Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Penyebab Seseorang Bangun Tidur Lebih Cepat Seiring Bertambahnya Usia

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Orang dewasa yang lebih tua merasakan perubahan tidur yang cukup signifikan. Mulai dari usia paruh baya, jumlah rata-rata waktu seseorang tidur setiap malam cenderung berkurang 30 menit setiap 10 tahun.

Perubahan tidur normal pada orang dewasa mencakup tidur dan bangun tidur lebih awal. Kondisi ini merupakan akibat dari proses penuaan yang mempengaruhi ritme sirkadian. Sehingga bisa menyebabkan gangguan tidur serta kelelahan di siang hari. 

Selain itu, orang dewasa juga cenderung tidur kurang nyenyak dan sering terbangun saat malam. Akibatnya membuat tidur terasa lebih ringan dan transisi antara tidur dan bangun terasa tiba-tiba.

Dikutip dari Times of India, sebuah penelitian menunjukan bahwa proses penuaan alami bisa mempengaruhi pola tidur karena otak menjadi kurang responsif seiring bertambahnya usia. 

Respons otak terhadap indera seperti sinar matahari juga tidak seoptimal saat lebih muda, sehingga mengganggu kemampuan tubuh untuk mengatur waktu tidur dan mengenali waktu di sepanjang hari.

Dilansir dari Sleep Foundation, berikut beberapa hal yang menyebabkan orang dewasa bangun lebih cepat.

1. Pengaruh lingkungan

Perubahan lingkungan dan gaya hidup saat bertambahnya usia dapat mempengaruhi tidur. Contohnya, orang tua yang sudah pensiun mungkin tidak punya jadwal tetap tidur yang bisa mempengaruhi pola tidur mereka. Selain itu, kurangnya aktivitas fisik dan interaksi sosial pada pensiunan bisa berdampak pada tidur.

Banyak orang tua juga mengalami transisi seperti pindah rumah atau ke fasilitas perawatan jangka panjang, yang bisa menimbulkan stres fisik dan mental, serta mempengaruhi tidur atau memperburuk masalah tidur yang ada. Faktor lingkungan seperti kebisingan, suhu kamar, dan cahaya juga bisa mempengaruhi tidur pada orang tua.

2. Sleep apnea

Sleep apnea adalah gangguan tidur yang menyebabkan berhentinya napas saat tidur karena sumbatan di saluran napas ke paru-paru. Ada dua jenis sleep apnea, yaitu obstructive sleep apnea dan central sleep apnea yang umum terjadi pada orang dewasa. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penelitian menunjukkan bahwa sleep apnea lebih umum terjadi pada orang di atas 60 tahun dibandingkan dengan mereka yang berusia 40-60 tahun.Sleep apnea menunjukkan gejala yang sama pada orang dewasa, termasuk mendengkur, rasa lelah ketika bangun tidur, dan sering terbangun karena buang air kecil.

3. Perubahan hormon

Hormon yang berperan dalam tidur dan bagaimana mereka mempengaruhi pola tidur bisa berubah seiring bertambahnya usia. Salah satunya adalah melatonin, hormon yang membantu mengatur tidur. 

Pada pagi hari, kadar melatonin rendah. Sementara di malam hari, melatonin meningkat, sehingga membuat seseorang merasa mengantuk. Orang dewasa yang lebih tua tidak memiliki peningkatan kadar melatonin pada malam hari sebanyak yang dimiliki oleh orang dewasa muda, yang bisa menyebabkan masalah tidur.

Selain melatonin, hormon lain seperti kortisol, testosteron, dan hormon pertumbuhan juga bisa mengalami perubahan seiring bertambahnya usia, yang dapat mengakibatkan bangun tidur lebih awal atau masalah tidur lainnya.

4. Menopause

Menopause terjadi setelah seseorang tidak menstruasi selama 12 bulan. Transisi menuju menopause, yang disebut perimenopause, biasanya berlangsung sekitar 7-14 tahun. Selama tahun-tahun ini, seseorang mungkin mengalami gejala seperti hot flashes, perubahan suasana hati, dan keringat malam, yang bisa mengganggu tidur.

5. Demensia

Orang yang menderita demensia mengalami lebih banyak perubahan pada pola tidur dibandingkan dengan orang tua lainnya yang tidak memiliki demensia. Demensia seringkali mengganggu kemampuan sehari-hari karena masalah otak, yang dapat mengakibatkan gangguan tidur, seperti sering terbangun di malam hari.

Pilihan Editor: 5 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan setelah Bangun Tidu

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Perlunya Sensitivitas Orang Tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus di Tempat Umum

17 jam lalu

Anak-anak berkebutuhan khusus bergembira bersama dalam pentas dongeng musikal di ajang Jakarta Fair 2023 di Arena JIEXPO, Kemayoran, Jakarta, Senin 3 Juli 2023. Pentas ini diadakan oleh Corporate Social Responsibility Jakarta International Expo yang bertujuan untuk berbagi keceriaan dan berbagi hadiah bersama sejumlah Sekolah Luar Biasa (SLB), komunitas disabilitas, dan anak-anak berkebutuhan khusus. TEMPO/ Gunawan Wicaksono
Perlunya Sensitivitas Orang Tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus di Tempat Umum

Sensitivitas orang tua dan pengelola fasilitas berpengaruh pada keamanan dan keselamatan anak berkebutuhan khusus saat beraktivitas di tempat umum.


Orang Tua 900 Tentara Israel Desak Menhan Hentikan Serangan ke Rafah: Ini Jebakan Maut!

20 jam lalu

Anggota Brigade Pencarian dan Penyelamatan Israel berpartisipasi dalam pawai intensif setelah itu mereka akan menerima baret brigade mereka, di Latrun, Israel, 1 Februari 2024. Tentara perempuan ditugaskan sebagai pilot militer, di unit angkatan laut dan di infanteri, berlatih dengan rekan laki-laki dan bertugas di bawah kondisi yang sama.  REUTERS/Ronen Zvulun
Orang Tua 900 Tentara Israel Desak Menhan Hentikan Serangan ke Rafah: Ini Jebakan Maut!

Orang tua dari lebih 900 tentara Israel yang bertugas di Gaza telah menulis surat yang mendesak militer Israel untuk membatalkan serangan di Rafah


Ini Bahaya Sleep Apnea yang Sering Disepelekan

3 hari lalu

Ilustrasi tidur siang. Pexels/Ketut Subiyanto
Ini Bahaya Sleep Apnea yang Sering Disepelekan

Sleep apnea adalah suatu kondisi yang menyebabkan orang berhenti bernapas secara berkala saat mereka sedang tidur.


Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

4 hari lalu

Ilustrasi wanita lari di atas tangga. Unsplash.com/EV
Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot


Gejala Gangguan Kognitif yang Bisa Berujung Demensia. Cek Juga Pencegahannya

4 hari lalu

Ilustrasi otak. Pixabay
Gejala Gangguan Kognitif yang Bisa Berujung Demensia. Cek Juga Pencegahannya

Satu dari 10 orang yang didiagnosis gangguan kognitif ringan kelak akan mengalami demensia. Berikut gejala yang perlu diwaspadai dan pencegahannya.


Faktor yang Mempercepat Penuaan Otak, Kesepian sampai Kurang Pendidikan

6 hari lalu

Ilustrasi wanita kesepian. shutterstock.com
Faktor yang Mempercepat Penuaan Otak, Kesepian sampai Kurang Pendidikan

Para ilmuwan menemukan beberapa faktor dan kebiasaan yang tampak tak berbahaya bisa mempercepat penuaan otak.


Diet Mediterania dan Konsumsi Minyak Zaitun Bantu Kurangi Risiko Demensia

7 hari lalu

Ilustrasi diet makanan mentah. Freepik.com/Yanalya
Diet Mediterania dan Konsumsi Minyak Zaitun Bantu Kurangi Risiko Demensia

Diet Mediterania yang mengkonsumsi biji-bijian utuh, kacang-kacangan, sayuran, ikan, produk susu, dan minyak zaitun bantu kurangi risiko demensia.


Memahami Produksi Adrenalin dan Tugasnya bagi Tubuh

9 hari lalu

Ilustrasi hormon adrenalin. shutterstock.com
Memahami Produksi Adrenalin dan Tugasnya bagi Tubuh

Adrenalin juga dikenal sebagai efinefrin, hormon yang biasanya diproduksi saat tubuh menghadapi situasi yang menegangkan atau bikin stres.


3 Faktor Penyebab Sindrom Anak Sulung Perempuan

13 hari lalu

Ilustrasi anak sulung perempuan. Shutterstock
3 Faktor Penyebab Sindrom Anak Sulung Perempuan

Fenomena beban emosional yang dipikul oleh anak perempuan tertua alias anak sulung perempuan di banyak keluarga, sejak mereka masih kecil.


Ketahui Sindrom Anak Sulung Perempuan, Beban Putri Tertua

13 hari lalu

(dari kiri) Kim Kardashian dan anak sulungnya, North West. Foto: Instagram/@kimkardashian
Ketahui Sindrom Anak Sulung Perempuan, Beban Putri Tertua

Sindrom putri sulung adalah beban yang dirasakan oleh anak sulung perempuan untuk berperan sebagai orang tua ketiga bagi saudara-saudaranya.