Bisakah Manusia Hidup Dengan Satu Paru-paru? Ini Risikonya

Selasa, 16 Mei 2023 15:01 WIB

Ilustrasi fibrosis paru-paru. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Paru-paru merupakan salah satu organ vital dalam tubuh manusia yang menjadi bagian penting dalam sistem pernapasan. Paru-paru memiliki fungsi sebagai organ respirasi atau pernapasan untuk proses pertukaran oksigen dengan karbon dioksida dari darah. Adanya paru-paru dapat membantu manusia untuk bertahan hidup dengan cara bernapas.

Paru-paru dalam tubuh manusia terdiri dari dua buah organ atau sepasang yang terletak di bagian dalam dada kanan dan kiri. Melihat pentingnya fungsi paru-paru pada manusia, lantas bisakah manusia hidup dengan satu paru-paru? Untuk mengetahuinya, simak informasi berikut ini.

Apakah Manusia Bisa Hidup Dengan Satu Paru?

Paru-paru adalah organ utama dalam tubuh manusia, yang bertanggung jawab untuk membawa oksigen dari udara ke dalam tubuh dan membantu membuang karbondioksida di setiap hembusan napas. Meskipun idealnya manusia memiliki dua organ paru-paru, namun beberapa orang mungkin saja hanya memiliki satu paru-paru yang berfungsi normal.

Penyebab manusia hanya memiliki satu paru-paru bisa karena kanker atau masalah kesehatan lainnya. Hal tersebut dapat menyebabkan dokter harus memutuskan untuk melakukan pneumonektomi atau operasi pengangkatan salah satu paru-paru. Dalam kebanyakan kasus, satu paru-paru yang sehat harus mampu memberikan oksigen yang cukup dan mengeluarkan karbon dioksida yang cukup agar tubuh Anda tetap sehat.

Mengutip medicalnewstoday.com, rupanya seseorang mungkin masih bisa untuk menjalankan hidup yang relatif normal meski hanya memiliki satu paru-paru. Akan tetapi, hidup dengan satu paru dapat membatasi kemampuan fisik seseorang, contohnya kemampuan untuk berolahraga. Meski begitu, konon banyak atlet yang kehilangan satu paru-parunya, tapi masih bisa berlatih dan bisa melanjutkan olahraganya.

Advertising
Advertising

Seseorang yang kehilangan salah satu fungsi paru-parunya dan hidup dengan satu paru, maka tubuhnya akan beradaptasi dengan sendirinya. Misalnya, satu paru yang masih berfungsi akan bekerja dengan cara mengembang sedikit untuk menempati ruang yang ditinggalkan oleh paru-paru yang hilang. Seiring berjalannya waktu, tubuh juga akan belajar untuk menebus hilangnya oksigen.

Namun, manusia yang hidup dengan satu paru tidak akan memiliki kapasitas paru-paru penuh seperti ketika mereka memiliki dua paru-paru. Orang tersebut mungkin harus belajar untuk memperlambat fungsi normal paru-paru sampai tingkat tertentu. Mereka juga harus harus dapat menjalani kehidupan yang relatif normal dengan satu paru-paru.

Risiko Hidup Dengan Satu Paru-Paru

Meskipun manusia memungkinkan untuk hidup dengan satu paru, tapi tetap ada risiko yang bisa terjadi. Sebuah studi di Jurnal Kanker mencatat bahwa pneumonektomi atau operasi pengangkatan salah satu paru-paru, merupakan operasi berisiko tinggi yang dapat menyebabkan komplikasi bahkan kematian.

Kemungkinan komplikasi yang terkait dengan pneumonektomi meliputi:

  • Kegagalan pernapasan
  • Pendarahan dan syok yang berlebihan
  • Irama jantung yang tidak normal, atau aritmia
  • Aliran darah berkurang
  • Gumpalan darah di paru-paru, atau emboli paru
  • Radang paru-paru
  • Anestesi dari operasi juga membawa risikonya sendiri.

Setelah proses operasi pneumonektomi selesai, seseorang masih membutuhkan waktu untuk pulih. Pemulihan penuh tanpa komplikasi bisa memakan waktu berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan. Setelah pulih, Anda dapat menjalani kehidupan yang cukup normal dengan satu paru-paru. Anda masih dapat melakukan tugas normal sehari-hari tanpa masalah.

Akan tetapi, sebagian orang yang hidup dengan satu paru kedepannya juga akan merasa seperti kehabisan napas dan berisiko mengalami penurunan aliran darah atau pingsan. Bahkan untuk melakukan aktivitas sehari-hari dapat menyebabkan orang tersebut merasa sangat sesak.

Apalagi bagi orang dengan riwayat merokok atau kondisi paru-paru lain, maka harus membatasi fungsi paru-parunya dengan ekstra hati-hati. Mereka mungkin memerlukan bantuan tambahan selama pemulihan dan harus bekerja sama dengan dokter untuk memahami risiko buruknya.

Pilihan editor: Gejala dan Penyebab Gagal Napas

RIZKI DEWI AYU

Berita terkait

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

15 jam lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

3 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

3 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

5 Teknik Pernapasan untuk Mempermudah Tidur pada Malam Hari

4 hari lalu

5 Teknik Pernapasan untuk Mempermudah Tidur pada Malam Hari

Berikut beberapa teknik pernapasan yang dapat Anda praktikkan untuk memeprmudah tidur pada malam hari

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

6 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Tikus Sering Menjadi Hewan Percobaan, Ternyata Ini Alasannya

6 hari lalu

Tikus Sering Menjadi Hewan Percobaan, Ternyata Ini Alasannya

Biasanya, ketika melakukan penelitian dalam dunia medis, peneliti kerap menggunakan tikus. Lantas, mengapa tikus kerap menjadi hewan percobaan?

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

9 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

10 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

10 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

13 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya