Hati-hati, Memasak Bisa Sebabkan Polusi Udara di dalam Ruangan

Reporter

Antara

Selasa, 2 Mei 2023 21:39 WIB

Pekerja menyiapkan api untuk memasak Lontong Cap Go Meh di jalan Tirtoyoso, Semarang, 2 Maret 2015. Sebagian orang percaya jika memasak Lontong Cap Go Meh dengan kayu bakar akan lebih nikmat rasanya dan wangi. Tempo/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu penyebab polusi udara di dalam ruangan adalah hasil aktivitas memasak tanpa dukungan akses udara yang bersih, yang terbukti menjadi penyebab paparan polusi bagi sebanyak 2,4 juta anak di seluruh dunia pada 2020. Ketua Satuan Tugas Bencana Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Kurniawan Taufiq Kadafi, mengatakan polusi udara di dalam ruangan memiliki dampak yang berbahaya bagi kesehatan anak dan bahkan dapat berujung pada kematian.

"Polusi udara di dalam ruangan bersumber dari produk memasak menggunakan kerosin di rumah yang tidak memiliki ventilasi dengan baik," ungkap Taufiq saat diskusi virtual mengenai perubahan iklim dan dampaknya terhadap kesehatan anak-anak di Jakarta, Selasa, 2 Mei 2023.

Salah satu material bahan bakar kerosin yang lazim digunakan untuk memasak adalah minyak tanah. Sedangkan bahan bakar padat lain adalah batubara, arang, dan kayu bakar. Taufiq mengatakan kondisi tersebut mesti diwaspadai karena data dari UNICEF menyebut hal itu berkontribusi terhadap 3,2 juta kematian bayi prematur pada 2019.

"Ini kelihatannya sepele, memasak lalu asapnya terperangkap di dalam rumah, kemudian terhirup oleh bayi dan berisiko terjadi kematian dengan komplikasi saluran pernapasan dan sebagainya," jelasnya.

237 ribu kematian
Polusi udara imbas dari aktivitas pembakaran di dalam rumah juga menjadi penyebab 237 ribu angka kematian anak di bawah usia 5 tahun.

Advertising
Advertising

"Apalagi di Indonesia masih heterogen, ada area di satu provinsi, misalnya, ada rumah-rumah yang didesain tidak memiliki ventilasi yang baik. Ini cukup berbahaya, mesti diwaspadai," tambahnya.

Sementara itu, polusi udara di luar ruangan juga sama-sama memiliki dampak besar bagi kesehatan yang dapat berujung pada kematian. Polusi tersebut biasanya berasal dari pembakaran aktivitas perusahaan, pertanian, konstruksi, dan sebagainya.

"Polusi udara di luar ruangan turut berdampak pada 4,2 persen kematian bayi prematur secara global pada 2019, termasuk kematian sebanyak 154 ribu anak usia di bawah 5 tahun," tutup Taufiq.

Menyikapi kondisi tersebut, maka langkah sederhana yang bisa dilakukan adalah membuka jendela dan ventilasi sehingga tidak ada asap yang terkumpul di dalam rumah hasil aktivitas memasak.

"Membuka semua jendela dan pintu ketika memasak dan menjauhkan anak-anak dari sumber asap," imbaunya. Sedangkan untuk polusi udara di luar rumah, langkah strategis yang dapat diterapkan adalah mengganti perangkat teknologi dengan sumber tenaga surya.

Pilihan Editor: Dampak Buruk Polusi Udara pada Rambut

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

7 jam lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

8 jam lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

1 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

5 Teknik Pernapasan untuk Mempermudah Tidur pada Malam Hari

3 hari lalu

5 Teknik Pernapasan untuk Mempermudah Tidur pada Malam Hari

Berikut beberapa teknik pernapasan yang dapat Anda praktikkan untuk memeprmudah tidur pada malam hari

Baca Selengkapnya

Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

5 hari lalu

Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

Pada Sabtu pagi pukul 07.02 WIB Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di angka 122 atau masuk dalam kategori tidak sehat.

Baca Selengkapnya

IMD Rilis Hasil Survei Smart City Index dan Persoalannya, Tiga Kota di Indonesia Masuk Daftar

7 hari lalu

IMD Rilis Hasil Survei Smart City Index dan Persoalannya, Tiga Kota di Indonesia Masuk Daftar

Jakarta, Medan, dan Makassar masuk dalam daftar survei Smart City Index 2024.

Baca Selengkapnya

Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

10 hari lalu

Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

Temuan lainnya adalah keturunan hibrida dari serangga yang salah pilih pasangan karena polusi udara itu kerap kali steril.

Baca Selengkapnya

Teknik Pernapasan 4-7-8 untuk Meredakan Stres dan Kecemasan, Begini Caranya

25 hari lalu

Teknik Pernapasan 4-7-8 untuk Meredakan Stres dan Kecemasan, Begini Caranya

Berikut cara melakukan teknik pernapasan 4-7-8 untuk membantu meredakan stres dan mengurangi kecemasan. Bagaimana tahapannya?

Baca Selengkapnya

Studi Menunjukkan Cahaya Lampu pada Malam Hari Bisa Meningkatkan Risiko Stroke

33 hari lalu

Studi Menunjukkan Cahaya Lampu pada Malam Hari Bisa Meningkatkan Risiko Stroke

Studi ini mengeksplorasi hubungan antara paparan polusi cahaya pada malam hari dengan potensi risiko kesehatan otak dan stroke.

Baca Selengkapnya

Cara Jaga Kesehatan Paru-paru yang Dianjurkan Pulmonolog

33 hari lalu

Cara Jaga Kesehatan Paru-paru yang Dianjurkan Pulmonolog

Pulmonolog membagi tips untuk menjaga kesehatan paru-paru dan sistem pernapasan sepanjang hayat. Berikut di antaranya.

Baca Selengkapnya