Ragam Pengobatan Kanker Kolorektal

Reporter

Antara

Rabu, 12 April 2023 20:50 WIB

Ilustrasi kanker usus (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Kanker kolorektal merupakan kanker yang menyerang jaringan usus besar (kolon) dan usus paling bawah sampai anus (rektum). Namun, Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Prof. Dr. dr. Aru W. Sudoyo, SpPD, mengatakan kanker kolorektal menjadi jenis kanker dengan kemajuan pengobatan paling pesat. Terbukti dari banyaknya ragam pengobatan yang dapat dilakukan, mulai operasi hingga imunoterapi.

Kanker kolorektal sebagian besar dimulai dari pertumbuhan polip pada lapisan dalam usus besar atau rektum. Kemungkinan polip berubah menjadi kanker tergantung pada jenis polip tersebut. Jika terbentuk dalam polip maka kanker tersebut dapat tumbuh ke dinding usus besar atau rektum dari waktu ke waktu.

Aru memaparkan pengobatan kanker kolorektal yang tersedia di Indonesia saat ini meliputi pengobatan kemoterapi konvensional, terapi target, dan imunoterapi. Pengobatan kemoterapi bertujuan mencegah atau memperlambat pertumbuhan danpembelahan sel kanker. Sementara terapi target menargetkan protein yang mengatur pertumbuhan, pembelahan, dan penyebaran sel.

Imunoterapi merupakan metode terapi terbaru yang berupaya membantu sistem kekebalan tubuh agar mampu melawan kanker, kemudian memodulasi mekanisme penghambatan kekebalan untuk mengaktifkan kembali kekebalan antitumor.

"Dengan kemajuan ilmu pengetahuan, kita lihat yang sekarang bisa diberdayakan adalah sel kekebalan tubuh sendiri untuk bisa melawan tumornya," ujar lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu.

Advertising
Advertising

Harapan baru pasien
Berbagai opsi pengobatan tersebut akan memberikan harapan baru bagi pasien kanker kolorektal. "Setiap pasien kanker kolorektal akan mendapatkan pengobatan yang disesuaikan dengan karakteristik masing-masing sehingga hasil yang didapatkan optimal," jelasnya.

Berdasarkan data Globocan tahun 2020, secara global kanker kolorektal diperkirakan berada di urutan kedua penyebab kematian terbesar akibat kanker. Sementara di Indonesia, berdasarkan sumber data yang sama, kanker tersebut menduduki kasus tertinggi kedua pada pria setelah kanker paru dengan jumlah kasus baru mencapai 34.189. Kanker tersebut juga menjadi kanker dengan angka kematian tertinggi kelima di Indonesia.

Faktor risiko kanker kolorektal di antaranya berusia di atas 50 tahun, memiliki riwayat infeksi usus besar, genetik, konsumsi daging merah berlebihan, diet tidak seimbang, kurang aktivitas fisik, obesitas, merokok, minum alkohol berlebihan, menderita gangguan pencernaan berulang, dan memiliki riwayat diabetes tipe 2.

Pilihan Editor: Penyebab Kanker Kolorektal, Gaya Hidup dan Makanan Tak Sehat

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

1 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

3 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

5 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

6 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

8 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

12 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

13 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

13 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

16 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

18 hari lalu

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.

Baca Selengkapnya