TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit menular kissing disease atau juga disebut mononukleosis menular atau demam kelenjar paling sering disebabkan oleh virus Epstein-Barr (EBV). Kissing disease biasanya menyerang remaja dan dewasa muda, menurut laman Healthline, tetapi juga dapat terjadi pada anak-anak.
EBV menyebar melalui kontak dekat, terutama dengan air liur orang yang terinfeksi. Meskipun ciuman menjadi penyebab utama kissing disease, mono juga dapat menular berbagai barang pribadi atau melalui batuk dan bersin. Karena kontak dekat mendorong penyebaran EBV, anak-anak seringkali dapat terinfeksi melalui interaksi dengan teman bermain dimana pun berada.
Gejala kissing disease pada anak-anak hampir mirip dengan gejala flu, namun banyak anak tidak menunjukkan gejala mono. Orang tua biasanya salah mengira gejala mono anak sebagai flu atau radang tenggorokan.
Ketika seorang anak terinfeksi mono, mereka tidak akan langsung menunjukkan gejala. Membutuhkan waktu dua hingga empat minggu untuk gejala kissing disease dimulai. Begitu muncul, gejala mono dapat bertahan beberapa minggu.
Gejala Langka Kissing Disease
Apabila anak tidak menunjukkan perbaikan setelah beberapa hari, segera bicarakan dengan penyedia layanan kesehatan sekitar. Kissing disease dalam verywellhealth bisa serius pada anak-anak. Kebanyakan orang menolerir dengan gejala umum seperti kelelahan dan demam, tetapi anda mungkin tidak menyadari gejala langka ini:
- Anemia ringan dapat terjadi ketika anak menderita mono, tetapi umumnya membaik dengan sendirinya dalam 1 hingga 2 bulan. Ini biasanya akibat limpa yang meradang.
- Jumlah trombosit yang rendah selama penyakit mono, trombosit termasuk sel yang bertanggung jawab untuk pembekuan darah. Ini juga biasanya sembuh dengan sendirinya.
- Amandel anak mungkin tampak bengkak, ini menjadi normal selama kissing disease. Dalam kasus yang jarang terjadi, amandel bisa menjadi sangat bengkak sehingga mulai menghalangi jalan napas anak, bahkan setiap kesulitan bernapas membutuhkan perawatan darurat.
Pencegahan Mono Pada Anak
Jika anak memiliki gejala kissing disease, seperti demam, pembengkakan kelenjar getah bening, dan kelelahan, mereka perlu mendapatkan perawatan medis. Penting mengetahui bahwa gejala mono biasanya bertahan lebih lama daripada pilek atau flu.
Anak-anak tidak dapat divaksinasi mono seperti flu. Meskipun begitu, Anda dapat melindungi anak dari kissing disease dengan mempraktekkan kebiasaan yang mencegah penyakit menular, seperti mengajari cara mencuci tangan dengan benar, memberitahu anak untuk tidak berbagi gelas, botol air, perkakas, sikat gigi, atau barang lain yang akan mereka masukkan ke dalam mulut dengan orang lain. Lalu jauhkan anak dari orang yang sakit, memastikan permukaan dan benda makan bersih, dan cuci seprai dan pakaian dengan air panas, terutama setelah seseorang sakit.
Pilihan editor : Apa Itu Kissing Disease? Penyakit Menular Melalui Air Liur
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.