3 Jenis Antraks dan Ciri Gejalanya

Kamis, 6 Juli 2023 16:31 WIB

Ilustrasi sapi. ANTARA/Herka Yanis Pangaribowo

TEMPO.CO, Jakarta - Infeksi antraks dipengaruhi penyebab penularannya, dikutip dari WebMD. Penularan bisa karena menghirup spora, mengonsumsi daging hewan terinfeksi bakteri antraks, dan lewat luka terbuka di kulit. Di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta ditemukan kasus antraks. Sri Sultan Hamengku Buwono X menjelaskan, Gunungkidul penemuan kasus antraks nyaris berulang tiap tahun.

Pekan ini kasus antraks Gunungkidul dengan laporan sedikitnya 87 warga positif dan satu di antaranya meninggal. "Kasus ini tidak hanya terjadi sekarang, dua tahun lalu juga terjadi, kalau tidak di Gunungkidul, ya di Kabupaten Sleman," kata Sultan HB X, Rabu, 5 Juli 2023.

Merujuk Centers for Disease Control and Prevention (CDC), antraks penyakit menular tersebab bakteri gram positif berbentuk batang yang dikenal sebagai Bacillus anthracis. Muncul alami di tanah, biasanya mempengaruhi hewan peliharaan dan liar.

Binatang terinfeksi ketika menghirup dan menelan spora di tanah, tumbuhan, atau air yang terkontaminasi. Hewan yang rentan terinfeks sapi, domba, kambing, antelop, dan rusa.

Jenis antraks

Advertising
Advertising

1. Antraks kulit

Infeksi yang memasuki tubuh melalui kulit. Ini jalur penyakit paling umum. Antraks menular ketika spora menembus kulit melalui luka terbuka. Infeksi dimulai dengan benjolan yang menonjol, terkadang gatal, menyerupai gigitan serangga. Namun dalam satu atau dua hari, benjolan itu berkembang menjadi luka terbuka, biasanya tidak nyeri dengan bagian tengah berwarna hitam.

Gejalanya benjolan gatal berkembang menjadi luka. Terkadang, gejala mirip flu termasuk demam dan sakit kepala

2. Antraks pencernaan

Infeksi antraks akibat mengonsumsi daging yang kurang matang dari hewan yang terinfeksi. Infeksi ini mempengaruhi saluran pencernaan dari tenggorokan ke usus besar. Gejalanya antara lain, mual, muntah, sakit perut, pusing, kehilangan selera makan, demam, sakit tenggorokan, diare berdarah, leher bengkak.

3. Antraks pernapasan

Antraks pernapasan berkembang saat menghirup spora antraks. Gejalanya mirip flu selama beberapa hari, sakit tenggorokan, demam, kelelahan, dan nyeri otot. Kondisi lainnya antara lain sesak napas, mual, batuk berdarah, terasa sakit saat menelan makanan, demam.

Pilihan Editor: Antraks Gunungkidul, Apa Bakteri Penyebab Penyakit Itu?

Berita terkait

Aneka Kegiatan dan Kebutuhan Syahrul Yasin Limpo dari Urunan Pegawai Kementan: dari Sapi Kurban, Umrah, hingga Bayar ART

4 hari lalu

Aneka Kegiatan dan Kebutuhan Syahrul Yasin Limpo dari Urunan Pegawai Kementan: dari Sapi Kurban, Umrah, hingga Bayar ART

Persidangan perkara dugaan pemerasan oleh bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di lingkungan Kementan terkuak fakta-fakta baru.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Prakiraan Cuaca BMKG, Penyakit Ngorok Mematikan, Sekolah Bisnis Terbaik

5 hari lalu

Top 3 Tekno: Prakiraan Cuaca BMKG, Penyakit Ngorok Mematikan, Sekolah Bisnis Terbaik

Top 3 Tekno Berita Terkini pada Kamis pagi ini, 9 Mei 2024, dimulai dari artikel prakiraan cuaca BMKG kemarin.

Baca Selengkapnya

Saksi Akui Diminta Sewa Pesawat Rp 1,4 Miliar untuk Kunjungan Kerja Syahrul Yasin Limpo ke Maluku dan Anggarkan Beli 12 Sapi Kurban

5 hari lalu

Saksi Akui Diminta Sewa Pesawat Rp 1,4 Miliar untuk Kunjungan Kerja Syahrul Yasin Limpo ke Maluku dan Anggarkan Beli 12 Sapi Kurban

Hermanto diminta untuk menyediakan uang di luar anggaran Kementerian Pertanian untuk membeli sapi kurban buat Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Hewan Ternak Mati Akibat Penyakit Ngorok, Begini Penjelasan Dokter Hewan Unair

5 hari lalu

Hewan Ternak Mati Akibat Penyakit Ngorok, Begini Penjelasan Dokter Hewan Unair

Ratusan sapi dan kerbau yang terserang penyakit ngorok ini mati mendadak.

Baca Selengkapnya

Manfaat Melewatkan Makan Daging bagi Penderita Sirosis Hati

8 hari lalu

Manfaat Melewatkan Makan Daging bagi Penderita Sirosis Hati

Sesekali tidak makan daging bermanfaat bagi penderita penyakit hati stadium lanjut seperti sirosis hati. Peneliti ungkap alasannya.

Baca Selengkapnya

Mencicip Daging BBQ ala Texas di Django's, Pengasapan Butuh Waktu Berjam-jam

14 hari lalu

Mencicip Daging BBQ ala Texas di Django's, Pengasapan Butuh Waktu Berjam-jam

Berisket BBQ ala Texas ini diasapi berjam-jam, menghasilkan sajian daging yang garing di luar tetapi lembut di dalam.

Baca Selengkapnya

Harga Daging Sapi H-1 Lebaran 2024 Capai Rp 150 Ribu per Kilogram

34 hari lalu

Harga Daging Sapi H-1 Lebaran 2024 Capai Rp 150 Ribu per Kilogram

Harga daging sapi meroket H-1 Lebaran di Pasar Palmerah mencapai Rp 150 ribu per kilogram.

Baca Selengkapnya

Jaga Kesehatan, Pilih Daging tanpa Lemak untuk Hidangan Lebaran

35 hari lalu

Jaga Kesehatan, Pilih Daging tanpa Lemak untuk Hidangan Lebaran

Dokter mengingatkan masyarakat agar sebisa mungkin memilih daging sapi tanpa lemak untuk hidangan Lebaran agar kesehatan tetap terjaga.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

36 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya

Menjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak

36 hari lalu

Menjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak

Menjelang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 2024, sejumlah harga bahan pokok kian melonjak. Per 7 April 2024, Panel Harga Pangan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat mencatat harga daging sapi, daging ayam, cabai, bawang merah, dan bawang putih masih naik.

Baca Selengkapnya