Menu Idul Adha, Perbedaan Rendang Kering Dengan Rendang Basah, Berikut Resep Membuatnya

Jumat, 30 Juni 2023 15:29 WIB

Anchor membagikan tips masak rendang daging yang lebih harum, gurih, dan rendah lemak/Foto: Doc. Anchor

TEMPO.CO, Jakarta - Usai hari raya Idul Adha, stok daging di rumah seringkali menumpuk. Ada beberapa olahan lezat yang dapat dibuat dari daging sapi tersebut, di antaranya adalah rendang kering. Bagaimanakah cara membuat rendang kering? Dan apa perbedaan rendang kering dengan rendang basah?

Resep dan Cara Pembuatan Rendang Kering

Mengutip dari laman cookpad, berikut sejumlah bahan yang perlu dipersiapkan untuk membuat rendang kering:

1. 500 gram daging sapi

2. 1 liter santan dari 1 setengah kelapa yang tua

Advertising
Advertising

3. 1 jari kelingking kayu manis

4. 1 kembang lawang atau pekak

5. 2 batang sereh geprek

6. 2 lembar daun salam

7. 2 bunga cengkeh

8. 3 kapulaga

9. Laos secukupnya (agak besar)

10. Sedikit gula aren (opsional)

Selain itu, ada juga beberapa bumbu yang perlu untuk diblender seperti:

1. 75 g Bawang merah

2. 5 bawang putih

3. 5 cabe kering keriting

4. 1 jempol jahe

5. 1 sendok makan ketumbar

6. 1 sendok teh lada

7. Setengah sendok teh jintan

8. 80 ml air

Kemudian cara pembuatan rendang kering ini adalah sebagai berikut:

1. Potong-potong daging sapi sesuai selera, sisihkan

2. Siapkan bahan bumbu dan bumbu yang sudah dihaluskan

3. Masukkan santan dan semua bumbu ke dalam wajan, masak sampai santan mendidih

4. Masukan daging sapi dan masak sampai berubah warna. Tambahkan garam dan sedikit gula (Anda dapat memakai sekitar setengah sendok makan gula aren, boleh pakai boleh tidak. Sesuaikan dengan selera Anda)

5. Masak sampai minyak mendidih dan jangan lupa diaduk. Proses ini membutuhkan waktu yang lama.

6. Jika minyak sudah mulai mendidih, masukan kelapa sangrai sekitar 1 sendok makan penuh (opsional, boleh dipakai dan boleh tidak)

7. Jika kuah sudah mulai mengental, masak dengan api kecil saja dan harus sering diaduk karena bagian bawahnya mudah berkerak. Jangan lupa koreksi rasa terlebih dahulu dengan menambahkan bumbu-bumbu yang diperlukan. Karena membuat rendang kering, lanjutkan proses sampai rendang berwarna pekat.

8. Jika warna rendang sudah pekat dan bumbu meresap, tiriskan. Rendang kering dapat disajikan selagi hangat.

Perbedaan Rendang Kering dan Basah

Disarikan dari sejumlah sumber, rendang basah dan rendang kering memiliki beberapa perbedaan mendasar. Salah satunya adalah durasi memasaknya.

Jika rendang kering umumnya membutuhkan waktu memasak lebih dari empat jam, maka rendang basah atau yang juga disebut kalio hanya perlu waktu memasak sekitar empat jam saja.

Selain itu, daging dari rendang basah memiliki tekstur yang empuk. Lain halnya dengan rendang kering yang bertekstur lebih keras. Meskipun demikian, kedua jenis rendang ini juga memiliki persamaan berupa teknik memasaknya yang nyaris sama.

Perbedaan yang terakhir dari rendang kering dan basah adalah warna. Ketika dihidangkan, rendang kering umumnya berwarna coklat kehitaman pekat, sedangkan rendang basah memiliki tampilan berwarna coklat muda.

Keunikan Rendang

Sebagai kuliner khas nusantara, rendang memiliki tempat di hati sebagian besar masyarakat Indonesia, dan bahkan dunia. Pernah dinobatkan sebagai makanan terenak di dunia, rendang menjadi sajian yang selalu jadi pilihan untuk lauk santapan.

Rendang pun menjadi salah satu olahan yang disajikan untuk menu utama Gala Dinner KTT G20 lalu. Menu khas nusantara itu berupa rendang wagyu yang merupakan perpaduan dari daging sapi wagyu has dalam dari Lampung dengan bumbu rendang khas Sumatera Barat.

Berbicara soal rendang, makanan ini memang cukup tersohor di kancah dunia. Tak hanya rasanya yang menarik, rendang memiliki sejumlah fakta menarik juga.

Rendang merupakan masakan tradisional dari daerah Minangkabau yang ditemukan pada awal abad ke-19. Gusti Anan, seorang sejarawan di Universitas Andalas di Padang berpendapat bahwa rendang muncul ketika orang Minangkabau sering bepergian ke Singapura melalui Selat Malaka.

Perjalanan mereka membutuhkan waktu yang lama dengan perjalanan lewat air hingga satu bulan lamanya. Dikarenakan tidak ada desa di sepanjang jalan, para pengembara ini menyiapkan makanan yang awet, dan makanan itu adalah rendang.

