Seputar Kematian Michael Jackson 14 Tahun Lalu, Antara Gagal Jantung dan Keracunan Obat

Reporter

Khumar Mahendra

Editor

Dwi Arjanto

Senin, 26 Juni 2023 02:54 WIB

King of Pop, Michael Jackson, tewas karena keracunan obat propofol sebelum sempat menggelar konser This is It. Ia telah melakukan persiapan untuk konsernya tersebut. Instagram/@Michaeljackson

TEMPO.CO, Jakarta - Pada 25 Juni 14 tahun lalu bintang pop terbesar di industri musik, Michael Jackson meninggal dalam usia 50 tahun.

Kematian sang raja pop itu disebabkan gagal jantung atau cardiac arrest lantaran mengonsumsi salah satu obat mematikan yang bernama profol. Obat itu memiliki efek samping sebagai obat penenang kuat yang ditemukan di dalamnya.

Kematian Michael Jackson dianggap pembunuhan tanpa rencana oleh dokter terakhir yang merawatnya, Conrad Murray. Mengutip dari Antara, menurut daftar laporan forensik Los Angeles penyebab utama kematian Michael Jackson yaitu dua obat, propofol dan lorazepam yang diberikan dokter pribadinya.

Obat penghilang rasa sakit maut propofol, yang biasanya digunakan untuk pembedahan dan dinamai oleh para dokter dengan sebutan "susu amnesia," demikian juga obat penenang lorazepam diberikan dengan jumlah berlebih, seperti saat menjalani bedah besar, diberikan tanpa prosedur yang benar sehingga menyebabkan sang superstar tewas.

Tak hanya itu, kematian tersebut juga disebabkan obat-obatan lainnya yang ditemukan dalam tubuh sang biduan. Seperti midazolam, digunakan untuk membuat pasien tertidur dalam sejumlah prosedur pemeriksaan seperti kolonoskopi. Kemudian Diazepam, versi generik dari Valium, untuk menghilangkan perasaan gelisah, lidocaine penghilang rasa sakit, dan ephedrine merupakan obat pemacu semangat.

Advertising
Advertising

Diketahui, Murray, spesialis jantung yang kantornya berada di Houston dan Las Vegas, disewa untuk merawat sang biduan selama dia mempersiapkan diri untuk konsernya itu. Bahkan Murray berada di samping Michael saat si Raja Pop itu meninggal dunia.

Sebelum kematiannya, Michael menerima propofol berbentuk cair seperti susu untuk membantunya bisa tidur. Sang dokter juga menyuntikan profol setiap malam selama enam minggu sebelum kematian Jackson. Hal ini lantaran meringankan penderitaan Jackson akibat insomnia atau susah tidur.

Hingga tiga hari sebelum kematian Jackson, Murray juga menyuntik separuh dari dosis biasa dan memberikan dua obat penenang lainnya, yaitu lorazepam dan midazolam. Namun pada 25 Juni 2009, Michael secara berturut-turut mengonsumsi beragam obat tidur dan penenang, baik melalui suntikan atau bahkan memakannya langsung. Jenis obat tidur yang dikonsumsinya, yakni tablet Valium 10 milligram, 2 milligram Ativan, dan 2 milligram Versed. Kemudian profol, sebagai obat putih “susu”-nya.

Setelah obat penenang memasuki aliran darah Jackson, matanya tertutup, nafasnya melambat, dan ia pun tertidur lelap. Saat Michael tertidur lelap, Murray mengambil istirahat sebentar sekitar 2 menit untuk ke kamar mandi.

Namun ketika ia kembali, Michael Jackson telah berhenti bernapas. Menyadari hal itu, Murray membawa sang superstar ke UCLA Medical Center di Westwood dan dinyatakan telah meninggal dunia pada pukul 14.26 waktu setempat.

ANTARA | TIM TEMPO

Pilihan editor : Perjalanan Hidup Michael Jackson Diifilmkan,Diperankan Keponakannya

Berita terkait

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

15 jam lalu

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

Amerika Serikat mulai mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui dermaga terapung buatannya di lepas pantai Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

1 hari lalu

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

Rancangan undang-undang penerbangan yang ditanda-tangani Joe Biden diharapkan bisa meningkatkan kualitas di sejumlah sektor.

Baca Selengkapnya

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

1 hari lalu

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

26 perusahaan kapas asal Cina tak bisa melakukam impor ke Amerika Serikat karena diduga melakukan kerja paksa ke minoritas warga Uighur.

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

1 hari lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

1 hari lalu

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

RUU tersebut diperkirakan tidak akan menjadi undang-undang, tetapi lolosnya beleid itu di DPR AS menunjukkan kesenjangan pada tahun pemilu soal Israel

Baca Selengkapnya

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

2 hari lalu

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

Putin dan Xi Jinping sepakat memperdalam kemitraan strategis mereka sekaligus mengecam Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

2 hari lalu

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

Seorang anggota Kongres AS mendorong resolusi yang mengakui peristiwa Nakba dan hak pengungsi Palestina.

Baca Selengkapnya

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

2 hari lalu

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

Gedung putih mengatakan pemerintah AS berupaya mengevakuasi sekelompok dokter AS yang terjebak di Gaza setelah Israel menutup perbatasan Rafah

Baca Selengkapnya

All 4 One Gelar Konser di Jakarta 23 Juni, Ini Profil Grup Vokal yang Populerkan Lagu I Swear

2 hari lalu

All 4 One Gelar Konser di Jakarta 23 Juni, Ini Profil Grup Vokal yang Populerkan Lagu I Swear

Grup vokal legendaris dari Amerika Serikat, All 4 One menggelar konser bertajuk All 4 One 30 Years Anniversary Tour di Jakarta pada 23 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

2 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya