4 Cara Memahami dan Mengendalikan Emosi Anak

Reporter

Yolanda Agne

Editor

Bram Setiawan

Kamis, 9 Maret 2023 18:51 WIB

Ilustrasi anak main petak umpet/Freepik-master1305

TEMPO.CO, Jakarta - Terkadang anak meluapkan emosinya secara tak menentu saat merespons sesuatu. Emosi anak tak jarang membingungkan orang tua. Walaupun begitu emosi anak penting dalam kehidupan dan perkembangan kesehatan mentalnya. Sebab, emosi membantu anak untuk menilai situasi, berkomunikasi, dan memecahkan masalah.

Ketika emosi berkembang, anak bisa melatih kreativitas dan kelincahan mental. Anak akan mempelajari kemampuan untuk membina hubungan yang mendalam dengan orang lain. Peran orang tua sangat penting untuk perkembangan emosi anak supaya mendapat manfaat baiknya. Orang tua perlu memahami kiat mengembangkan dan mengendalikan emosi anak.

Kiat mengendalikan emosi anak

Advertising
Advertising

1. Petunjuk perasaan dan emosi

Mengutip Psychologies, inti dari perkembangan kecerdasan emosional kemampuan untuk mengenali dan membicarakan emosi. Hal ini terjadi di tingkat yang luas ketika anak belajar memberi petunjuk pengalamannya.

Pelabelan membantu anak untuk mulai mengenali dan mengatur emosinya. Itu memungkinkan anak untuk mulai berkomunikasi dengan orang lain. Emosi yang dibicarakan bisa menjadi lebih bernuansa dan adaptif.

2. Anak merasa aman dan didukung

Saat anak emosi orang tua bersikap menerima sambil memberi pemahaman. Itu sangat penting, karena lehadiran orang tua yang terbuka membantu anak memahami, ia aman dan terjamin. Ketika anak merasa aman dan diterima akan mampu merefleksikan perasaan dan memusatkan perhatian.

3. Mulai dengan berbagai hal mendasar

Untuk anak-anak yang lebih kecil, orang tua memulai dengan label mendasar seperti senang, marah, sedih. Label emosi itu membantu terhubung dengan pengalaman fisik. Anak perlahan-lahan juga akan mengembangkan kosakata yang lebih luas.

4. Mencontohkan

Mengutip Psychology Today, orang tua mencontohkan manajemen diri emosional yang sehat. Misalnya, menahan marah kecil orang tua seperti berteriak. Sebaliknya, orang tua mengambil waktu istirahat untuk menenangkan diri. Anak-anak belajar dari orang tua.

Pilihan Editor:Perlunya Orang Tua Memahami Perkembangan Sosial Emosional Anak

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Perlunya Ibu Jaga Kesehatan Mental saat Mengasuh Anak, Simak Saran Psikolog

6 jam lalu

Perlunya Ibu Jaga Kesehatan Mental saat Mengasuh Anak, Simak Saran Psikolog

Para ibu perlu menjaga kesehatan mental agar tetap nyaman ketika beraktivitas dan tenang ketika mengasuh anak.

Baca Selengkapnya

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

1 hari lalu

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.

Baca Selengkapnya

Pola Asuh yang Perlu Dipahami Kakek Nenek saat Mengasuh Cucu

4 hari lalu

Pola Asuh yang Perlu Dipahami Kakek Nenek saat Mengasuh Cucu

Psikolog mengingatkan kakek atau nenek memahami jenis-jenis pola asuh ketika mengasuh cucu. Apa saja yang perlu dilakukan?

Baca Selengkapnya

Refleksi Nirina Zubir atas Perkara Mafia Tanah dengan Bekas ART: Mendobrak Tabu Percakapan Aset Orang Tua hingga Mulut Manis Sang Asisten

4 hari lalu

Refleksi Nirina Zubir atas Perkara Mafia Tanah dengan Bekas ART: Mendobrak Tabu Percakapan Aset Orang Tua hingga Mulut Manis Sang Asisten

Duel aktris Nirina Zubir melawan mafia tanah bekas asisten mendiang ibunya, Riri Khasmita, patut menjadi contoh orang ramai yang menghadapi kasus serupa.

Baca Selengkapnya

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

6 hari lalu

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.

Baca Selengkapnya

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

6 hari lalu

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.

Baca Selengkapnya

Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

7 hari lalu

Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

Perhatian buat orang tua, bermain gawai dalam waktu lama dapat memicu perilaku negatif seperti tantrum pada anak.

Baca Selengkapnya

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

7 hari lalu

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?

Baca Selengkapnya

Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

8 hari lalu

Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

Sebuah studi penelitian 2022 terhadap anak perempuan 10-19 tahun menunjukkan bahwa istirahat di media sosial selama 3 hari secara signifikan berfaedah

Baca Selengkapnya

Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

8 hari lalu

Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

Kecemasan sosial pada anak bukan hanya sekadar berdampak menjadi pemalu, namun dapat menyebabkan anak merasa takut dan menghindari situasi sosial

Baca Selengkapnya