Rendang sendiri berasal dari kata “merandang” yang berarti santan yang direbus hingga perlahan mengering. Ini cocok dengan rendang yang membutuhkan waktu sangat lama untuk memasak hingga kuahnya kering.

Tidak hanya itu, kuliner ini ternyata juga memiliki filosofi yang mendalam berdasarkan bahan yang digunakan. Daging yang digunakan melambangkan tokoh adat. Kokosa (santan) melambangkan kaum intelektual, cabai melambangkan ulama yang tegas mengajarkan ilmu agama dan rempah-rempah seperti (kapulaga,bawang putih, cabai merah, jahe lengkuas dan lain-lain) melambangkan seluruh masyarakat Minangkabau.

Selain itu, pada awalnya menu rendang ini biasanya hanya disuguhkan kepada para bangsawan, terutama saat perjalanan jauh. Selain itu, karena bahan bakunya cukup mahal, dengan menggunakan daging seperti daging kambing dan kerbau serta kelapa tua yang berkualitas baik.

Pilihan Editor: Sejarah Soto Tangkar, Hidangan Legendaris Khas Betawi untuk Menu Idul Adha

Berita terkait

Sederet Penanganan Banjir dan Longsor Sumbar: Rekayasa Cuaca Hingga Relokasi Rumah

4 jam lalu

Sederet Penanganan Banjir dan Longsor Sumbar: Rekayasa Cuaca Hingga Relokasi Rumah

BNPB menyiapkan berbagai solusi penanganan bencana banjir lahar dingin dan tanah longsor yang menerjang Sumatera Barat

Baca Selengkapnya

Apa Penyebab Banjir Bandang dan Longsor di Sumatera Barat?

5 jam lalu

Apa Penyebab Banjir Bandang dan Longsor di Sumatera Barat?

BMKG menyebut hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat merupakan pemicu banjir bandang, banjir lahar hujan, dan longsor di Sumbar.

Baca Selengkapnya

Sebulan Jelang Idul Adha, Halal Center UGM Bagikan Tips Menyimpan Daging Kurban

14 jam lalu

Sebulan Jelang Idul Adha, Halal Center UGM Bagikan Tips Menyimpan Daging Kurban

Pakar dari Halal Center UGM mengingatkan langkah pengolahan dan penyimpanan daging kurban Idul Adha yang benar, untuk menghindari potensi penyakit.

Baca Selengkapnya

Sebut Stok Aman Menjelang Idul Adha, Jokowi Tak Khawatir Harga Naik

1 hari lalu

Sebut Stok Aman Menjelang Idul Adha, Jokowi Tak Khawatir Harga Naik

Presiden Joko Widodo atau Jokowi optimistis tidak ada lonjakan harga bahan pokok menjelang Idul Adha karena stok pangan aman.

Baca Selengkapnya

Jalan Nasional Sumatera Barat Putus Diterjang Banjir, Pasokan Logistik Terancam

1 hari lalu

Jalan Nasional Sumatera Barat Putus Diterjang Banjir, Pasokan Logistik Terancam

Banjir menyebabkan jalan nasional di Sumatera Barat terputus. Kadin khawatir akan terjadi ancaman pada pasokan komoditas.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ingin Turun Langsung ke Lokasi Banjir Lahar Dingin di Sumatera Barat

1 hari lalu

Jokowi Ingin Turun Langsung ke Lokasi Banjir Lahar Dingin di Sumatera Barat

Jokowi telah memerintahkan Kepala BNPB untuk segera mendatangi area yang terkena dampak untuk mengkoordinasikan upaya bantuan dan pemulihan.

Baca Selengkapnya

Korban Jiwa Banjir dan Longsor di Sumbar Tembus 50 Orang, Begini Langkah BNPB di Lokasi

1 hari lalu

Korban Jiwa Banjir dan Longsor di Sumbar Tembus 50 Orang, Begini Langkah BNPB di Lokasi

Banjir lahar dingin dan longsor di enam kabupaten Sumatera Barat menelan hingga 50 korban jiwa. Sudah ada 3.396 warga terdampak yang harus mengungsi.

Baca Selengkapnya

Update Peristiwa Banjir Bandang Sumatera Barat

1 hari lalu

Update Peristiwa Banjir Bandang Sumatera Barat

Peristiwa banjir bandang di Sumatera Barat baru-baru ini terjadi, berikut updatenya

Baca Selengkapnya

Banjir dan Longsor di Sumbar, BNPB Tetapkan Status Tanggap Darurat Selama Dua Pekan

1 hari lalu

Banjir dan Longsor di Sumbar, BNPB Tetapkan Status Tanggap Darurat Selama Dua Pekan

BNPB menetapkan status tanggap darurat untuk lima kabupaten dan kota di Sumatera Barat yang sedang dihantam banjir lahar dingin dan longsor.

Baca Selengkapnya

18 Titik Jalan Nasional Rusak Parah Akibat Banjir Bandang di Sumatera Barat

1 hari lalu

18 Titik Jalan Nasional Rusak Parah Akibat Banjir Bandang di Sumatera Barat

Rusaknya beberapa jalan tersebut diakibatkan banjir bandang dan longsor yang melanda Sumatra Barat pada Sabtu, 11 Mei 2024.

Baca Selengkapnya