7 Hidangan Cheng Beng untuk Rekatkan Keluarga dan Kerabat

Rabu, 5 April 2023 09:40 WIB

Warga Tionghoa melakukan ritual sembahyang di depan makam saat perayaan tradisi Ceng Beng di Pekuburan China desa Mata Ie, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Selasa, 5 April 2022. Tradisi Ceng Beng atau Qing Ming, merupakan ritual suci bagi warga Tionghoa ziarah ke makam orang tua dan leluhur mereka. ANTARA FOTO/Ampelsa

TEMPO.CO, Jakarta - Warga keturunan Tionghoa memiliki perayaan tahunan yang bernama Cheng Beng. Perayaan yang didasari dari kepercayaan Konghucu ini yaitu bakti dan menghormati orang tua dan leluhur. Baik berupa mencukupi kebutuhan hidup, melayani mereka pada saat masih hidup maupun setelah mereka meninggal. Caranya, mempersembahkan makanan pada altar saat peringatan hari almari meninggal, membersihkan kuburan pada saat Ceng Beng dan juga mengirim doa. Selain itu ada juga hidangan Cheng Beng yang khas.

Melansir dari laman Binus University, Hari Cheng Beng atau Qing Ming biasanya jatuh pada tanggal 5 April. Ritual yang didasari ajaran Konghucu ini bertujuan merekatkan semua kerabat dekat, saudara, anak-anak, bisa berkumpul bersama, agar hubungan semakin erat terjalin. Meski sudah berbeda agama atau kepercayaan, bukan berarti sudah tidak perlu datang untuk sekedar sungkem atau sekedar tengok ke makam orang tua.

Festival yang disebut Qing Ming ini sekaligus menjadi satu diantara tiga sembahyang yang dilakukan orang Tionghoa dalam setahun. Sembahyang besar ini biasanya memakai sajian Sam Seng, atau sajian yang menggunakan 3 hewan yang mewakili 3 unsur, yakni ayam (mewakili unsur udara), babi (mewakili unsur darat), dan ikan (mewakili unsur air).

Sembahyang ini biasanya dilakukan 3 kali dalam setahun, yaitu pada saat sembahyang Cheng Beng, sembahyang Chi Yue (bulan tujuh tanggal lima belas, atau biasa disebut juga sembahyang rebutan), dan sembahyang Sin Cia(Perayaan tahun baru Imlek).

7 Hidangan Perayaan Cheng Beng

Advertising
Advertising

Saat ini, perayaan Cheng Beng kerap digelar meriah di sejumlah tempat di Indonesia. Di Pulau Bangka, perayaan itu bahkan disambut dengan Festival Bangka Cultural Wave. Saat puncak acara, ditampilkan berbagai pentas seni dan bazaar kuliner khas Bangka dan Belitung.

Pengunjung pun bisa menemui beragam makanan lokal, mulai camilan hingga makanan berat. Disarikan dari berbagai sumber, berikut 7 hidangan untuk perayaan Cheng Beng:

1. Lempah kuning

Mengutip dari Tempo, Lempah kuning atau lempah laut tak lain merupakan sup ikan. Dinamai lempah kuning karena kuahnya berwarna kuning medok. Kuah lempah kuning berasal dari bumbu kunyit dan kaldu ikan laut. Kuahnya pun dicampur nanas sehingga terasa asam segar.

Sedangkan ikan yang dimasak biasanya merupakan ikan berdaging, semisal bawal dan tenggiri. Masakan seperti ini lekat dengan olahan khas pesisir Nusantara. Lempah kuning akan nikmat disantap dengan nasi hangat. Apalagi ditambah dengan sambal mentah cabai rawit yang pedasnya menggoda.

2. Lempah Darat

Ada lempah laut, ada pula lempah darat. Bumbu-bumbu masak lempah darat berasal dari daratan. Tentu tak seperti lempah laut yang sarat akan ikan-ikanan. Menurut Zuardi, lempah darat dimasak dengan bumbu yang ngirit. “Hanya ada tiga bumbu, terasi, garam, dan cabai,” katanya.

Sedangkan ampasnya berisi sayur-mayur seperti batang talas, daun kencur muda, terong pipit muda, dan terong ungu muda. Tak terbayang nikmatnya rasa semangkuk lempah darat bila disandingkan dengan ikan goreng dan sambal terasi.

3. Mie Koba

Wisatawan Pulau Bangka umumnya lebih familiar dengan sebutan mi Bangka. Tak seperti mi biasanya, kuah mi bangka berasal dari daging ikan laut yang dihancurkan. Terbayang amisnya? Tentu tidak pada kenyataannya. Kuah mi dimasak dengan bumbu-bumbu masak beraroma sehingga menyamarakan bau amis.

Mi koba akan menyempurnakan tradisi perayaan Cheng Beng. Apalagi buat masyarakat Tionghoa, mi lekat dengan simbol panjang umur.

4. Qingtuan

Qingtuan atau yang juga disebut bola nasi hijau, banyak dikonsumsi di daerah Jiangnan Tiongkok, wilayah selatan Sungai Yangtze. Makanan ini terbuat dari beras ketan yang dicampur ekstrak mugwort yang ditumbuk. Ekstrak mugwort ini adalah ramuan liar yang dipercaya dapat mencegah gigitan serangga beracun.

5. Sanzi

Di Tiongkok utara dan selatan, makan sanzi adalah tradisi kuno pada festival Qingming. Namun, sanzi di Tiongkok Utara dan Selatan berbeda dalam hal ukuran dan bahan. Orang utara lebih suka yang lebih besar yang terbuat dari gandum, sementara orang di Selatan lebih suka yang lebih kecil yang terbuat dari beras.

6. Jie Zitui

Roti kukus ini dinamai Jie Zitui oleh seorang pertapa terkenal dari Periode Musim Semi dan Gugur pada sekitar 770 sampai 476 SM. Orang-orang di Provinsi Shanxi memiliki tradisi memakan roti ini pada festival Qingming. Adonan yang dibentuk hewan dan bunga berwarna-warni sering kali digunakan untuk hiasan. Sementara telur dan jujube ditambahkan di dalamnya untuk menambah rasa manis.

7. Ai ban

Bagi orang Hakka di Tiongkok, ai ban atau pangsit yang terbuat dari wormwood dan beras, adalah makanan wajib saat festival Qingming. Mereka biasanya akan menambah kacang tanah dan kacang hitam untuk ragam rasa.

DANAR TRIVASYA FIKRI

Pilihan Editor: Asal usul Ritual Bakar Uang Arwah, Tradisi Etnis Tionghoa saat Cheng Beng

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

2 hari lalu

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

Zulhas menyayangkan baja tak sesuai standar mutu masih diproduksi di Indonesia dengan alasan investasi.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung Kerja Sama Wirausahawan Muda Indonesia-Tiongkok

4 hari lalu

Bamsoet Dukung Kerja Sama Wirausahawan Muda Indonesia-Tiongkok

Bambang Soesatyo mendukung rencana para pengusaha muda China yang tergabung dalam China International Youth Exchange Center dalam membangun kerjasama wirausahawan muda Indonesia - Tiongkok.

Baca Selengkapnya

Traveling ke Macau, Jangan Lewatkan 9 Destinasi Wisata Gratis

5 hari lalu

Traveling ke Macau, Jangan Lewatkan 9 Destinasi Wisata Gratis

Menikmati liburan di Macau tidak harus selalu mengeluarkan biaya mahal

Baca Selengkapnya

Siomai Terpilih sebagai Dumpling Terbaik di Dunia 2024 Versi TasteAtlas

18 hari lalu

Siomai Terpilih sebagai Dumpling Terbaik di Dunia 2024 Versi TasteAtlas

Siomai berasal dari bahasa Cina, shumai. Dumpling satu ini terasa makin nikmat karena sentuhan akhir bumbu kacang, kecap, dan jeruk nipis.

Baca Selengkapnya

Inilah 10 Negara Terkuat di Dunia Tahun 2024

26 hari lalu

Inilah 10 Negara Terkuat di Dunia Tahun 2024

Berdasarkan beberapa indikator penting, berikut 10 negara terkuat di dunia 2024.

Baca Selengkapnya

Harga Referensi CPO Tembus USD 857,62, Permintaan AS dan Cina Meningkat

29 hari lalu

Harga Referensi CPO Tembus USD 857,62, Permintaan AS dan Cina Meningkat

Harga referensi CPO tembus US$ 857,62 per metrik ton disebabkan meningkatnya permintaan dari Amerika Serikat dan Cina.

Baca Selengkapnya

Jajaki Investasi, 30 Pimpinan Perusahaan Tiongkok Kunjungi Kantor BP Batam

31 hari lalu

Jajaki Investasi, 30 Pimpinan Perusahaan Tiongkok Kunjungi Kantor BP Batam

Puluhan pimpinan perusahaan asal Tiongkok berkunjung ke kantor BP Batam untuk penjajakan investasi di Batam.

Baca Selengkapnya

Mengenal Makanan Gohyong, Bukan Kuliner Korea

39 hari lalu

Mengenal Makanan Gohyong, Bukan Kuliner Korea

Gohyong menjadi jananan kaki lima yang tengah naik daun saat ini. Namanya seperti kuliner Korea, ternyata akulturasi Tinghoa dan Betawi.

Baca Selengkapnya

Pameran China Homelife Berakhir, Sejumlah Perusahaan Tiongkok Diklaim Akan Berinvestasi

41 hari lalu

Pameran China Homelife Berakhir, Sejumlah Perusahaan Tiongkok Diklaim Akan Berinvestasi

Sebanyak 400 produsen dari Tiongkok serta lokal mengikuti China Homelife. Sejumlah perusahaan Tiongkok diklaim akan berinvestasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta Dimulai, Tetap Meriah meski Pindah Lokasi

53 hari lalu

Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta Dimulai, Tetap Meriah meski Pindah Lokasi

Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta 2024 mengedepankan edukasi budaya Tionghoa Mataram yang belum banyak dikenal masyarakat.

Baca Selengkapnya