Kisah Sukses Vivi Tantri Mendirikan Bisnis Minyak Esensial gara-gara Jatuh Cinta pada Aroma

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Sabtu, 24 Juni 2023 17:14 WIB

Vivi Tantri pendiri Fog Apothecary (TEMPO/Mila Novita)

TEMPO.CO, Jakarta - Essential oil atau minyak esensial telah digunakan berabad-abad untuk berbagai manfaat, tapi popularitasnya di Indonesia untuk perawatan diri baru hadir dalam beberapa tahun belakangan. Dulu banyak yang membelinya dari luar negeri, tetapi kini banyak merek atsiri lokal yang tak kalah berkualitas. Salah satu dari merek lokal itu adalah Fog Apothecary.

Merek yang berbasis di Medan, Sumatra Utara, ini dibangun oleh pebisnis muda Vivi Tantri pada 2016. Awalnya, Vivi menjual lilin lebah yang manyak dimanfaatkan untuk kulit. Namun, penjualannya yang tidak begitu menjanjikan karena belum banyak orang Indonesia yang mengenal produk itu.

“Saat itulah saya mulai mengolah essential oil dengan bahan dasar air, yaitu spray linen dan pembersih ruangan juga aromaterapi,” kata Vivi dalam media workshop bersama Tokopedia di Medan, Rabu, 21 Juni 2023.

Jatuh cinta pada aroma

Vivi sebenarnya tak membayangkan sampai jatuh cinta dan terjun ke bisnis minyak esensial, padahal latar belakang pendidikannya adalah desain. Ketika baru lulus kuliah, Vivi yang berkarier sebagai ilustrator itu kesulitan mendapatkan pekerjaan yang menghargai profesinya di Indonesia. Akhirnya dia merantau ke Australia dan bekerja di sana sesuai dengan bidangnya.

Minyak Esensial Fog Apothecary (Istimewa)

Advertising
Advertising

Tapi pada 2014, Vivi yang kelahiran 1990 itu mendapat kesempatan bekerja di pabrik sabun. Di situlah dia mulai jatuh cinta pada aroma. Bekerja di pabrik itu membuat dia belajar banyak tentang proses pembuatan dan campur-mencampur bahan.

Karena semakin tertarik dengan aroma, dia pun mengambil kursus herbal dari Amerika Serikat secara online selama 1,5 tahun. Dia butuh pengetahuan ini karena untuk memecah komponen essential oil, dia juga harus tahu tentang jenis-jenis herbal yang menjadi bahan utamanya.

Vivi membuat essential oil dengan mengekstraksi akar, bunga, dan biji-bijian herbal dengan cara penyulingan. Dia lalu belajar untuk mencampur minyak esensial secara otodidak untuk mendapatkan manfaat yang lebih bervariasi.

“Bahan dasarnya didapat dari Indonesia, kebanyakan dari petani lokal di wilayah Sumatra dan Jawa,” kata dia.

Hampir semua bahan yang dia gunakan untuk memproduksi essential oil ini adalah natural. Dia hanya menambahkan beberapa bahan seperti alkohol pada produk hand sanitizer atau spray linen untuk mematikan kuman dan mencegah jamur.

Berita terkait

4 Tips Memilih Baju Anti Gerah, Cocok untuK Musim Kemarau

1 hari lalu

4 Tips Memilih Baju Anti Gerah, Cocok untuK Musim Kemarau

Musim kemarau saat ini menyebabkan suhu menjadi lebih panas. Simak 5 tips memilih baju yang anti gerah.

Baca Selengkapnya

Vira Widiyasari Menjabat Sebagai Country Manager Visa Indonesia

9 hari lalu

Vira Widiyasari Menjabat Sebagai Country Manager Visa Indonesia

Vira akan memimpin inisiatif strategis dan bisnis Visa di Indonesia, termasuk mendorong strategi perluasan pasar Visa.

Baca Selengkapnya

Biaya Layanan Tokopedia, Shopee dan Lazada Naik sampai 6,5 Persen, UMKM Diminta Tak Naikkan Harga?

19 hari lalu

Biaya Layanan Tokopedia, Shopee dan Lazada Naik sampai 6,5 Persen, UMKM Diminta Tak Naikkan Harga?

Tokopedia, Shopee dan Lazada menaikkan biaya layanan hingga 6.5 persen untuk mitra penjual, pelaku UMKM diminta tidak naikkan harga.

Baca Selengkapnya

Alasan Tokopedia Naikkan Biaya Layanan Merchant: Lebih Banyak Campaign untuk Jangkau Konsumen

19 hari lalu

Alasan Tokopedia Naikkan Biaya Layanan Merchant: Lebih Banyak Campaign untuk Jangkau Konsumen

Platform e-commerce Tokopedia membeberkan alasan menaikkan biaya layanan merchant pada 1 Mei 2024 mendatang

Baca Selengkapnya

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

20 hari lalu

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

E-Commerce Communications Director Shop Tokopedia, Nuraini Razak mengungkap tren belanja sepanjang Ramdan dan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Jumlah Pelaku Usaha Perempuan di Sejumlah Wilayah Naik 2,5 Kali Lipat

24 hari lalu

Hari Kartini, Jumlah Pelaku Usaha Perempuan di Sejumlah Wilayah Naik 2,5 Kali Lipat

Hari Kartini diperingati masyarakat dalam berbagai cara. Semakin tingginya jumlah pelaku usaha perempuan, bisa jadi cara apresiasi perjuangan Kartini.

Baca Selengkapnya

4 Cara Isi Saldo E-Toll Menggunakan HP

36 hari lalu

4 Cara Isi Saldo E-Toll Menggunakan HP

Mengisi saldo e-toll tidak lagi memerlukan penggunaan uang tunai. Berikut caranya.

Baca Selengkapnya

Tren Belanja Online Jelang Lebaran 2024, Penjualan Baju Muslim Meningkat 12 Kali Lipat

37 hari lalu

Tren Belanja Online Jelang Lebaran 2024, Penjualan Baju Muslim Meningkat 12 Kali Lipat

Peningkatan belanja online berkaitan erat dengan perayaan Lebaran.

Baca Selengkapnya

Soal Dugaan Monopoli Data Lokal di Balik Kongsi TikTok dan GOTO, Ini Respons Bos Tokopedia

42 hari lalu

Soal Dugaan Monopoli Data Lokal di Balik Kongsi TikTok dan GOTO, Ini Respons Bos Tokopedia

Setelah menonaktifkan personalisasi data, laman belanja di TikTok itu akan menampilkan produk-produk sesuai algoritma umum.

Baca Selengkapnya

Bos Tokopedia Dukung Usulan Teten Soal Pengaturan Harga Produk di E-commerce

42 hari lalu

Bos Tokopedia Dukung Usulan Teten Soal Pengaturan Harga Produk di E-commerce

Tokopedia menyatakan bersedia bekerja sama dan membantu penerapan aturan.

Baca Selengkapnya