Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Antraks Gunungkidul, Apa Bakteri Penyebab Penyakit Itu?

image-gnews
Ilustrasi seekor sapi. wikipedia.org
Ilustrasi seekor sapi. wikipedia.org
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta ditemukan kasus antraks. Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X menjelaskan, Gunungkidul penemuan kasus antraks yang nyaris terus berulang tiap tahun.

Pekan ini kasus antraks Gunungkidul dengan laporan sedikitnya 87 warga positif dan satu di antaranya meninggal. "Kasus ini tidak hanya terjadi sekarang, dua tahun lalu juga terjadi, kalau tidak di Gunungkidul, ya di Kabupaten Sleman," kata Sultan HB X, Rabu, 5 Juli 2023.

Apa itu antraks?

Merujuk Centers for Disease Control and Prevention (CDC), antraks penyakit menular tersebab  bakteri gram positif berbentuk batang yang dikenal sebagai Bacillus anthracis. Muncul alami di tanah, biasanya mempengaruhi hewan peliharaan dan liar. Binatang terinfeksi ketika menghirup dan menelan spora di tanah, tumbuhan, atau air yang terkontaminasi. Hewan yang rentan terinfeks sapi, domba, kambing, antelop, dan rusa. 

Orang bisa terinfeksi antraks tersebab kontaminasi hewan yang sakit. Orang terinfeksi antraks saat spora masuk ke dalam tubuh. Bakteri bisa berkembang menyebar dalam tubuh, menghasilkan racun, dan mengakibatkan penyakit parah. Konsumsi makanan atau minum air yang terkontaminasi spora bisa berakibat infeksi bakteri. Penyebab lainnya menghirup atau papara spora dari luka di kulit.

Antraks menyebabkan penyakit parah antara hewan dan manusia. Tapi, antraks tidak menular langsung antarorang, seperti pilek atau flu.

Soal kasus antraks di Gunungkidul,  menurut Sultan pemicu terinfeksi masih sama. Hewan ternak yang diketahui sudah positif dan mati, kemudian tetap dikonsumsi warga. Ada hewan ternak yang sudah dikuburkan, kemudian digali lagi kuburnya untuk dikonsumsi.

"Warga merasa eman-eman (menyayangkan sia-sia), sudah tahu ada sapi antraks lalu mati mendadak. Tapi, tetap dimakan bersama, pengalaman di Gunungkidul kan sebelumnya juga begitu," kata Sultan.

Ia menambahkan, kebiasaan warga mengonsumsi ternak yang sudah mati itu perlu perhatian khusus. Sebab, perilaku itu sangat berisiko dan menyebabkan kasus berulang setiap tahun, bahkan berakibat korban meninggal akibat antraks.

Penyebab antraks

Mengutip Healthline, orang bisa tertular melalui kontak langsung maupun tidak, karena menyentuh, menghirup, atau menelan spora antraks. Ketika spora antraks masuk ke dalam tubuh, bakteri akan berkembang biak, menyebar, dan menghasilkan racun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hewan

Manusia tertular antraks melalui:

- Paparan terhadap hewan ternak atau liar yang terinfeksi

- Paparan produk hewan yang terinfeksi, seperti wol atau kulit

- Menghirup spora, biasanya selama pemrosesan produk hewan yang terkontaminasi (antraks inhalasi)

- Mengonsumsi daging kurang matang dari hewan yang terinfeksi (antraks gastrointestinal)

TIM TEMPO | HEALTHLINE | CDC

Pilihan Editor: Antraks Muncul di Gunungkidul, Sultan HB X Sebut Sapi Mati Dikubur Tetap Dikonsumsi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tambang Ilegal di Gunungkidul, 14 Orang Diperiksa Polisi

4 hari lalu

Ilustrasi tambang. Foto: Polda Aceh
Tambang Ilegal di Gunungkidul, 14 Orang Diperiksa Polisi

Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta (Polda DIY) memeriksa 14 orang terkait praktik tambang ilegal di Kabupaten Gunungkidul.


Pemda Yogyakarta Tutup 4 Tambang Ilegal dan Stop Aktivitas Penambangan di 32 Titik Lainnya

9 hari lalu

Ilustrasi Tambang Ilegal. Dok.TEMPO/Jumadi
Pemda Yogyakarta Tutup 4 Tambang Ilegal dan Stop Aktivitas Penambangan di 32 Titik Lainnya

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) belakangan gencar melakukan penindakan aktivitas penambangan di berbagai kabupaten/kota provinsi itu pasca munculnya aduan masyarakat dan beredar di media sosial.


Berpotensi Rusak Alam, Sultan HB X Minta Tambang Ilegal Yogyakarta Ditutup

17 hari lalu

Wisatawan bersorak gembira usai menyusuri sungai di Gua Pindul di Desa Bejiharjo, Karangmojo Kabupaten Gunung Kidul, DI Yogyakarta, 30 Juli 2016. Dalam wisata tersebut, wisatawan ditawarkan edukasi mengenai bentukan gua khas kawasan karst dan berbagai ornamen di dalamnya, seperti batu krsital, 'moonmilk', stalaktit, dan stalagmit. TEMPO/Fardi Bestari
Berpotensi Rusak Alam, Sultan HB X Minta Tambang Ilegal Yogyakarta Ditutup

Sektor pariwisata di Yogyakarta sangat didukung kelestarian alam, kawasan karst jadi sorotan.


Tak Ada Laporan Wisatawan Hilang, Jasad Mengapung Ditemukan di Pantai Baron Yogyakarta

17 hari lalu

Air pinggiran Pantai Baron Gunungkidul berubah menjadi cokelat terdampak banjir aliran sungai. Dok. Istimewa
Tak Ada Laporan Wisatawan Hilang, Jasad Mengapung Ditemukan di Pantai Baron Yogyakarta

Kasus kecelakaan terakhir di pantai Gunungkidul Yogyakarta terjadi pada 13 Juni 2024 yang dialami siswa SMP.


Pantai-Pantai di Yogyakarta Gelar Sedekah Laut Sambut 1 Suro

19 hari lalu

Tradisi Sedekah Laut di Pantai Kukup Gunungkidul Yogyakarta menyambut 1 Suro. Dok. Istimewa
Pantai-Pantai di Yogyakarta Gelar Sedekah Laut Sambut 1 Suro

Sejumlah pantai di Yogyakarta menjadi lokasi gelaran tradisi sedekah laut atau juga dikenal Labuhan dalam peringatan 1 Suro atau 1 Muharram.


Ramai Soal Rencana Beach Club Gunungkidul, Pakar Ungkap Pentingnya Kawasan Karst bagi Ekowisata

29 hari lalu

Rencana Beach Club yang awalnya melibatkan Raffi Ahmad di Gunungkidul, DI Yogyakarta. Dok. Instagram
Ramai Soal Rencana Beach Club Gunungkidul, Pakar Ungkap Pentingnya Kawasan Karst bagi Ekowisata

Kawasan karst di Gunungkidul menjadi bagian penting untuk menjaga ekosistem pesisir tetap lestari. Bagaimana jika proyek beach club itu jadi?


Respon Kementerian Lingkungan Hidup Soal Rencana Proyek Beach Club di Pesisir Gunungkidul

30 hari lalu

Lokasi proyek pembangunan resort dan beach club di kawasan bentang alam karst Gunungkidul dan Gunung Sewu, pada Jumat, 14 Juni 2024. Proyek ini diungkap oleh Raffi Ahmad di media sosial. Sumber: Koalisi Gunungkidul Melawan.
Respon Kementerian Lingkungan Hidup Soal Rencana Proyek Beach Club di Pesisir Gunungkidul

KLHK merespon soal polemik rencana pembangunan beach club di pesisir Gunungkidul, persisnya di kawasan Pantai Krakal


Puluhan Wisatawan Tersengat Ubur-Ubur Di 4 Titik Pantai Gunungkidul

32 hari lalu

Petugas pantai di Gunungkidul mengobati wisatawan tersengat ubur-ubur. Dok.istimewa
Puluhan Wisatawan Tersengat Ubur-Ubur Di 4 Titik Pantai Gunungkidul

Puluhan wisatawan di kawasan pantai selatan Gunungkidul Yogyakarta tersengat ubur-ubur Minggu 23 Juni 2024.


Cerita Pedagang Sapi Kurban Asal Pati Raup Omzet Rp 9 Miliar: Termahal Sapi Limosin, Langganan Pejabat

37 hari lalu

Zabidi, pedagang sapi asal Pati, di kandang sapi miliknya di Citayam, Tajurhalang, Bogor. Foto: Istimewa
Cerita Pedagang Sapi Kurban Asal Pati Raup Omzet Rp 9 Miliar: Termahal Sapi Limosin, Langganan Pejabat

Pedagang asal Pati, Jawa Tengah, bernama Zabidi, mengklaim 99 persen dari 500 ekor sapi dagangannya ludes diborong para pekurban.


Kenapa Sapi Menangis Saat Kurban? Ternyata Ini Alasannya

38 hari lalu

Alasan kenapa sapi menangis saat kurban. Foto: Canva
Kenapa Sapi Menangis Saat Kurban? Ternyata Ini Alasannya

Kenapa sapi menangis saat kurban? Ternyata ada penjelasan ilmiahnya. Salah satu penyebabnya karena mengalami stres. Ini informasinya.