Ragam Pemicu Penyakit Jantung Koroner, Laki-laki Lebih Berisiko

Reporter

Antara

Rabu, 5 April 2023 08:48 WIB

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Sampai saat ini, penyakit jantung masih menempati urutan tertinggi penyebab kematian. Spesialis jantung dan pembuluh darah Utojo Lubiantori menyebut pola hidup tak sehat sejak muda dan beberapa faktor risiko lain dapat memperparah sumbatan atau plak arterisklerosis pada pembuluh darah penyebab penyakit jantung koroner (PJK).

"Jadi, sebenarnya plak itu bagian dari dinding pembuluh darah. Proses tumbuhnya dipercepat faktor risiko seperti hipertensi, diabetes, merokok, kolesterol tinggi, kegemukan, genetik, faktor usia, dan lebih banyak jenis kelamin pria," jelasnya.

Lulusan spesialisasi dari Universitas Indonesia ini mengatakan laki-laki dengan pola hidup tidak sehat seperti merokok sejak muda serta ada faktor risiko dapat meningkatkan risiko PJK dan penyumbatan pada pembuluh darah dibanding perempuan. Hormon estrogen pada perempuan membuat mereka memiliki risiko penyumbatan yang bisa dibilang sangat kecil jika tidak ada faktor risiko yang menyertainya.

Namun, angka kejadian PJK pada perempuan bisa sama dengan laki-laki pada setelah memasuki masa manepouse. Utojo mengatakan perlunya melakukan pemeriksaan pada kelompok yang memiliki faktor risiko dan kebiasaan merokok dengan perekaman elektrokardiogram (EKG), treadmill, USG jantung, CT Scan jantung, nuklir jantung, dan kateterisasi.

"Lakukan check up dengan enam item, EKG rekam jantung, treadmill. USG jantung itu yang direkam irama jantung dan akurasinya dibawah 80 persen, CT scan jantung, nuklir jantung, dan yang paling tepat kateterisasi, gold standard-nya karena melihat langsung," ucap lulusan Universitas Leiden Belanda ini.

Advertising
Advertising

Jenis penyakit jantung
Ada beberapa jenis penyakit jantung, yaitu gangguan irama jantung yang biasanya diderita atlet, penyakit jantung bawaan, hipertensi, dan kelainan katup. Sedangkan 70 persen penyakit jantung didominasi oleh penyakit jantung koroner yang merupakan penyakit dasar seperti serangan jantung dan angina pektoris atau sakit dada.

Gejala penyakit jantung koroner seperti sesak napas, dada terasa penuh, tertekan, dan panas. Lokasinya tidak selalu di dada, rasa sakit bisa muncul di ulu hati, leher, rahang, dan punggung. Gejala ini akan muncul ketika sedang beraktivitas atau kelelahan.

"Kalau cepat capek berati dia sudah penurunan fungsi fisik. Ketika serangan susah dideteksi, tapi setiap timbul saat aktivitas dan selalu berulang, itu termasuk angina pektoris," tutur Utojo.

Ia mengatakan untuk menurunkan risiko penyakit jantung koroner dan sumbatan pembuluh darah perlu diperbaiki dari sisi penyakit penyerta seperti diabetes, obesitas, kolesterol, dan hipertensi. Lakukan pemeriksaan jika ada peluang komplikasi jantung yang lebih tinggi, seperti pada pria perokok.

"Perokok ada diabetes mesti cek karena peluang komplikasi jantung lebih tinggi. Laki-laki dengan pola hidup tidak sehat lebih tinggi risikonya," ucapnya.

Jika terjadi sumbatan pada pembuluh darah, penanganan yang tepat adalah dengan tindakan balonisasi dan pemasangan ring menggunakan teknologi IntraVascular UltraSound (IVUS) dan Optical Cohorence Tomography (OCT).

Pilihan Editor: Penyebab Gagal Jantung, Hipertensi dan Jantung Koroner

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

1 hari lalu

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

Peneliti menyebut amarah buruk buat fungsi pembuluh darah, mengganggu fungsi arteri, yang selanjutnya terkait risiko serangan jantung.

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

8 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

9 hari lalu

Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

Pola tidur yang sehat dapat membantu meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

10 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

10 hari lalu

Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

Jantung bocor terjadi ketika salah satu dari empat katup di jantung Anda tidak menutup rapat.

Baca Selengkapnya

Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

15 hari lalu

Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

Dokter meluruskan beberapa mitos seputar paru-paru basah, termasuk yang mengaitkan kebiasaan tidur di lantai dan kipas angin menghadap badan.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

17 hari lalu

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.

Baca Selengkapnya

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

17 hari lalu

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?

Baca Selengkapnya

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

18 hari lalu

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.

Baca Selengkapnya

Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

23 hari lalu

Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

Penelitian baru-baru ini menemukan gejala penyakit jantung yang biasanya terjadi di pagi hari. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya