Pasien Sakit Lutut Harus Minum Obat Sepanjang Hayat, Benarkah?

Reporter

Antara

Kamis, 25 Mei 2023 16:06 WIB

Ilustrasi wanita memegang lutut. Foto: Freepik.com/Drazen Zigic

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis rehabilitasi medik Arif Soemarjono menyebut penanganan kasus sakit lutut tak kunjung sembuh atau berulang tak harus minum obat seumur hidup seperti halnya pasien penyakit metabolik seperti diabetes. Anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik Indonesia itu mengatakan karena berhubungan dengan aktivitas atau gerak maka koreksi oleh dokter spesialis rehabilitasi medik pada semua aktivitas pasien yang membebani sendi lutut. Pengobatan macam alat bantu jalan juga dapat diberikan supaya kualitas pasien sakit lutut tetap baik.

"Kalau sakit lutut yang tidak sembuh atau berulang, perlu minum obat seumur hidup? Tidak. Biasanya akan kami evaluasi, misalnya apakah berat badan tetap gemuk, apakah aktivitasnya masih naik dan turun tangga, jongkok, lari, loncat, apakah latihan yang diberikan dikerjakan," katanya.

Arif pernah melakukan pada salah satu pasien beberapa waktu lalu. Dia mengungkapkan pasien mengalami masalah lutut akibat naik dan turun tangga ke lantai enam selama 10 tahun.

"Katanya buat latihan supaya ototnya kuat, 10 tahun lututnya rusak. (Naik dan turun tangga supaya otot kuat) itu salah satu informasi yang salah," kata Ketua Komite Medis Klinik Flex Free itu.

Bukan pengaruh makanan
Kelainan pada muskuloskeletal atau sendi, tulang, dan otot berhubungan dengan aktivitas, bukannya makanan seperti pada penyakit lain seperti metabolik. Pengobatan atau penanganan pada kasus pun sebenarnya tak mesti dalam bentuk pemberian obat melainkan dapat juga melalui ramuan latihan tertentu untuk pasien, pemberian edukasi, hingga pemberian alat bantu berjalan.

Advertising
Advertising

Selain itu, bisa juga dengan injeksi pelumas sendi dengan bantuan USG muskuloskeletal dan terapi regeneratif seperti Prolotherapy, Platelet Rich Plasma (PRP) muskuloskeletal, ataupun secretom.

"Sendi sakit enggak boleh makan sayuran hijau, itu pengertian yang masih banyak di luar sana yang salah. Semua penyakit otot, tulang, sendi sebagian besar tidak ada hubungannya dengan apa yang kita makan, kecuali asam urat," tuturnya.

Kemudian, demi mencegah terkena masalah muskuloskeletal, khususnya lutut, ia menyarankan berat badan ideal dan menerapkan gaya hidup sehat. Bagi yang memiliki riwayat keluarga pernah sakit lutut maka sebaiknya lebih waspada menjaga berat badan dan menghindari olahraga atau aktivitas yang terlalu membebani lutut seperti lari dan loncat.

"Skrining, keluarga ada yang sakit lutut enggak, kalau ada hati-hati karena genetik juga berperan. Harus hati-hati, berat badan tidak boleh naik, olahraga enggak boleh loncat, lari. Deteksi dini kalau lututnya sakit, bengkak, kemerahan, ini bisa terjadi sesuatu atau kaki bangun tidur kaku kurang dari setengah jam," tegasnya.

Pilihan Editor: Batas Waktu yang Dianjurkan untuk Menangani Sendiri Cedera Lutut

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

2 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Macam Masalah pada Leher dan Cara Mengatasi

6 hari lalu

Macam Masalah pada Leher dan Cara Mengatasi

Pegal pada leher sering mengganggu aktivitas sehari-hari sehingga penting untuk mendeteksi penyebabnya terlebih dulu dengan memahami cara penanganan.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Kesehatan Lutut: Lutut Sering Mati Rasa? Ketahui Penyebabnya

6 hari lalu

Serba-serbi Kesehatan Lutut: Lutut Sering Mati Rasa? Ketahui Penyebabnya

Penyebab dari mati rasa pada lutut bisa dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal seperti cedera akut hingga kondisi kronis.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

8 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut RI Kehilangan Devisa Rp 180 Triliun karena Masyarakat Pilih Berobat ke Luar Negeri

11 hari lalu

Jokowi Sebut RI Kehilangan Devisa Rp 180 Triliun karena Masyarakat Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa Indonesia kehilangan devisa US$ 11,5 Miliar atau Rp 180 triliun per tahun. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

12 hari lalu

5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

Olahraga atau aktivitas fisik secara teratur bermanfaat untuk tubuh dan kesehatan mental

Baca Selengkapnya

Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

12 hari lalu

Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

Berikut saran memberikan obat demam pada anak sesuai dosis dan usia serta agar tak dimuntahkan lagi.

Baca Selengkapnya

Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

12 hari lalu

Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

Parasetamol dapat diberikan ketika suhu anak 38 derajat Celcius ke atas atau sudah merasakan kondisi yang tidak nyaman.

Baca Selengkapnya

Cara Mudah Redakan Radang Gusi di Rumah

23 hari lalu

Cara Mudah Redakan Radang Gusi di Rumah

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan di rumah untuk pengobatan sementara radang gusi. Salah satunya kompres air dingin.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Diminta Jaga Tulang Manusia di Rumoh Geudong Aceh, Diduga Terkait Pelanggaran HAM

37 hari lalu

Pemerintah Diminta Jaga Tulang Manusia di Rumoh Geudong Aceh, Diduga Terkait Pelanggaran HAM

Rumoh Geudong diyakini sebagai tempat terjadinya pelanggaran HAM berat saat Aceh menjadi daerah operasi militer

Baca Selengkapnya