Sosialisasi dan Edukasi Deteksi Dini Kanker Payudara Dimulai dari Sekolah

Reporter

Tempo.co

Jumat, 12 Mei 2023 13:41 WIB

Ilustrasi periksa payudara. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Menurut data Globocan 2020, kasus baru kanker payudara merupakan jenis kanker tertinggi di Indonesia, yaitu sebesar 30,8 persen atau sebesar 65.858 dari total 213.546 kasus baru kanker di Indonesia. Dalam rangka mewujudkan visi kerjasama dengan berbagai pihak, Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) pada 10 Mei 2023 menandatangani perjanjian kerjasama di Sekolah Global Prima kota Medan, Sumatera Utara.

Linda Agum Gumelar, Ketua Umum YKPI, dr. Walta Gautama ST, Sp.B, Subsp, Onk.(K), Ketua Umum Perhimpunan Dokter Bedah Indonesia ( PERABOI), dan Dr. dr. Isti Ilmiati Fujiati, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia ( PDKI) menjalin kerjasama Penyelenggaraan Modul Pelatihan Deteksi Dini Kanker Payudara untuk Dokter Umum. Tujuan perjanjian kerjasama antara lain mewujudkan visi YKPI bersama PERABOI menurunkan angka kejadian kanker payudara stadium lanjut dan meningkatkan pengetahuan dokter keluarga dan masyarakat terkait kanker payudara dan deteksi dini untuk pencegahan sedini mungkin melalui pelatihan yang dilakukan ketiga pihak.

Perjanjian kerjasama berlaku satu tahun dan dapat diperpanjang waktunya maupun ditambah substansinya setelah dimonitor dan dievaluasi serta pembahasan oleh ketiga pihak. Rencana pelatihan sesuai kerjasama ini akan dilakukan sebanyak dua kali pada Desember 2023 dan Maret 2024.

Sosialisasi dan edukasi
Kanker payudara merupakan salah satu masalah kesehatan terbesar dan penyebab kematian tertinggi bagi perempuan di Indonesia yang terdiagnosa kanker. Untuk mengantisipasi lonjakan kasus baru perlu mengambil langkah-langkah untuk mensosialisasikan dan mengedukasi masyarakat muda, khususnya generasi milenial, untuk memahami sejak awal tentang kanker payudara dalam menekan kejadian stadium lanjut sesuai dengan visi YKPI, ujar Linda.

"Sosialisasi ini diharapkan dapat memberikan pemahaman tentang deteksi dini kanker payudara serta praktek SaDaRi (Periksa Payudara Sendiri) sedini mungkin sehingga dapat mengurangi risiko kematian, bahkan dapat disembukan. Dengan adanya sosialisasi ini kaum wanita di sekolah dapat menjalani hidup sehat dan terhindar dari penyakit ini," ujar Linda lewat keterangan yang diterima Tempo.

Advertising
Advertising

Pada hari yang sama juga dilakukan sosialisasi skrining dan deteksi dini kanker payudara, dilanjutkan dengan praktek SADARI di depan para mahasiswa Universitas Prima Indonesia Medan. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut perjanjian kerjasama yang telah di tandatangani bersama sejak dua tahun lalu.

Pilihan Editor: Kerontokan Rambut Akibat Kemoterapi Dialami Nunung Srimulat, Ini Penjelasannya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

2 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

6 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

7 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

7 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

9 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

12 hari lalu

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.

Baca Selengkapnya

Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

13 hari lalu

Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

15 hari lalu

Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?

Baca Selengkapnya

OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

15 hari lalu

OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

OJ Simpson meninggal pada usia 76 tahun. Ia sempat menjadi sorotan publik dikaitkan dengan kematian mantan istrinya, Nicole Brown Simpson.

Baca Selengkapnya

O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

17 hari lalu

O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

Bintang NFL sekaligus aktor, O.J. Simpson meninggal setelah berjuang melawan kanker dalam usia 76 tahun.

Baca Selengkapnya