Demam Keong di Sulawesi Tengah, Apa Penyebab Penyakit Itu?

Reporter

Yolanda Agne

Editor

Bram Setiawan

Selasa, 21 Februari 2023 13:42 WIB

Ilustrasi keracunan makanan. Freepik

TEMPO.CO, Jakarta - Sejak awal Februari 2023, diketahui adanya peningkatan kasus demam keong cukup signifikan di Kabupaten Poso dan Sigi. Sejak tahun 2022 peningkatan kasus dari 0,22 persen menjadi 1,4 persen.

Pemerintah Sulawesi Tengah menerima sebanyak 4.000 tablet obat demam keong dari Kementerian Kesehatan. Obat itu untuk pengobatan parasitik kronis di Poso dan Sigi. "Meskipun jumlahnya terbatas, kami maksimalkan penggunaan obat-obatan ini," kata Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Tengah I Komang Adi Sudjendra di Palu, Jumat, 3 Februari 2023, dikutip dari Antara.

Mengutip publikasi Kemenkes Minta Masyarakat Untuk Waspadai Sejumlah Penyakit Tropis Ini, Kementerian Kesehatan mencatat, demam keong penyakit endemik di 28 desa di Poso dan Sigi. Melalui Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2018, ditargetkan agar demam keong atau schistosomiasis bisa dieliminasi dari 28 desa tersebut pada 2024.

Apa itu demam keong?

Advertising
Advertising

Demam keong atau Schistosomiasis penyakit yang tersebab cacing parasit. Cacing gelang, memiliki beberapa spesies yang berbeda. Cacing ini biasanya menyerang usus dan sistem saluran kemih, tapi karena hidup di dalam pembuluh darah, cacing ini juga bisa membahayakan sistem lain di dalam tubuh.

Menurut Organsisasi Kesehatan Dunia atau WHO menggambarkan schistosomiasis sebagai penyakit akut dan kronis. Gejala yang muncul sebagai reaksi tubuh terhadap keberadaan parasit, tapi komplikasi bisa bertahan dalam jangka panjang.

Demam keong biasanya muncul di daerah tropis dan subtropis, terutama di masyarakat tanpa akses ke air minum bersih dan sanitasi yang memadai. Demam keong menyerang berbagai bagian tubuh, termasuk paru-paru, sistem saraf, dan otak. Bagian kerusakan akan tergantung spesies parasit.

Demam keong biasanya tidak berakibat fatal secara langsung, tapi merupakan penyakit kronis yang merusak organ dalam secara serius. Adapun jika mengena anak-anak, penyakit itu mempengaruhi penurunan pertumbuhan dan masalah perkembangan kognitif.

Mengutip Medical News Today, infeksi dimulai ketika seseorang bersentuhan langsung dengan air tawar yang beberapa jenis siput membawa cacing. Misalnya, parasit masuk ke dalam tubuh ketika seseorang berenang, mencuci, atau mendayung di air yang terkontaminasi. Risiko terinfeksi juga ketika meminum air atau konsumsi makanan yang telah dicuci dengan air yang terkontaminasi.

Bentuk infeksi dari cacing ini dikenal sebagai cercaria. Cercaria muncul dari siput, melewati kulit seseorang ketika berada di dalam air, dan berkembang menjadi cacing dewasa yang hidup di dalam darah seseorang. Penularan terjadi ketika orang yang mengalami demam keong mencemari sumber air, karena feses atau urine yang mengandung telur parasit menetas di air.

Di dalam tubuh, larva berkembang dewasa. Cacing dewasa hidup di pembuluh darah tempat betina mengeluarkan telur. Beberapa telur dikeluarkan dari tubuh melalui feses atau urine untuk melanjutkan siklus hidup parasit. Yang lain terperangkap dalam jaringan tubuh, menyebabkan reaksi kekebalan dan kerusakan progresif organ.

Pilihan Editor: Ini Penyebab Keracunan Makanan dan Faktor Risikonya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

1 jam lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

5 jam lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

22 jam lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

1 hari lalu

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

Jangan memberi obat penurun demam seperti parasetamol saat anak mengalami demam usai imunisasi. Dokter anak sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

2 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

IDAI Anjurkan Pemberian Parasetamol Anak Saat Demam Suhunya 38 Derajat ke Atas, Alasannya?

6 hari lalu

IDAI Anjurkan Pemberian Parasetamol Anak Saat Demam Suhunya 38 Derajat ke Atas, Alasannya?

Hal ini karena saat anak mengalami kenaikan suhu tubuh saat demam sebenarnya sistem imun sedang memerangi virus dan bakteri.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

8 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

8 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

9 hari lalu

Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

Berikut saran memberikan obat demam pada anak sesuai dosis dan usia serta agar tak dimuntahkan lagi.

Baca Selengkapnya