Tetap Waspadai Gejala Covid-19 Meski Tak Terlalu Berbahaya

Reporter

Antara

Selasa, 21 Maret 2023 23:04 WIB

Ilustrasi wanita batuk. Freepik.com/Jcomp

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis paru dari RSUP Persahabatan Jakarta, Fathiyah Isbaniah, mengatakan gejala COVID-19 pada populasi umum saat ini tak seberat sebelumnya, khususnya bagi yang sudah mendapatkan vaksinasi lengkap. Salah satu gejalanya batuk tanpa sesak.

"Kalau sudah diimunisasi, pernah kena COVID-19, maka gejala akan lebih ringan, yakni batuk tapi enggak sesak, badan pegal tetapi masih bisa beraktivitas, enggak ada sakit kepala," jelasnya.

Namun, apabila COVID-19 mengenai orang dengan faktor risiko tinggi untuk menjadi berat, misalnya pemilik komorbid seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung, ditambah belum divaksin lengkap, maka dia bisa mengalami gejala berat seperti sesak napas.

"Memang berbeda dengan varian Delta tetapi tetap saja kalau mengenai orang dengan faktor risiko tinggi untuk menjadi berat atau belum divaksin, gejalanya berat juga. Jadi bisa batuk, sesak napas, sakit kepala," tutur Fathiyah.

Dirawat karena komorbid
Mengenai pasien komorbid yang terkena COVID-19, berbeda dari sebelumnya, saat ini mereka dirawat di rumah sakit bukan karena COVID-19 melainkan komorbidnya.

Advertising
Advertising

"Jadi, berbeda dengan sebelumnya di mana pasien COVID-19 dirawat karena COVID-nya, yang diperberat dengan komorbidnya. Bukan COVID-19 yang membuat dia dirawat di rumah sakit, jadi komorbidnya," jelasnya.

Menurutnya, pasien COVID-19 dengan komorbid, misalnya orang dengan diabetes yang gulanya belum terkontrol sehingga harus masuk rumah sakit, dirawat di ruang COVID-19 dan ditatalaksana untuk komorbid dan COVID-19. Fathiyah mengingatkan masyarakat masih harus waspada meski kasus COVID-19 turun beberapa waktu terakhir dan sudah banyak relaksasi diberlakukan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum mencabut status pandemi. Masyarakat tetap disarankan menerapkan protokol kesehatan, termasuk mengenakan masker di ruangan tertutup dan lokasi keramaian, demi mencegah terkena COVID-19

"Saya lihat sebagian besar negara tidak pakai masker lagi. Untuk Indonesia masih banyak yang menggunakan, kita harus tetap waspada," tuturnya.

Dia mengatakan, RSUP Persahabatan masih menerima kasus COVID-19 dan di antara pasien yang dirawat lebih banyak pemilik komorbid dan belum vaksinasi.

Pilihan Editor: Sakit Tenggorokan, Gejala Covid-19 pada yang Sudah Divaksin

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

8 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

9 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

9 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

13 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

16 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya