Penyakit Menular Kissing Disease yang Tak Segera Ditangani Bisa Picu Komplikasi Berbahaya

Reporter

Balqis Primasari

Editor

Dwi Arjanto

Jumat, 14 April 2023 16:17 WIB

Ilustrasi wanita memegangi atau sakit tenggorokan. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Saat remaja dan orang dewasa terkena mononukleosis atau penyakit menular kissing disease, mereka mengalami gejala yang melemahkan tubuh, seperti kelelahan yang ekstrem, nyeri otot, dan sakit tenggorokan. Bagi kebanyakan orang, gejala mereda setelah dua hingga empat minggu, meskipun Anda merasa lelah dan lebih mudah lelah hingga dua bulan setelah gejala hilang.

Namun, dalam beberapa kasus, terpapar virus Epstein-Barr (EBV), virus utama yang menyebabkan mono, dapat menyebabkan komplikasi jangka panjang dan gejala yang menetap atau bahkan menjadi lebih buruk.

Profesor Penyakit Menular, Eric Johannsen dalam laman everydayhealth mengatakan, EBV adalah virus herpes dan tetap berada di dalam tubuh begitu anda tertular. Biasanya, itu benar-benar tidak aktif, atau apabila mendapatkan kissing disease, maka tetap tidak aktif setelah menimbulkan kasus awal. Di sisi lain, virus dapat diaktifkan kembali dan menyebabkan masalah bagi penderita tertentu, seperti mereka yang memiliki sistem kekebalan yang lemah.

Orang yang memiliki gangguan sistem kekebalan, termasuk orang dengan penyakit serius yang melemahkan sistem kekebalan atau orang yang memakai obat penekan kekebalan lebih berisiko terkena komplikasi dari kissing disease. Selain itu, ada beberapa bukti bahwa genetika berperan dalam siapan yang paling mungkin mengembangkan mono.

Kissing disease biasanya tidak serius, namun dalam beberapa kasus penderita mono mengalami infeksi sekunder seperti radang tenggorokan, infeksi sinus, atau radang amandel. Dalam kasus yang jarang terjadi, menurut Healthline, beberapa orang mungkin mengalami komplikasi ini :

Advertising
Advertising

1. Pembesaran limpa

Anda harus menunggu setidaknya 1 bulan sebelum melakukan aktivitas berat, mengangkat benda berat, atau berolahraga untuk menghindari pecahnya limpa yang menimbulkan pembengkakan akibat infeksi.Limpa yang pecah pada orang yang memiliki kissing disease jarang terjadi, tetapi ini adalah keadaan darurat yang mengancam nyawa.

2. Peradangan Hati

Hepatitis (peradangan hati) atau penyakit kuning kadang-kadang dapat terjadi pada orang yang menderita kissing disease.Sebuah penelitian menunjukkan sebanyak 14% orang yang terinfeksi EBV mengalami peradangan hati.

3. Komplikasi yang jarang terjadi

Kissing disease juga dapat menyebabkan beberapa komplikasi yang sangat langka, termasuk anemia, trombositopenia, radang hati, meningitis atau sindrom Guillain-Barre, dan amandel yang bengkak dapat menghalangi pernapasan.

Pilihan editor : Risiko Anak-anak Terkena Penyakit Menular Kissing Disease Kenali Gejala dan Cara Mencegah
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Berita terkait

Kecelakaan Maut KM 58 Tol Cikampek, Sopir Gran Max Kelelahan Usai 4 Hari PP Jakarta-Ciamis

13 hari lalu

Kecelakaan Maut KM 58 Tol Cikampek, Sopir Gran Max Kelelahan Usai 4 Hari PP Jakarta-Ciamis

Polisi menyatakan penyebab kecelakaan maut di KM 58 Tol Cikampek karena pengemudi Gran Max kelelahan

Baca Selengkapnya

Alasan Pemudik Tak Dianjurkan Menenggak Minuman Berenergi saat Lelah

14 hari lalu

Alasan Pemudik Tak Dianjurkan Menenggak Minuman Berenergi saat Lelah

Minum minuman berenergi saat kelelahan berbahaya karena dapat menutupi rasa kantuk dan membuat orang kurang waspada saat mengemudi.

Baca Selengkapnya

Jangan Menularkan Penyakit setelah Lebaran, Ini yang Perlu Dilakukan

14 hari lalu

Jangan Menularkan Penyakit setelah Lebaran, Ini yang Perlu Dilakukan

Setelah Lebaran, orang telah banyak berinteraksi dengan yang lain dan kemungkinan lupa menerapkan pola hidup sehat. Jangan sampai menularkan penyakit.

Baca Selengkapnya

Gejala dan Penyebab HFMD yang Kasusnya Meningkat Selama Libur Lebaran

16 hari lalu

Gejala dan Penyebab HFMD yang Kasusnya Meningkat Selama Libur Lebaran

Flu Singapura atau HFMD mengalami peningkatan selama mudik atau libur Lebaran 2024. Apa gejala dan penyebab dari penyakit ini?

Baca Selengkapnya

Ketua KNKT Sebut Sopir Kelelahan Penyebab Kecelakaan di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Apa Itu KNKT?

17 hari lalu

Ketua KNKT Sebut Sopir Kelelahan Penyebab Kecelakaan di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Apa Itu KNKT?

Ketua KNKT sebut unsur kelelahan sopir menjadi sebab kecelakaan di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek. Ini tugas dan wewenang KNKT.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Flu Singapura, Mudah Tertular pada Anak Melalui Batuk

26 hari lalu

Kenali Gejala Flu Singapura, Mudah Tertular pada Anak Melalui Batuk

Flu Singapura yang mudah menular pada anak usia di bawah lima tahun. Orang tua perlu waspadai gejalanya.

Baca Selengkapnya

Tips Pakar agar Anak Tak Kelelahan di Perjalanan Mudik Lebaran

31 hari lalu

Tips Pakar agar Anak Tak Kelelahan di Perjalanan Mudik Lebaran

Dokter anak menyarankan orang tua mengatur waktu perjalanan mudik untuk mencegah anak kelelahan yang bisa mempengaruhi masalah kesehatan.

Baca Selengkapnya

Saran agar Penderita TBC Tak Menulari Rekan Kerja

34 hari lalu

Saran agar Penderita TBC Tak Menulari Rekan Kerja

Penderita TBC perlu bersikap disiplin agar tak menulari rekan kerja, seperti memakai masker dan ruangan kerja berventilasi baik.

Baca Selengkapnya

Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

36 hari lalu

Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

Tingginya tingkat kolesterol biasanya dibarengi dengan gejala yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan masalah kesehatan lainnya.

Baca Selengkapnya

5 Cara Atasi Sakit Tenggorokan Saat Puasa

40 hari lalu

5 Cara Atasi Sakit Tenggorokan Saat Puasa

Temukan 5 Cara Ampuh Atasi Sakit Tenggorokan Saat Puasa. Tips Praktis untuk Menjaga Kesehatan Anda Selama Bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya