Stres Hingga Suka Kantongi Telepon Genggam Faktor Infertilitas pada Pria

Reporter

Antara

Editor

Mitra Tarigan

Kamis, 11 Mei 2023 23:37 WIB

Ilustrasi sperma. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Sosok yang mungkin sering disalahkan dalam hal infertilitas adalah para wanita. Padahal, kemungkinan infertilitas atau kemandulan pada pria sama besarnya dengan wanita.
Dokter Spesialis Andrologi dan Seksologi Rumah Sakit Pondok Indah, Silvia Werdhy Lestari, menjelaskan infertilitas atau kemandulan didiagnosa jika pasangan suami-istri tidak dapat melahirkan bayi hidup setelah setahun menikah dan berhubungan secara teratur.

Hubungan seksual teratur normalnya dilakukan sebanyak 2-3 kali dalam seminggu tanpa menggunakan alat kontrasepsi. Bila tidak hamil juga, ia menyarankan agar pasangan segera memeriksakan diri ke dokter.

“Pasangan suami-istri yang menderita fertilitas nggak banyak, sekitar 1 dari 6 pasangan,” kata Silvia dalam acara “Seminar Gangguan Kesuburan Pria” oleh Rumah Sakit Pondok Indah di Jakarta, Kamis 11 Mei 2023.

Ada beberapa faktor infertilitas pada pria. Salah satunya adalah stres berlebihan, radiasi dari perangkat elektronik, terutama jika gawai ditaruh di kantung celana atau memangku laptop, kurang berolah raga, polusi udara, mengonsumsi makanan rendah gizi, dan gaya hidup tidak sehat. Silvy pun meminta para lelaki agar waspada ketika mengenakan celana terlalu ketat, atau selalu bersepeda. Kebiasaan buruk merokok tentu saja juga bisa mengakibatkan kemandulan pada laki-laki.

Namun, ada faktor lain yang tidak atau sulit diketahui penyebabnya, yaitu genetik. "Sebanyak 20 persen penyebab infertilitas diakibatkan oleh faktor tertentu di luar infertilitas pada laki-laki ataupun perempuan. Faktor genetik tersebut pada kasus tertentu membuat sperma tidak dapat membuahi sel telur," katanya.

Secara umum, ada beberapa kondisi pada alat dan saluran kelamin pria yang dapat mengganggu kesuburan mereka, yaitu bila ukuran testis pria dewasa kurang dari 12-25 ml atau sebesar telur ayam. Jika testis pria dewasa tidak terlihat atau kurang dari standar ukuran normal, maka proses pembentukan sperma dapat mengalami masalah.

Faktor yang juga mungkin terjadi adalah masalah pada vas deferens atau saluran sperma. Jika tersumbat, sperma tidak dapat keluar menuju sel telur dengan normal dan menyebabkan gagalnya pembuahan. Kondisi lainnya yang dapat menyebabkan infertilitas adalah kista, hernia, mikropenis, hipospadia, infeksi, dan lainnya.

Adapun hal berikutnya yang menyebabkan infertilitas karena adanya masalah pada sperma. Kondisi ini pun dapat disebabkan karena bentuk sperma tidak normal (<4 persen atau disebut teratozoospermia), jumlah sperma kurang dari 15 juta/ml (oligozoospermia), tidak ada sperma dalam air mani (azoospermia), dan sperma yang bergerak maju kurang dari 32 persen (astenozoospermia).

Masalah gangguan seksual juga memengaruhi kesuburan laki-laki, seperti gangguan ereksi atau impotensi, gangguan ejakulasi, hingga gangguan libido atau hormon. Oleh sebab itu, saat seseorang merasa ada yang salah dengan kondisinya saat ejakulasi dalam melakukan hubungan seksual, dokter akan memeriksa nilai Premature Ejaculation Tool (PEDT) atau skala ejakulasi.

Untuk mencegah masalah kesuburan pada pria, ada beberapa kiat yang disarankan oleh Silvia. Pertama Silvia menyarankan agar para kaum Adam ini menghindari olahraga yang berisiko terhadap organ reproduksi pria, seperti bersepeda. Ia lebih menyarankan agar para pria melakukan olahraga yang lebih aman seperti lari, berenang, atau senam ringan.

Silvia pun menyarankan agar para pria mengkonsumsi makanan bergizi, seperti segala jenis protein. Ada daging, ikan, atau ayam atau telur. Asupan buah, kacang-kacangan, serta sayuran juga tidak boleh dilupakan. "Semua protein boleh, asalkan, hindari memasak makanan dengan cara digoreng atau berlemak agar nutrisi pada makanan tetap terjaga. Hindari juga mengonsumsi garam dan gula berlebih," katanya.

Ada beberapa cara dokter mengatasi masalah kesuburan yang mungkin dialami pria. Dokter akan menyarankan untuk melakukan terapi medical dengan mengonsumsi obat-obatan tertentu sesuai anjuran. Namun, jika obat-obatan tersebut tidak berpengaruh, dokter akan menyarankan metode pengobatan lain, yakni bayi tabung, inseminasi, hingga In Vitro Fertilization (IVF) Intracytoplasmic Sperm Injection (ICSI). “Kita bantu dengan reproduksi berbantu, bisa inseminasi, bayi tabung konvensional, atau ICSI,” ujar Silvia.

Advertising
Advertising

Pilihan Editor: Dokter Sebut Pakaian Ketat Dapat Pengaruhi Kualitas Sperma

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

14 jam lalu

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

Merawat orang tua dengan demensia menyebabkan burnout, apalagi jika Anda harus merawat anak juga alias generasi sandwich. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

3 hari lalu

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Baca Selengkapnya

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

3 hari lalu

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.

Baca Selengkapnya

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

3 hari lalu

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

6 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

7 hari lalu

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

7 hari lalu

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.

Baca Selengkapnya

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

7 hari lalu

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.

Baca Selengkapnya

Ahli Sarankan Pasien PCOS Konsumsi Vitamin D

8 hari lalu

Ahli Sarankan Pasien PCOS Konsumsi Vitamin D

Ahli menyebutkan mengonsumsi vitamin D dapat membantu meringankan gejala PCOS

Baca Selengkapnya

Mengapa Stres Bisa Sebabkan Sakit Punggung?

11 hari lalu

Mengapa Stres Bisa Sebabkan Sakit Punggung?

Stres sebabkan sakit punggung bisa terjadi lantaran tubuh Anda mengalami reaksi kimia sebagai respons terhadap stres.

Baca Selengkapnya