3 Hal Penting Mencegah Penyebaran Virus Rabies

Reporter

Antara

Sabtu, 17 Juni 2023 22:07 WIB

Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Kota Administrasi Jakarta Selatan Berkolaborasi dengan Kecamatan Tebet dan Kelurahan Tebet Barat dalam kegiatan Vaksinasi Rabies. Kamis, 24 November 2022. Pelaksanaan vaksinasi hewan bertujuan untuk mempertahankan DKI Jakarta untuk bebas rabies, dalam kegiatan hari ini tersedia 150 dosis vaksin rabies. TEMPO/Magang/Martin Yogi Pardamean

TEMPO.CO, Jakarta - Data Kementerian Kesehatan menunjukkan lebih dari 31.113 kasus rabies dan 11 kematian akibat penyakit tersebut di Indonesia sepanjang 2020 hingga April 2023. Dari jumlah tersebut, 95 persen kasus disebabkan gigitan anjing dan lebih dari 40 persen terjadi pada anak-anak.

Anggota Unit Kerja Koordinasi Infeksi dan Penyakit Tropis Ikatan Dokter Anak Indonesia, Novie Homenta Rampengan, menyebut tiga langkah utama mencegah penyebaran virus rabies pada manusia, yang biasa ditularkan lewat perantaraan hewan peliharaan seperti anjing. Ia mengatakan langkah pertama mencegah penyebaran virus rabies adalah memastikan hewan peliharaan seperti anjing atau kucing dalam kondisi sehat serta rutin vaksinasi. Kedua, apabila digigit hewan yang berisiko terjangkit rabies, segera cuci luka dengan sabun dan air mengalir selama 15 menit.

"Saat ada orang tergigit, penanganannya harus tetap tenang. Cuci luka dengan air sabun atau deterjen di bawah air mengalir selama 10-15 menit supaya virus ikut terbawa keluar, " katanya.

Mencuci luka dengan air mengalir sangat disarankan karena jika menggunakan air di dalam wadah, misalnya baskom, virus akan berkutat di tempat. Langkah ketiga untuk mencegah penyebaran virus rabies adalah secepatnya melapor ke puskesmas, rumah sakit, atau Pusat Rabies untuk mendapatkan penanganan medis yang lebih cermat.

"Rabies ditularkan lewat GHPR (Gigitan Hewan Penular Rabies), dalam hal ini anjing. Anak-anak senang bergaul akrab dengan binatang sehinggaorang tua terkadang kurang perhatian, suatu waktu rentan diserang oleh hewan tersebut," tambah Novie.

Advertising
Advertising

Ia menjelaskan, secara teori bila angka GHPR meningkat maka jumlah kasus anak-anak yang digigit hewan maupun berisiko terpapar rabies juga ikut meningkat. Meski demikian, sejauh ini belum ada laporan kasus kematian pada anak-anak.

"Secara umum 40 persen terjadi pada anak-anak tapi, belum ada laporan kasus kematian," jelasnya.

Strategi eliminasi
Dalam menghadapi rabies, pemerintah telah menerapkan strategi eliminasi "Rabies One Health 2030" dengan target seluruh kabupaten dan kota endemis. Hingga 2022, capaian strategi ini telah mencapai 84 persen kabupaten/kota endemis eliminasi rabies. Strategi tersebut meliputi empat skema utama yaitu pencegahan, surveilans, penanganan kasus, dan promosi kesehatan.

Skema pencegahan mencakup pengendalian rabies pada faktor risiko (vaksinasi massal hewan penular rabies), profilaksis prapajanan pada kelompok masyarakat berisiko tinggi, pemberdayaan masyarakat lewat Tim Siaga Rabies (TISIRA), dan penguatan koordinasi, kolaborasi, serta komunikasi lintas-sektor One Health.

Pada skema surveilans, pemerintah melakukan integrasi lintas-sektor, berbagi informasi hasil laboratorium Kesehatan Hewan kepada sektor Kesehatan Masyarakat, penguatan rencana kesiapsiagaan dan respons wabah, serta penguatan sistem informasi terpadu lintas-sektor.

Sedangkan pada skema penanganan kasus, strategi eliminasi rabies meliputi profilaksis pascapajanan pada kasus GHPR, pemenuhan kebutuhan vaksin dan serum antirabies, peningkatan kapasitas tenaga kesehatan untuk tatalaksana kasus GHPR, peningkatan akses pelayanan lewat Rabies Center, serta Manajemen Tatalaksana Kasus Gigitan Terpadu lintas-sektor (TAKGIT).

Sementara skema promosi kesehatan melingkupi kampanye cuci luka gigitan hewan penular rabies secara mandiri oleh masyarakat, panduan memelihara hewan penular rabies dengan benar, serta pemanfaatan media informasi dan media sosial untuk sosialisasi rabies.

"Rabies memang mematikan namun dapat dicegah melalui kewaspadaan dini kita semua," tandan Novie.

Pilihan Editor: Waspada Rabies, Cek Gejala dan Pencegahan pada Manusia dan Hewan Peliharaan

Berita terkait

Penyebab Meningitis pada Anak Sering Sulit Didiagnosis

5 hari lalu

Penyebab Meningitis pada Anak Sering Sulit Didiagnosis

Meningitis sering sulit didiagnosis dan bisa berkembang sangat pesat. Kalau anak-anak tidak tertolong dalam waktu 24 jam bisa meninggal

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pakar Sebut Perlunya Kajian Kejadian TTS Akibat Vaksinasi

5 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pakar Sebut Perlunya Kajian Kejadian TTS Akibat Vaksinasi

Pakar menyarankan agar vaksinasi tetap dijalankan namun dengan menggunakan jenis lain jika masyarakat ragu pada vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Kesiapan Jasmani sebelum Menunaikan Ibadah Haji dan Umrah

5 hari lalu

Pentingnya Kesiapan Jasmani sebelum Menunaikan Ibadah Haji dan Umrah

Jemaah diingatkan pentingnya penyiapan kondisi fisik sebelum berangkat ke Arab Saudi untuk menunaikan ibadah haji atau umrah.

Baca Selengkapnya

Kucing Oren Ini jadi Selebritas di Bandara Suvarnabhumi Thailand, Punya Fan Page Sendiri

6 hari lalu

Kucing Oren Ini jadi Selebritas di Bandara Suvarnabhumi Thailand, Punya Fan Page Sendiri

Kucing oren bernama Nurang itu sering ditemukan wara-wiri di Bandara Suvarnabhumi Thailand. Dia jadi populer sejak videonya viral di media sosial.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

9 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

11 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

12 hari lalu

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

Arab Saudi mewajibkan jemaah calon haji memenuhi kriteria vaksinasi dan mendapatkan izin resmi.

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

13 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

14 hari lalu

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

Olahraga bisa menjadi investasi kesehatan di masa datang dan penting bagi anak muda zaman sekarang mengubah gaya hidup sehat dengan rajin berolahraga.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

14 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya