Memahami Gaya Hidup Slow Living dan Kelebihannya

Reporter

Antara

Rabu, 24 Mei 2023 14:18 WIB

Ilustrasi karyawati bahagia. unsplash.com/Brooke Cagle

TEMPO.CO, Jakarta - Gaya hidup slow living sesungguhnya bukan berarti bermalas-malasan, melainkan memilih menjadi manusia merdeka yang mampu mengatur kehidupan sendiri tanpa tekanan dari mana pun dan siapa pun. Mengerjakan segala sesuatu tidak dengan terburu-buru, mampu menikmati setiap aktivitas, dan meresapi setiap momen yang dilalui.

Tidak harus menunggu tua atau usia pensiun untuk dapat membebaskan diri dari perbudakan pekerjaan, tidak juga menunggu hingga depresi atau mengalami gejala gila untuk menyadari setiap individu berhak atas kualitas hidup yang baik, merawat akal sehat, dan tidak terseret dalam kegilaan bersama.

Ada banyak definisi dan konsep slow living yang bertebaran di ruang literasi. Akan tetapi, sesungguhnya setiap orang bebas memaknai dan menjalani sesuai rasa dan gaya masing-masing agar bebas dari pola dan pakem yang selama ini telah membelenggu dan mengganggu kebebasan. Namun sekadar sebagai wawasan, berikut beberapa pandangan pakar mengenai slow living.

Memahami arti hidup
Menurut Jenelle Kim, dokter pengobatan Tiongkok, ahli herba, dan penulis Myung Sung: The Korean Art of Living Meditation, slow living adalah pendekatan hidup sadar yang melibatkan hidup lebih lambat sehingga menghargai setiap momen dan memprioritaskan apa yang penting dalam hidup. Pembimbing spiritual dan praktisi pernapasan, Alyse Bacine, seperti dilansir Byrdie, mengatakan slow living mendorong kita untuk melangkah ke cara berpikir yang baru dan memungkinkan untuk menerima dan mengalami semua aspek yang ditawarkan kehidupan.

Kembali mengutip Kim, komponen penting dari slow living adalah menghilangkan stres dalam hidup. Hal ini pada akhirnya tidak hanya bermanfaat dari segi mentalitas, tetapi juga secara fisik. Anda bisa tidur lebih nyenyak, memperbaiki pencernaan, meningkatkan suasana hati, mengurangi ketegangan otot, dan menurunkan tekanan darah.

Advertising
Advertising

Melambatkan laju hidup juga bermanfaat untuk kesejahteraan spiritual. Bacine berpandangan menjalani hidup sederhana dan memilih memperhatikan setiap momen membantu lebih dekat dengan diri sendiri dan tujuan yang hendak digapai. Setelah menerapkan gaya hidup lambat, orang cenderung merasa bersyukur dan menghargai hidup sepenuhnya.

Pilihan Editor: Memahami Gaya Hidup Slow Living untuk Redakan Stres

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

1 hari lalu

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

Merawat orang tua dengan demensia menyebabkan burnout, apalagi jika Anda harus merawat anak juga alias generasi sandwich. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

2 hari lalu

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

Olahraga bisa menjadi investasi kesehatan di masa datang dan penting bagi anak muda zaman sekarang mengubah gaya hidup sehat dengan rajin berolahraga.

Baca Selengkapnya

Kalimat yang Pantang Diucapkan pada Bos meski Berteman

3 hari lalu

Kalimat yang Pantang Diucapkan pada Bos meski Berteman

Agar tak ada masalah dalam pekerjaan, cobalah hindari mengucapkan kalimat-kalimat berikut meski bos adalah teman sendiri.

Baca Selengkapnya

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

4 hari lalu

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Baca Selengkapnya

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

4 hari lalu

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.

Baca Selengkapnya

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

4 hari lalu

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

7 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

7 hari lalu

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

8 hari lalu

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

8 hari lalu

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.

Baca Selengkapnya