasional ke-63 diperingati pada 23 Januari 2023. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pun mengajak masyarakat untuk meningkatkan literasi mengenai pangan lokal.

“Menurut saya, memaknai Hari Gizi Nasional sebagai waktu untuk meningkatkan edukasi penting sekali. Jadi, perubahan pola makan itu penting sekali,” kata Kepala BKKBN Hasto Wardoyo.

Menurutnya, makanan untuk mencegah stunting pada anak sebenarnya tidak perlu mahal. Ia menilai dari segi finansial, banyak keluarga di Indonesia hidup berkecukupan untuk memberikan akses makanan sehat yang bisa memenuhi asupan mikronutrien maupun gizi seimbang pada anak. Sayangnya, masih banyak yang belum memahami pengetahuan dalam mengelola menu makanan sehat yang sesuai standar dan disesuaikan dengan kelompok usia anak.

Minimnya literasi tersebut dapat dibuktikan dengan kebiasaan orang tua yang lebih memilih memberikan makanan siap saji atau makanan kotak bermerek di toko-toko besar. Dalam penerapan pola asuh pun beberapa orang tua segera berhenti menyuapi anak ketika mulai menolak melanjutkan makan.

Makan sehat tak perlu mahal
Seharusnya sebagai negara adipangan yang melimpah, masyarakat dapat lebih memanfaatkan potensi pangan lokal yang ada di sekitar. Pengetahuan tersebut akan meningkatkan gizi anak bangsa dan mematahkan anggapan pemberian makanan anak dari bahan-bahan yang monoton serta menepis anggapan makanan sehat harus mahal.

Advertising
Advertising

“Sebetulnya makanan untuk mencegah stunting tidak perlu mahal. Telur cukup, daun kelor bagus, ikan pun tidak harus ikan tuna, ikan yang mahal. Salmon itu mahal. Belilah ikan kembung yang sudah mengandung DHA, Omega-3. Jadi, tidak perlu mahal, kita ini pola makannya yang perlu diubah,” paparnya.

Selain meningkatkan literasi pangan lokal, Hasto juga mengajak para ibu pelan-pelan belajar mengolah Makanan Pendamping ASI (MPASI) di rumah. Pengembangan minat itu bisa membantu ibu mencegah anak untuk mengonsumsi jajanan tidak sehat, juga menekan pengeluaran dari makanan praktis yang mempengaruhi ekonomi keluarga.

Ibu dapat secara perlahan belajar membuat MPASI bertekstur halus bagi bayi usia 7-8 bulan atau makanan cincang bagi bayi yang berusia 1 tahun. Ia berharap keluarga bisa memaknai Hari Gizi Nasional sebagai hari penting untuk anak dengan menyadari pentingnya mempelajari lebih dalam pemberian asupan gizi dan pola asuh anak.

“Harapan saya di Hari Gizi Nasional ini kita betul-betul bisa membangkitkan kesadaran dengan pola makan yang sehat bagi anak-anak. Itu harapan saya,” ujarnya.

Baca juga: Dokter Reisa Sebut Stunting Bisa Dicegah dengan Perhatikan Hal Berikut

Berita terkait

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

18 jam lalu

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

Ibu hamil untuk menjaga nutrisi dan rutin memeriksakan kandungan untuk cegah stunting. Berikut saran yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

2 hari lalu

Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menyatakan pemerintah akan mempercepat penyaluran Bansos atau bantuan pangan untuk penurunan stunting.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

4 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Anak Terdeteksi Stunting, Segera Tangani agar Tak Ganggu Kecerdasan

28 hari lalu

Anak Terdeteksi Stunting, Segera Tangani agar Tak Ganggu Kecerdasan

Anak stunting adalah penanda makanan ke otak tidak cukup sehingga berdampak pada kecerdasan. Berikut saran dokter anak.

Baca Selengkapnya

Sempat Jadi Zona Merah Stunting, Pemda Garut Rekrut Enam Ribu Pendamping Keluarga

34 hari lalu

Sempat Jadi Zona Merah Stunting, Pemda Garut Rekrut Enam Ribu Pendamping Keluarga

Pemerintah Garut merekrut ribuan tenaga pendamping keluarga untuk mendukung penurunan angka stunting.

Baca Selengkapnya

Hindari Kekurangan Nutrisi selama Ramadan, Simak Saran Ahli Gizi

37 hari lalu

Hindari Kekurangan Nutrisi selama Ramadan, Simak Saran Ahli Gizi

Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan penurunan energi, kelemahan, dan masalah kesehatan. Perhatikan asupan gizi selama puasa Ramadan.

Baca Selengkapnya

Pemprov Sumut Anggarkan Rp 370 Miliar untuk Turunkan Stunting

38 hari lalu

Pemprov Sumut Anggarkan Rp 370 Miliar untuk Turunkan Stunting

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) anggarkan Rp 370 miliar untuk turunkan stunting.

Baca Selengkapnya

Kepala BKKBN Bilang Calon Pengantin Mesti Paham Ini Agar Dapat Mencegah Anak Stunting

41 hari lalu

Kepala BKKBN Bilang Calon Pengantin Mesti Paham Ini Agar Dapat Mencegah Anak Stunting

Pentingnya calon pengantin, kata Kepala BKKBN, memahami hal ini untuk mempersiapkan kehamilan dan mencegah anak stunting.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Salurkan Bantuan Pangan Stunting Rp 400 Miliar

44 hari lalu

Pemerintah Salurkan Bantuan Pangan Stunting Rp 400 Miliar

Penyaluran bantuan pangan untuk pencegahan stunting mulai dilakukan. Nilai total anggaran Rp 400 miliar.

Baca Selengkapnya

Distribusi Bantuan Pangan Tahun Ini Mulai Lagi, 7 Provinsi Jadi Target Prioritas

44 hari lalu

Distribusi Bantuan Pangan Tahun Ini Mulai Lagi, 7 Provinsi Jadi Target Prioritas

Direktur Cadangan Pangan dari Badan Pangan Nasional atau Bapanas Rachmi Widiriani mengatakan berdasarkan data dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), sebanyak 12 provinsi masuk dalam program pengendalian stunting nasional.

Baca Selengkapnya