Momen Bangun Kesadaran Masyarakat di Pekan Imunisasi Dunia

Reporter

Antara

Senin, 8 Mei 2023 15:54 WIB

Petugas Kesehatan memberikan imunisasi pada balita di Puskesmas Ternate, Kota Ternate, Maluku Utara, Selasa 24 Januari 2023. Pemerintah Kota Ternate menargetkan penurunan angka stunting hingga 29,07 persen pada tahun 2023 sehingga di Ternate tetap menjadi provinsi dengan angka kasus stunting terendah di Indonesia. ANTARA FOTO/Andri Saputra

TEMPO.CO, Jakarta - Pekan Imunisasi Dunia merupakan momentum strategis untuk dapat meningkatkan kembali kesadaran serta partisipasi aktif masyarakat tentang pentingnya imunisasi.

"Jadi kami mengharapkan lewat Pekan Imunisasi Dunia masyarakat Indonesia kembali diingatkan pentingnya imunisasi sehingga mau dan mampu untuk datang ke tempat-tempat layanan imunisasi, terutama bagi masyarakat yang anaknya belum lengkap imunisasinya sehingga tentu kita bisa mencapai kekebalan komunitas," kata Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Prima Yosephine.

Pekan Imunisasi Dunia di Indonesia pada 2023 mengusung tema nasional "Ayo Lindungi Diri, Keluarga, dan Masyarakat dengan Imunisasi Lengkap". Prima mengatakan tema tersebut dipilih mengingat pelayanan imunisasi lengkap dengan cakupan yang tinggi, bermutu, dan merata akan mampu melindungi diri, keluarga, dan masyarakat.

"Dan nanti tentunya akan mampu melindungi bangsa dan negara dari kesakitan, kecacatan, dan kematian akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I)," ujarnya.

Prima mengingatkan pemberian imunisasi tidak hanya cukup diberikan sebelum bayi ulang tahun pertama. Imunisasi juga harus dilanjutkan hingga lengkap sebelum anak masuk ulang tahun kedua serta dilanjutkan lagi saat masuk usia sekolah.

Advertising
Advertising

"Ini semua harus kita berikan agar tercipta generasi emas Indonesia yang tentu sudah terlindungi dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi," tegasnya.

Menurut Prima, capaian imunisasi nasional sempat mengalami penurunan selama masa pandemi COVID-19, terutama 2020-2021, sehingga menyisakan pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.

"Banyak anak di Indonesia yang memang tidak bisa mendapatkan layanan imunisasi, baik anak-anak yang sama sekali belum mendapatkannya juga yang belum lengkap," jelasnya. "Jadi, mungkin sudah 1-2 kali tapi ibu-ibu tentu paham bahwa anak-anak itu harus datang berkali-kali supaya imunisasinya bisa lengkap."

Imunisasi Kejar
Untuk menyelesaikan pekerjaan rumah tersebut, pemerintah berupaya untuk menutup kesenjangan imunitas akibat situasi pandemi COVID-19 melalui Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) pada 2022. Namun, cakupan BIAN masih belum terlalu memuaskan. Oleh sebab itu, pada 2023 pemerintah menjalankan strategi program Imunisasi Kejar bagi anak yang belum lengkap atau sama sekali belum diimunisasi sampai usia balita.

"Cakupan dari BIAN itu juga belum terlalu memuaskan, kita lanjutkan tahun ini dengan melakukan upaya-upaya pengejaran dari anak-anak yang belum lengkap imunisasinya," ujarnya.

Sebagai wujud komitmen pemerintah terhadap peningkatan cakupan imunisasi yang tinggi, merata, dan berkualitas, Prima mengatakan pemerintah telah menambah tiga antigen baru dalam program imunisasi nasional, yaitu imunisasi pneumokokus, rotavirus, dan HPV. Selain itu, pemerintah melalui Kemenkes juga telah mengembangkan aplikasi digitalisasi data imunisasi yang disebut Aplikasi Sehat Indonesiaku (ASIK), yang nantinya akan terintegrasi dalam platform SatuSehat. Melalui aplikasi SatuSehat yang terintegrasi dengan ASIK pemerintah rencananya akan mengeluarkan sertifikat imunisasi lengkap yang mirip sertifikat vaksinasi COVID-19.

"Melalui aplikasi ini juga nanti akan ada undangan atau reminder bagi semua ibu sehingga tidak ada lagi anak-anak yang telat diberikan imunisasi ulangannya," kata Prima.

Pilihan Editor: Imunisasi Ganda pada Anak, Amankah?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

1 hari lalu

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

Bayi wajib melakukan imunisasi untuk mencegah bahaya kesehatan, terutama ketika berusia 1-2 bulan. Lantas, apa saja jenis imunisasi yang wajib dilakukan bayi?

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

1 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

1 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

4 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

4 hari lalu

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

Jangan memberi obat penurun demam seperti parasetamol saat anak mengalami demam usai imunisasi. Dokter anak sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

5 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Posyandu Garda Terdepan Tangani Kesehatan Ibu dan Anak

5 hari lalu

Posyandu Garda Terdepan Tangani Kesehatan Ibu dan Anak

Kegiatan Posyandu terdiri dari kegiatan utama dan kegiatan pengembangan atau pilihan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Asal Usul 29 April Ditetapkan sebagai Hari Posyandu Nasional

6 hari lalu

Asal Usul 29 April Ditetapkan sebagai Hari Posyandu Nasional

Presiden Soeharto menetapkan 29 April 1985 sebagai Hari Posyandu Nasional.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

7 hari lalu

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

Masyarakat diminta mewaspadai imunodefisiensi pada anak bila ditemui gejala berikut. Simak penjelasan pakar kesehatan anak.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

16 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya