Waspadai Cacingan, Cegah Anak Main Tanah Sembarangan

Reporter

Antara

Sabtu, 4 Februari 2023 08:27 WIB

IDAI Sebut Cacingan pada Anak Bisa Jadi Salah Satu Penyebab Stunting

TEMPO.CO, Jakarta - Cacingan termasuk salah satu penyakit tropis terabaikan (NTD) yang sering disepelekan banyak orang. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebut tanah menjadi media utama cacing untuk menularkan infeksi yang menyebabkan cacingan pada anak.

“Kalau kita bicara cacingan secara umum, ini dikhususkan pada infeksi cacing yang ditularkan melalui tanah atau disebut dengan Soil Transmitted Helminth. Ini harus ada tanah perantaranya,” kata anggota UKK Infeksi Tropik IDAI, Ayodhia Pitaloka Pasaribu.

Di Indonesia, kasus cacingan terbilang masih umum karena mempunyai karakter tanah yang gembur dan lembab. Karakteristik itu membantu telur cacing secara ideal dapat berkembang dan menyebar di lingkungan sekitar.

Ketika ada orang cacingan buang air besar sembarangan (BABS), misalnya, feses yang dibuang akan mengandung telur cacing yang jatuh ke tanah dan membuat tumbuhan sekitar terkontaminasi. Ketika orang memakan tumbuhan tersebut tanpa dicuci secara bersih, maka akan memperbesar peluang terkena cacingan.

“Secara umum prevalensi cacingan masih tinggi, terutama kalau kita breakdown di beberapa provinsi dan ini biasanya ditemukan pada wilayah-wilayah dengan penduduk yang kurang mampu dan sanitasinya kurang baik atau buruk,” jelasnya.

Advertising
Advertising

Untuk jenis cacing yang menyebabkan infeksi terdiri dari beberapa golongan, seperti cacing gelang atau Ascaris Lumbricoides, cacing cambuk atau Trichuris Trichiura, atau cacing tambang jenis Ancylostoma Duodenale atau Necator Americanus.

“Satu cacing tambang dewasa, misalnya, bisa mengisap darah 0,05 cc sampai 0,1 cc per hari. Bayangkan kalau di dalam tubuhnya banyak cacing tambang maka dia akan mengisap darah, maka kebutuhannya kurang dan kekurangan zat besi,” paparnya.

Turunkan kualitas SDM
Ayodhia melanjutkan cacingan dapat menurunkan produktivitas dan kualitas sumber daya manusia sehingga dalam penanganannya, selain melalui obat, penciptaan lingkungan yang higienis dan sanitasi yang bersih sangat penting untuk mencegah cacingan. Bentuk penanggulangan lain yang bisa dilakukan adalah dengan memperketat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Salah satunya adalah rajin mencuci tangan dengan sabun dan menjaga asupan makanan higienis dan bersih.

Dalam sebuah penelitian yang pihaknya lakukan di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, didapati balita yang hidup di dekat ladang dan mengalami cacingan sebanyak 34,4 persen. Melalui analisis, didapati kalau ibu yang jarang cuci tangan bisa meningkatkan risiko anak cacingan 5,8 kali lipat. Kemudian ibu yang jarang potong kuku meningkatkan 4,1 kali lipat potensi cacingan dan pada anak balita sendiri bila tidak gunting kuku akan meningkatkan potensi 4,5 kali lipat. Ia menduga para balita sering dibawa bekerja dan diberikan makan di ladang sehingga tanpa sadar telur cacing masuk ke dalam tubuh anak.

“Makanya PHBS mencuci tangan dan menggunakan jamban bisa menurunkan angka cacingan pada anak sekolah secara bermakna. Kita harus mulai suatu aksi pencegahan agar bisa menurunkan prevalensi cacingan, terutama pada anak sekolah dan prasekolah, yang akan jadi tulang punggung di masa yang akan datang,” ujarnya.

Baca juga: Baca juga: Awas, Cacingan Bisa Sebabkan Anak Stunting

Berita terkait

Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

1 hari lalu

Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

Bisakah penyakit Lyme akibat gigitan serangga disembuhkan? Tentu saja asal tak terlambat diobati karena komplikasinya beragam.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

4 hari lalu

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

Masyarakat diminta mewaspadai imunodefisiensi pada anak bila ditemui gejala berikut. Simak penjelasan pakar kesehatan anak.

Baca Selengkapnya

Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

8 hari lalu

Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

Menjaga kebersihan tangan merupakan upaya mencegah berbagai penyakit infeksi dan bagian dari cara hidup sehat. Ini cara yang dianjurkan.

Baca Selengkapnya

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

9 hari lalu

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda

Baca Selengkapnya

Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

11 hari lalu

Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

Terapi ikan bisa menghilangkan sel kulit mati, namun dapat berbahaya jika kebersihan kolam tidak terjaga.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

21 hari lalu

Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

Masyarakat diminta mewaspadai penyakit kronis yang bisa timbul kembali di masa Lebaran karena tidak dikontrol seperti saat berpuasa.

Baca Selengkapnya

WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

22 hari lalu

WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

Hepatitis B menyebabkan 83 persen kematian dan hepatitis C menyumbang 17 persen di dunia.

Baca Selengkapnya

Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

28 hari lalu

Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.

Baca Selengkapnya

Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

29 hari lalu

Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

Flu Singapura merupakan infeksi yang diakibatkan oleh virus. Penyakit ini sering menjangkiti anak-anak, terutama di bawah 7 tahun.

Baca Selengkapnya

Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

34 hari lalu

Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

Otoritas kesehatan Jepang telah memperingatkan adanya lonjakan infeksi radang tenggorokan yang berpotensi mematikan

Baca Selengkapnya