Pantau Komposisi Tubuh dan Tekanan Darah saat Puasa Ramadan

Reporter

Antara

Kamis, 30 Maret 2023 21:10 WIB

Ilustrasi Buka Puasa. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Ahli gizi di RS Pondok Indah Jakarta, Juwalita Surapsari, mengatakan pemantauan komposisi tubuh dan tekanan darah penting dilakukan selama menjalani puasa Ramadan untuk mewaspadai tanda bahaya yang memberatkan puasa.

"Waspada ketika puasa. Jika sakit kepala berat, mual, muntah, dehidrasi berat, buang air kecil berwarna gelap sekali, dan berdebar-debar, kalau ada kecurigaan itu dibutuhkan pemantauan tekanan darah di rumah secara mandiri," ucapnya.

Pemantauan komposisi tubuh dan tekanan darah penting dilakukan pada kondisi tertentu dan pada yang berisiko berat jika menjalankan puasa seperti ibu hamil, penderita diabetes, dan pasien hipertensi yang baru mendapatkan obat atau penyesuaian obat. Ia menjelaskan komposisi tubuh yang perlu dipantau adalah massa otot yang tidak boleh berkurang selama berpuasa.

"Tubuh akan terjadi metabolik switch kalau makannya sesuai. Harusnya massa otot tidak akan mengalami penurunan ketika berpuasa asalkan pola makan benar selama sahur dan berbuka," jelasnya.

Selama berpuasa tubuh tidak akan mengambil protein dari otot untuk bertahan hingga waktu berbuka. Justru tubuh akan mengambil cadangan lemak yang akan menurunkan masa lemak dalam tubuh. Melalui data penelitian, puasa selama satu bulan penuh dapat menurunkan massa lemak sebanyak 0,5 kg. Selain itu, puasa juga dapat menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL).

Advertising
Advertising

"Cadangan tubuh harus terpenuhi agar bisa digunakan secara baik. Dengan makan yang benar dan nutrisi seimbang dapat menjaga masa otot tidak turun dan sistem imun terjaga," paparnya.

Atur makan sahur dan berbuka
Untuk memenuhi cadangan energi yang akan dipakai tubuh selama berpuasa, Juwalita memberi tips agar nutrisi tetap terpenuhi. Ia mengatakan saat sahur usahakan mengonsumsi karbohidrat kompleks agar gula darah naik perlahan dan tidak cepat turun. Konsumsi sayur, buah, kacang-kacangan, susu, dan yogurt juga bisa mencegah sembelit.

Juwalita juga mengingatkan untuk selalu memenuhi cairan dengan minum air delapan gelas sehari, yang dibagi saat sahur dan berbuka, dan tidak banyak mengonsumsi teh atau kopi karena bisa merangsang dehidrasi akibat sering buang air kecil.

"Sahur dan berbuka itu waktu yang krusial untuk mencukupi cairan. Sahur hindari makanan berlemak karena susah dikeluarkan dari tubuh. Hindari minuman kafein teh atau kopi karena bisa merangsang buang air kecil banyak sehingga jadi dehidrasi dan hindari makanan terlalu asin karena lebih menimbulkan rasa haus," saran dokter lulusan Universitas Indonesia ini.

Ia mengatakan selama berpuasa, penting juga untuk memperbaiki pola tidur paling sedikit empat jam sebelum sahur untuk memperbaiki metabolisme tubuh. Usahakan tetap berolahraga di waktu tertentu seperti setelah berbuka. puasa. Hindari olahraga dengan intensitas tinggi dengan detak jantung di bawah 80 persen. Konsumsi makanan ringan saat berbuka dan beri jeda sekitar satu jam jika ingin berolahraga dengan intensitas lebih tinggi.

Pilihan Editor: Cegah Komplikasi, Penderita Diabetes Perlu Perhatikan Ini saat Puasa Ramadan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Berita terkait

Diet Mediterania Bantu Pasien Kurang Risiko Hipertensi

5 hari lalu

Diet Mediterania Bantu Pasien Kurang Risiko Hipertensi

Peserta diet Mediterania biasanya konsumsi lebih banyak sayuran, buah, kacang, biji-bijian, minyak sehat, serta ikan dan makanan laut jumlah sedang.

Baca Selengkapnya

Puasa Syawal Berapa Hari? Ini Waktu Pelaksanaan dan Bacaan Niatnya

13 hari lalu

Puasa Syawal Berapa Hari? Ini Waktu Pelaksanaan dan Bacaan Niatnya

Puasa Syawal berapa hari? Puasa Syawal dilakukan selama 6 hari setelah Idul Fitri. Berikut ini ketentuan, waktu pelaksanaan, dan bacaan niatnya.

Baca Selengkapnya

Rayakan Lebaran 12 April 2024, Siapa Jemaah Islam Aboge di Banyumas?

14 hari lalu

Rayakan Lebaran 12 April 2024, Siapa Jemaah Islam Aboge di Banyumas?

Jemaah Islam Aboge di Banyumas baru merayakan lebaran pada Jumat, 12 April 2024, sehari setelah Idul Fitri yang ditetapkan Kemenag. Siapakah mereka?

Baca Selengkapnya

Niat dan Keutamaan Puasa Syawal Setelah Lebaran

16 hari lalu

Niat dan Keutamaan Puasa Syawal Setelah Lebaran

Puasa Syawal memiliki banyak keutamaan, berikut adalah ketentuan waktu dan niatnya.

Baca Selengkapnya

Ikon Lebaran, Ini 5 Fakta Menarik Soal Ketupat di Indonesia

19 hari lalu

Ikon Lebaran, Ini 5 Fakta Menarik Soal Ketupat di Indonesia

Ketupat sudah ada sejak masa pra-Islam di Indonesia, mulai populer untuk Idul Fitri atau lebaran sejak dikenalkan Sunan Kalijaga.

Baca Selengkapnya

Umat Hindu Bagikan Ribuan Paket "Bhoga Sevanam" kepada Umat Islam yang Menjalankan Ibadah Puasa

20 hari lalu

Umat Hindu Bagikan Ribuan Paket "Bhoga Sevanam" kepada Umat Islam yang Menjalankan Ibadah Puasa

Panitia Nasional Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1946/2024 membagikan ribuan paket "Bhoga Sevanam" kepada umat Islam yang berpuasa.

Baca Selengkapnya

Istri Ketua Kampung Bayam Cerita Suaminya Ditangkap Polisi, Seperti Penculikan

24 hari lalu

Istri Ketua Kampung Bayam Cerita Suaminya Ditangkap Polisi, Seperti Penculikan

Ketua Kampung Bayam, Furqon ditangkap. Warga menyebut penangkapan yang dilakukan Polres Jakarta Utara itu sebagai penculikan.

Baca Selengkapnya

Transaksi Pengguna di Shopee Live Meningkat 44 Kali Lipat di Waktu Sahur

25 hari lalu

Transaksi Pengguna di Shopee Live Meningkat 44 Kali Lipat di Waktu Sahur

Shopee menggelar Big Ramadan Sale 2024 pada 25 Maret, 1 April 2024, dan 4 April 2024.

Baca Selengkapnya

Iktikaf: Manfaat, Syarat Sah dan Hal yang Membatalkannya

25 hari lalu

Iktikaf: Manfaat, Syarat Sah dan Hal yang Membatalkannya

Pada sepuluh malam terakhir puasa Ramadan, ibadah iktikaf dilakukan di masjid. Apa syarat dan hal yang membatalkannya?

Baca Selengkapnya

Habiskan Ramadan di Korea Selatan, Beruntung Kantor Sediakan Musala

25 hari lalu

Habiskan Ramadan di Korea Selatan, Beruntung Kantor Sediakan Musala

Tidak seperti di Indonesia, Ramadan di Korea Selatan tidak terlalu meriah. Simak pengalaman Rakha menghabiskan waktu bulan Puasa di Negeri Ginseng.

Baca Selengkapnya