Tetap Lakukan Karantina Kesehatan meski Pandemi Covid-19 Terkendali

Reporter

Antara

Selasa, 31 Januari 2023 21:34 WIB

Ilustrasi hasil tes Covid-19 digital. Dok. Angkasa Pura II

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar kesehatan Profesor Tjandra Yoga Aditama mengatakan karantina kesehatan tetap perlu dilakukan meskipun pandemi COVID-19 telah terkendali secara penuh.

"Institute of Health and Metric Evaluation (IHME) membuat analisa tentang 11 potensi penyakit di tahun 2023 ini, salah satunya adalah long COVID. Berbagai penyakit ini tentu perlu diantisipasi, termasuk dalam bidang karantina kesehatan," kata direktur Pascsarjana Universitas YARSI itu.

Ia mengatakan ada empat area yang perlu dilakukan karantina kesehatan pascapandemi COVID-19 dalam upaya menekan risiko kejadian luar biasa (KLB). Pertama peran skrining di pintu masuk negara melalui skrining primer atau sekunder oleh petugas kesehatan. Area kedua peran skrining sindromik, khususnya dalam membuktikan ancaman penyakit melalui bukti ilmiah.

"Area ketiga, bagaimana upaya maksimal untuk meminimalisasi risiko kesehatan di pintu masuk negara," ujarnya.

Keempat, melakukan upaya kesehatan di pintu masuk negara yang meliputi tiga aspek penting, di antaranya pemahaman tiga komponen yang ditangani, orang, barang, dan alat angkut.

Advertising
Advertising

"Aspek kedua adalah tiga area kegiatan, yaitu simulation exercise, external evaluation, dan after action review. Sementara itu, aspek ketiga adalah dua program utama, yaitu event management dan preparedness plan," paparnya.

Tanda akhir pandemi
Pernyataan itu diungkap Tjandra saat menjadi pembicara dalam rangka Hari Karantina Kesehatan Nasional ke-61 tahun 2023 yang diselenggarakan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Soekarno Hatta. Menurutnya, skenario tentang berakhirnya pandemi COVID-19 yang diprediksi usai di 2023 ini terdapat tiga kemungkinan.

"Pertama, dinyatakan situasi kedaruratannya berakhir. Kedua pandeminya dinyatakan terkendali, dan ketiga pandeminya dinyatakan berakhir," katanya.

Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara itu mengatakan majalah Forbes menyampaikan lima kecenderungan pelayanan kesehatan 2023, yakni kecerdasan buatan (AI), telekesehatan, penyedia kesehatan retail, di mana masyarakat dapat membeli alat tes antigen cepat di swalayan, alat kesehatan yang dipakai sehari-hari, dan kedokteran presisi.

Baca juga: Perlunya Disiplin Protokol Kesehatan saat Subvarian Kraken Merebak

Berita terkait

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

1 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

1 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

8 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

8 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

8 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya