Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Imunisasi Ganda pada Anak, Amankah?

Reporter

image-gnews
Petugas Kesehatan memberikan imunisasi pada balita di Puskesmas Ternate, Kota Ternate, Maluku Utara, Selasa 24 Januari 2023. Pemerintah Kota Ternate menargetkan penurunan angka stunting hingga 29,07 persen pada tahun 2023 sehingga di Ternate tetap menjadi provinsi dengan angka kasus stunting terendah di Indonesia. ANTARA FOTO/Andri Saputra
Petugas Kesehatan memberikan imunisasi pada balita di Puskesmas Ternate, Kota Ternate, Maluku Utara, Selasa 24 Januari 2023. Pemerintah Kota Ternate menargetkan penurunan angka stunting hingga 29,07 persen pada tahun 2023 sehingga di Ternate tetap menjadi provinsi dengan angka kasus stunting terendah di Indonesia. ANTARA FOTO/Andri Saputra
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Rangkaian kejadian luar biasa (KLB) dan pandemi COVID-19 yang kini terkendali diharapkan dapat menyadarkan masyarakat tentang peran penting imunisasi dalam mengatasi wabah, bahkan infeksi yang mematikan. Kementerian Kesehatan RI melakukan sejumlah program akselerasi cakupan imunisasi. Salah satunya imunisasi suntikan ganda berupa pemberian dua atau lebih vaksin dalam kemasan berbeda pada satu waktu bersamaan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Global Eradicative Polio merekomendasikan pemberian vaksin OPV, bOPV, dan IPV pada anak untuk memberi proteksi yang lebih kuat terhadap polio. Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (Komnas KIPI) Prof. Hindra Irawan Satari menyebut berbagai penelitian di dunia menunjukkan imunisasi suntikan ganda aman diberikan kepada anak.

Laporan itu di antaranya datang dari Infectious Disease Society of America (IDSA), HIV Medicine Association (HIVMA), Universitas Oxford, Institut Kedokteran, hingga Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat. Suntikan ganda dapat diberikan pada tempat yang berbeda atau sama, diberi jarak sekitar 2 cm.

Terkait keamanan, Komnas KIPI telah merampungkan penelitian di Lombok Timur dan Lombok Barat untuk melihat kelompok yang hanya diberi vaksin PCV satu suntikan dengan kelompok penerima vaksin PCV berikut Pentabio (DPT-HB-Hib). Penelitian sejak Mei 2022 hingga Februari 2023 tidak memperlihatkan perbedaan efek samping yang signifikan pada tubuh peserta imunisasi. Selain itu, pemberian imunisasi IPV secara bersamaan dengan antigen lain di Yogyakarta sejak 2013 juga terbukti aman untuk peserta.

Hindra menyebut imunisasi ganda aman sebab manfaat yang didapat jauh melampaui angka kejadian KIPI yang pernah tercatat di Indonesia. Angka KIPI imunisasi ganda di Indonesia kurun waktu 2016-2022 didominasi kategori nonserius mencapai 36 ribu kasus. Umumnya, gejala yang terjadi setelah 30 menit disuntik bersifat ringan, seperti demam atau anak menjadi rewel.

Adapun, KIPI serius yang ditandai kejadian medis berupa rawat inap, kecacatan, bahkan kematian, masih relatif sedikit di Indonesia. KIPI serius pernah terjadi pada 2016 sebanyak sembilan kasus, terdiri atas tiga akibat reaksi vaksin dan enam akibat koinsiden. Pada 2018 dilaporkan satu kasus akibat reaksi vaksin. Pada 2019 ada tujuh kasus KIPI serius, empat di antaranya koinsiden dan tiga lainnya bersifat indeterminate atau tidak dapat disimpulkan, serta satu kasus koinsiden pada 2022.

"KIPI adalah reaksi alami tubuh. Tidak semua KIPI berkaitan dengan imunisasi, ada yang dipengaruhi kualitas kandungan vaksin, ada juga kasus kecemasan, dia sampai pingsan tapi saat dites darahnya normal," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Inovasi
Layanan imunisasi anak di Puskesmas Cengkareng, layak dijadikan percontohan dalam implementasi strategi percepatan imunisasi nasional yang efektif lewat jejaring kolaborasi lintas sektor dan inovasi pelayanan secara digital. Puskesmas yang dipimpin Sulung Mulia Putra itu memperoleh mandat untuk menyumbang sekitar 36.700 (21 persen) kepesertaan dari total sasaran 180.970 anak di Jakarta Barat.

Sulung menyadari kebutuhan kolaborasi lintas sektor sebab jumlah sasaran penyuntikan lebih banyak dibanding pegawainya yang tak sampai 400 orang. Jejaring pun dibentuk melibatkan bidan di klinik utama dan pratama, guru TK/PAUD, TNI/Polri, hingga kader kesehatan. Mereka jadi perpanjangan tangan dalam penyampaian edukasi serta pelaksanaan imunisasi.

Petugas melakukan penyisiran serentak secara berkala ke perkampungan, rumah susun, hingga apartemen warga. Program inovasi yang menjadi rujukan di DKI Jakarta adalah Sistem Informasi Gateway Puskesmas Cengkareng (Sigareng). 

Layanan berbasis pesan singkat itu membuat peserta imunisasi dapat memprediksi waktu layanan vaksinator di puskesmas sehingga tidak perlu lagi mengantre lama. Peserta bisa mendaftarkan diri satu hari sebelum jadwal imunisasi melalui SMS atau WhatsApp.

Pilihan Editor: 4 Langkah Penanganan Polio Menurut Pakar

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

1 hari lalu

ilustrasi Haji (pixabay.com)
Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.


Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

21 hari lalu

Flu Singapura.
Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

Vaksin untuk menangkal penyebaran flu Singapura belum ada di Indonesia, padahal tingkat penyebaran dan infeksinya cukup signifikan mengalami lonjakan.


Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

32 hari lalu

Ilustrasi obat Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

Vaksinasi tuberkulosis sebagai penanganan imunologi diharapkan bisa perpendek durasi pengobatan, sederhanakan regimen atau perbaiki hasil pengobatan


Obat-obatan yang Tak Dianjurkan Diminum sebelum Mengemudi

37 hari lalu

Ilustrasi minum obat. TEMPO/Subekti
Obat-obatan yang Tak Dianjurkan Diminum sebelum Mengemudi

Beberapa jenis obat bisa mempengaruhi aktivitas mengemudi segera setelah diminum. Berikut obat-obatan yang sebaiknya dihindari.


Cegah Komplikasi Penyakit pada Anak dengan Imunisasi

39 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Cegah Komplikasi Penyakit pada Anak dengan Imunisasi

Imunisasi dapat membantu menghindarkan anak dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) dan menyebabkan komplikasi.


Mengapa Tidak Dianjurkan Minum Teh Sebelum Tidur?

40 hari lalu

Ilustrasi minum teh. Shutterstock.com
Mengapa Tidak Dianjurkan Minum Teh Sebelum Tidur?

Kandungan kafein berlebihan dalam teh dapat mengganggu siklus tidur dan bangun.


5 Efek Samping Berbahaya Sering Minum Ibuprofen, Masalah Kesuburan dan Jantung

45 hari lalu

Ilustrasi minum obat. Shutterstock
5 Efek Samping Berbahaya Sering Minum Ibuprofen, Masalah Kesuburan dan Jantung

Sekali-kali minum pereda nyeri seperti ibuprofen tak ada masalah besar. Namun bila terlalu sering, efek sampingnya menakutkan.


Maag hingga Sakit Kepala, Inilah 5 Efek Samping Minum Teh Setiap Hari

49 hari lalu

Ilustrasi minuman teh. TEMPO/ Nita Dian
Maag hingga Sakit Kepala, Inilah 5 Efek Samping Minum Teh Setiap Hari

Konsumsi teh yang berlebihan juga dapat berdampak buruk pada kesehatan.


3 Fokus Penting Upaya Cegah Risiko Penyakit pada Anak

57 hari lalu

Diskusi tema Sinergi Program Keluarga SIGAP Lintas Sektor Untuk Transformasi Kesehatan/Sigap
3 Fokus Penting Upaya Cegah Risiko Penyakit pada Anak

Ada tiga hal yang perlu menjadi perhatian untuk mengurangi risiko penyakit pada anak Indonesia. Apa saja?


5 Tips Ajak Anak agar Berani Ikut Imunisasi

58 hari lalu

Petugas kesehatan memberikan imunisasi polio kepada anak di Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di Jalan Siwalankerto Tengah, Surabaya, Jawa Timur, Senin 19 Februari 2024. Imunisasi polio tahap dua dilakukan setelah penerima sudah mendapatkan imunisasi tahap satu sebagai upaya menyukseskan program pemerintah pemberian imunisasi polio dalam menanggulangi kejadian luar biasa (KLB). ANTARA FOTO/Didik Suhartono
5 Tips Ajak Anak agar Berani Ikut Imunisasi

Orangtua perlu untuk mengedukasi anaknya bahwa pemberian imunisasi oleh tenaga kesehatan tidaklah semenakutkan bayangannya.