Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dokter Sebut Pakaian Ketat Dapat Pengaruhi Kualitas Sperma

Reporter

Ilustrasi sperma. Shutterstock
Ilustrasi sperma. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penggunaan pakaian ketat dapat menekan organ reproduksi pria sehingga mempengaruhi kualitas sperma yang dihasilkan. Spesialis andrologi dan seksologi RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) Kencana, Silvia W. Lestari, mengatakan pemakaian celana ketat dan berbahan keras dapat mempengaruhi kualitas sperma pria.

"Karena dia letaknya di luar, ada pengaruh dari penggunaan pakaian ketat, pakaian dalam atau celana panjang dari bahan yang keras seperti jins," jelasnya dalam diskusi tentang faktor sperma pada infertilitas, Jumat, 10 Maret 2023.

Ia menambahkan gaya hidup tidak sehat seperti merokok dan minum alkohol juga tidak dianjurkan karena dapat mempengaruhi kualitas sperma. Di samping itu juga ada beberapa olahraga yang tidak disarankan karena mempengaruhi kesehatan organ reproduksi pria.

"Biasanya selain sepeda juga tidak dianjurkan melakukan olahraga yang meningkatkan beban perut, seperti sit up atau angkat beban. Jadi, yang aman berupa jalan, lari, atau berenang," ucap Silvia.

Untuk menjaga kualitas sperma tetap baik, pria sebaiknya mengonsumsi makanan yang bergizi dan mengandung protein tinggi serta antioksidan. Makanan tersebut bisa berupa ikan, ayam, telur, sayur, serta buah-buahan. Namun, pengolahan makanan tersebut juga perlu diperhatikan karena kualitas sperma dipengaruhi makanan yang dikonsumsi sehari-hari, seperti tidak digoreng atau tidak dibakar.

"Dianjurkan pengolahannya direbus, dipepes (kukus), dibuat sup, atau ditumis. Itu akan menghasilkan sel benih sperma dan DNA yang utuh dan bisa menghamili," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Harus periksa dengan mikroskop
Silvia mengatakan kualitas sperma tidak bisa dilihat dari kasat mata, jadi harus diperiksa menggunakan mikroskop karena tanpa sadar gangguan hormon, terutama pada pria, tidak bisa dideteksi tanpa analisa sperma. Bagi pasangan suami istri yang sedang merencanakan kehamilan, sebaiknya memperbaiki pola hidup sehat dan melalukan pemeriksaan sedini mungkin agar bisa diobati jika ada gangguan hormon reproduksi.

"Perbaikan sperma akan terjadi dalam waktu 3-6 bulan, bersamaan dengan istri dan dokter obgin, apakah ada endometriosis atau PCOS. Jadi, yang dilakukan peningkatan kualitas sperma, peningkatan kualitas sel telur, dan penyakit penyerta yang bisa mempengaruhi kualitas telur atau embrio nantinya," paparnya.

Pria juga bisa melakukan pemeriksaan hormon reproduksi sedini mungkin, bahkan sebelum menikah, dengan memperhatikan jika testis kecil atau hanya satu dan tanda-tanda rambut yang tumbuh sedikit karena kadar testosteron yang minim.

Pilihan Editor: Pemicu Gangguan Kesuburan dan Makanan yang Dianjurkan

Iklan

Berita Selanjutnya




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Manfaat Hormon Testosteron untuk Kesehatan Laki-laki

6 hari lalu

ilustrasi pria berolahraga angkat beban.Menshealth.com
Manfaat Hormon Testosteron untuk Kesehatan Laki-laki

Hormon testosteron penting bagi pria yang membantu kinerja hormon reproduksi serta membuat pria tetap fit dengan stamina yang tetap baik.


Metode Atasi Keguguran Berulang dengan Meningkatkan Kualitas Embrio

16 hari lalu

Ilustrasi keguguran. Shutterstock
Metode Atasi Keguguran Berulang dengan Meningkatkan Kualitas Embrio

Keguguran berulang pada kehamilan dini dapat diatasi dengan meningkatkan kualitas embrio serta memperbaiki kemampuan dinding rahim menyeleksi embrio.


Sederet Mitos Emisi Nokturnal atau Mimpi Basah, Mana yang Benar?

18 hari lalu

Ilustrasi tidur (pixabay.com)
Sederet Mitos Emisi Nokturnal atau Mimpi Basah, Mana yang Benar?

Salah satu mitos umum adalah bahwa emisi nokturnal atau mimpi basah menyebabkan berkurangnya jumlah sperma dan hanya terjadi saat pubertas. Benar?


Peneliti Temukan Kaitan Obesitas dengan Gangguan Kesuburan

21 hari lalu

Ilustrasi anak obesitas/obesitas dan kesehatan. Shutterstock.com
Peneliti Temukan Kaitan Obesitas dengan Gangguan Kesuburan

Penelitian menunjukkan anak laki-laki yang obesitas cenderung memiliki volume testis lebih rendah yang berisiko infertilitas saat dewasa.


Stres Hingga Suka Kantongi Telepon Genggam Faktor Infertilitas pada Pria

24 hari lalu

Ilustrasi sperma. Shutterstock
Stres Hingga Suka Kantongi Telepon Genggam Faktor Infertilitas pada Pria

Kemungkinan infertilitas atau kemandulan pada pria sama besarnya dengan wanita. Apa saja penyebab infertilitas pada pria?


6 Cara Mengatasi Kemerahan pada Wajah

41 hari lalu

Ilustrasi kulit beruntusan (Freepik)
6 Cara Mengatasi Kemerahan pada Wajah

Langkah pertama yang dapat dilakukan adalah menentukan dengan tepat apa yang menyebabkan kemerahan pada wajah Anda atau konsutasi dengan dokter kulit


10 Penyebab Kemerahan pada Wajah dari Jerawat hingga Ketidakseimbangan Hormon

41 hari lalu

Ilustrasi kulit terbakar sinar matahari atau sunburn (Freepik)
10 Penyebab Kemerahan pada Wajah dari Jerawat hingga Ketidakseimbangan Hormon

Kemerahan pada wajah tidak hanya mudah dipicu oleh bahan dan perawatan tertentu, ada banyak faktor lainnya


Perhatikan 5 Faktor Risiko Tumor Otak yang Sering Diabaikan

45 hari lalu

Ilustrasi otak. Pixabay
Perhatikan 5 Faktor Risiko Tumor Otak yang Sering Diabaikan

Berikut adalah lima faktor risiko yang sering diabaikan yang dapat meningkatkan kemungkinan terkena tumor otak.


Gubernur NTT Percaya Konsumsi Daun Kelor Perbaiki Kualitas Sperma, Bagaimana Penjelasannya?

46 hari lalu

Daun Kelor. Pexels.com
Gubernur NTT Percaya Konsumsi Daun Kelor Perbaiki Kualitas Sperma, Bagaimana Penjelasannya?

Gubernur NTT Viktor Laiskodat menyebut daun kelor dapat memperkuat sel sperma. Sehingga dapat digunakan untuk mengatasi stunting. Benarkah demikian?


Pernyataan Kontroversi Gubernur NTT Viktor Laiskodat, Terbaru Minta Kades Tes Sperma

48 hari lalu

Viktor Bungtilu Laiskodat. ANTARA
Pernyataan Kontroversi Gubernur NTT Viktor Laiskodat, Terbaru Minta Kades Tes Sperma

Sederet pernyataan kontroversial Gubernur NTT Viktor Laiskodat mulai sekolah anak SMA pukul 05.00 WITA, terbaru minta Kades tes sperma.