Mengenal Disease X, Penyakit Misterius yang Bisa Sebabkan Pandemi Lebih Mematikan

Editor

Nurhadi

Selasa, 30 Mei 2023 10:50 WIB

Patients lie on beds in the emergency department of a hospital, amid the coronavirus disease (COVID-19) outbreak in Shanghai, China January 4, 2023. Hospitals in Shanghai were overwhelmed by visitors on Wednesday (January 5) as international health experts predict at least one million deaths in China this year, but Beijing has reported five or fewer deaths a day since the policy u-turn. REUTERS/Staff

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah resmi mengumumkan bahwa Covid-19 bukan lagi darurat kesehatan global. Namun, menandai berakhirnya pandemi yang merenggut jutaan nyawa tersebut, para ahli kini khawatir tentang kemunculan penyakit baru, Disease X.

Mengutip The Health Site, para ahli khawatir penyakit ini bisa lebih mematikan daripada Covid-19. WHO menyatakan patogen yang saat ini tidak diketahui menyebabkan penyakit pada manusia bisa menjadi penyebab epidemi dunia lainnya. Patogen ini telah diwakili oleh Disease X.

Apa itu Disease X?

Disease X istilah yang digunakan WHO untuk merujuk pada penyakit baru yang muncul potensial yang belum teridentifikasi secara spesifik. Istilah Disease X digunakan untuk menyampaikan ancaman global yang mungkin disebabkan oleh penyakit yang belum diketahui atau belum diidentifikasi.

Menurut WHO, dikutip dari The Indian Express, Disease X mewakili ancaman penyakit serius yang saat ini belum diketahui yang bisa saja muncul dari sumber hewan, mutasi virus yang signifikan, atau kombinasi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Advertising
Advertising

WHO menciptakan konsep Disease X sebagai cara untuk mengantisipasi dan meningkatkan persiapan terhadap penyakit baru yang dapat muncul dan menyebar dengan cepat serta memiliki potensi menyebabkan wabah atau pandemi di masa depan.

Untuk mencegah dan mengatasi wabah Disease X, para ahli menuntut kenaikan dana untuk mendukung pengawasan dan penelitian terhadap agen pandemi potensial.

Disease X penyakit prioritas WHO

Mengutip situs resminya, WHO resmi merilis daftar penyakit prioritas mereka. Daftar tersebut juga mencakup entitas yang disebut Disease X.

Penyakit prioritas lainnya dalam daftar WHO termasuk Ebola, SARS, virus Zika Marburg, demam berdarah Krimea-Kongo, demam Lassa, penyakit Nipah dan henipaviral, demam Lembah Rift, dan sindrom pernapasan Timur Tengah.

Mereka digunakan untuk penyakit yang berpotensi menyebabkan epidemi atau pandemi internasional yang serius, yang dapat disebabkan oleh patogen apa pun. Termasuk virus, bakteri, jamur, atau agen lainnya, yang pengobatannya mungkin tak diketahui atau tak ada, hingga mungkin tidak tersedianya vaksin.

Istilah Disease X sudah digunakan oleh WHO pada 2018, setahun setelah pandemi Covid-19 muncul. Spekulasi mengarah pada kemungkinan pandemi berikutnya menjadi zoonosis seperti Ebola, atau Covid-19.

Kapan Disease X pertama kali ditemukan?

Dalam beberapa tahun terakhir, manusia telah menyaksikan munculnya penyakit baru, seperti sindrom pernapasan akut parah (SARS), virus influenza H1N1, dan Covid-19, yang semuanya telah menunjukkan betapa pentingnya kesiapsiagaan terhadap penyakit baru dan kemampuan untuk merespons secara efektif.

Sementara untuk kasus pertama Disease X dicurigai di Republik Demokratik Kongo. Menurut sebuah laporan yang dikutip dari The Health Site, seorang wanita menunjukkan gejala awal demam berdarah. Saat itulah dokter khawatir itu bisa menjadi gejala penyakit Disease X.

Disease X pada dasarnya penyakit yang tak dikenal dan tak terduga yang bisa sangat mematikan di masa depan, terutama lebih mematikan daripada pandemi.

Pilihan Editor: WHO Waspadai Kemunculan Disease X, Penyakit Misterius yang Bisa Sebabkan Pandemi Lebih Mematikan

Berita terkait

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

3 jam lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

8 jam lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

9 jam lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

1 hari lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

2 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

2 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

4 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

8 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

10 hari lalu

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

Riset menyatakan bahwa preferensi konsumen belanja offline setelah masa pandemi mengalami kenaikan hingga lebih dari 2 kali lipat.

Baca Selengkapnya