Bahaya Sering Mendengkur, Berikut 7 Tanda Masalah Kesehatan dalam Tubuh

Reporter

Balqis Primasari

Editor

Dwi Arjanto

Selasa, 7 Februari 2023 20:13 WIB

Saat tidur, perempuan ternyata lebih banyak mendengkur. (Foto: www.sxc.hu)

TEMPO.CO, Jakarta -Secara umum, mendengkur memengaruhi sebagian besar orang, baik sesekali atau bahkan teratur.

Mendengkur dalam laman
sleepfoundation, disebabkan oleh derak dan getaran jaringan dekat jalan napas pada belakang tenggorokan atau beberapa faktor dasar, seperti tonus otot yang buruk, jaringan tenggorokan yang tebal, sampai langit-langit lunak yang panjang.

Mendengkur bisa menjadi berbahaya tergantung pada jenis, tingkat keparahan, dan frekuensinya. Mendengkur ringan atau jarang termasuk normal dan tidak membutuhkan perawatan medis, kemudian ada mendengkur primer terjadi lebih dari 3 malam per minggu. Karena frekuensinya lebih mengganggu teman tidur, hal ini biasanya tidak dianggap sebagai masalah kesehatan kecuali terdapat tanda-tanda gangguan tidur. Terakhir, ada mendengkur tingkat sleep apnea lebih mengkhawatirkan.

Jika sleep apnea tidak diobati, itu menimbulkan dampak besar terhadap tidur dan kesehatan secara keseluruhan. Sleep apnea yang tidak terkendali berkaitan dengan rasa kantuk pada siang hari yang berbahaya dan kondisi kesehatan termasuk masalah kardiovaskular, tekanan darah tinggi, diabetes, stroke, dan depresi.

Tekanan Darah Tinggi

Apabila anda sudah mengidap tekanan darah tinggi, menurut webmd, sleep apnea bisa memperburuknya. Ketika anda sering terbangun di malam hari, tubuh menjadi stres dan membuat sistem hormon overdrive atau meningkatkan tekanan darah, sekaligus juga tingkat oksigen dalam darah bisa turun saat anda tidak bernapas dengan baik.

Penyakit Jantung

Advertising
Advertising

Orang dengan sleep apnea lebih cenderung terkena serangan jantung, ini disebabkan oleh oksigen yang rendah. Gagal jantung, stroke dan fibrilasi atrium - detak jantung yang cepat dan berdebar juga masih terkait dengan kondisi tersebut. Sleep apnea mengganggu proses tubuh mengambil oksigen, yang membuat otak sulit untuk mengontrol darah mengalir pada arteri dan otak itu sendiri.

Diabetes Tipe 2

Apnea sering terjadi pada orang dengan kondisi ini, sebanyak 80% atau lebih dari mereka kemungkinan menderita sleep apnea. Bahkan, obesitas meningkatkan risiko seseorang dalam kedua gangguan tersebut, apalagi tidak cukup tidur membuat tubuh tidak menggunakan insulin dengan benar, dan menyebabkan diabetes.

Sindrom Metabolik

Sindrom metabolik menandakan tubuh anda memiliki setidaknya tiga dari kondisi gula darah tinggi, tingkat kolesterol baik yang rendah, tingginya kadar trigliserida, terlalu banyak lemak di sekitar pinggang, dan tekanan darah tinggi.

Refluks Asam

Tidak ada bukti bahwa sleep apnea menyebabkan mulas semacam ini, namu banyak orang mengatakan itu masalah. Mengobati refluks asam tampaknya memperbaiki gejala apnea bagi sebagian orang, dan merawat sleep apnea membantu gejala refluks.

Kabut Otak

Jika Anda merasa terganggu, pelupa, lambat bereaksi, dan pemikiran anda kacau, kemungkinan tubuh mengalami kabut otak. Sebuah studi menemukan, Anda dapat meningkatkan daya ingat, perhatian,dan pemikiran kritis setelah 3 bulan menjalani terapi untuk sleep apnea.

Depresi

Tidur yang buruk membuat Anda lebih mungkin mengalami depresi, dan ini meningkatkan kualitas tidur menurun. Jika Anda menderita sleep apnea, dan merasa tidak nyaman untuk sementara waktu, diskusikan dengan dokter Anda.

BALQIS PRIMASARI
Pilihan editor : Mengatasi Dengkuran Keras Akibat Sleep Apnea

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.


Berita terkait

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

7 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Bahaya Mendengkur bagi Kesehatan Anak Menurut Guru Besar UI

16 Februari 2024

Bahaya Mendengkur bagi Kesehatan Anak Menurut Guru Besar UI

Sekitar 26 persen anak tidur mendengkur sehingga pakar menyarankan orang tua untuk sadar dan mencari gejala-gejala penyerta.

Baca Selengkapnya

OSA Bikin Mengantuk saat Berkendara, Ini yang Biasa Dilakukan Pengemudi

19 Januari 2024

OSA Bikin Mengantuk saat Berkendara, Ini yang Biasa Dilakukan Pengemudi

Banyak kecelakaan di jalan karena pengemudi mengantuk. Berikut strategi yang biasa digunakan penderita OSA untuk tetap terjaga saat mengemudi.

Baca Selengkapnya

4 Penyebab Tidur Berlebihan

26 Desember 2023

4 Penyebab Tidur Berlebihan

Empat jenis gangguan tidur ini dapat menyebabkan seseorang tidur berlebihan:

Baca Selengkapnya

Bagaimana Hubungan Sleep Apnea dengan Diabetes?

15 Desember 2023

Bagaimana Hubungan Sleep Apnea dengan Diabetes?

Meskipun sleep apnea tak secara langsung menyebabkan diabetes, namun kondisi ini menjadi faktor risiko diabetes tipe 2.

Baca Selengkapnya

Kapan Amandel Perlu Dioperasi?

6 Desember 2023

Kapan Amandel Perlu Dioperasi?

Ada beberapa kondisi di mana amandel perlu dioperasi agar tidak menyebabkan masalah kesehatan lainnya yang lebih serius.

Baca Selengkapnya

Aturan yang Perlu Diketahui saat Bepergian dengan Pesawat Terbang Semalaman

10 November 2023

Aturan yang Perlu Diketahui saat Bepergian dengan Pesawat Terbang Semalaman

Pakar perjalanan mempertimbangkan aturan tidak tertulis bagi penumpang pesawat terbang yang menjalani penerbangan semalaman

Baca Selengkapnya

5 Gejala Narkolepsi atau Tidur Mendadak

31 Oktober 2023

5 Gejala Narkolepsi atau Tidur Mendadak

Narkolepsi membuat orang secara mendadak merasa sangat lelah, kemudian tertidur

Baca Selengkapnya

4 Manfaat Tidur Menggunakan Guling

25 September 2023

4 Manfaat Tidur Menggunakan Guling

Tidur menggunakan guling tak sekadar kenyamanan, tapi juga ada manfaat lain

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Seseorang Bangun Tidur Lebih Cepat Seiring Bertambahnya Usia

16 September 2023

5 Penyebab Seseorang Bangun Tidur Lebih Cepat Seiring Bertambahnya Usia

Sebuah penelitian menunjukan bahwa proses penuaan alami bisa mempengaruhi pola tidur karena otak menjadi kurang responsif seiring bertambahnya usia.

Baca Selengkapnya