Sorot Balik Echovirus-11 di Enam Negara Eropa

Rabu, 12 Juli 2023 08:07 WIB

Ilustrasi bayi. freepik.com

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah bayi di beberapa negara Eropa dilaporkan sakit akibat Echovirus. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengeluarkan imbauan soal penyebaran Echovirus-11 atau E-11 yang mematikan itu. “Ini dianggap tidak biasa karena memburuknya kondisi sangat cepat dan tingkat kematian yang tinggi bayi-bayi yang terkena dampak," kata WHO seperti dilansir dari Heatlh News.

Echovirus-11 bukan fenomena baru. Virus pernah menyerang bayi-bayi di Eropa sejak 2022. Mengutip situs web WHO, berikut sorot balik penyebarannya.

1. Prancis

Pada 26 Juni 2023, Prancis melaporkan sembilan kasus sepsis neonatal E-11 parah terkait dengan gangguan hati dan kegagalan multiorgan. Laporan dikonfirmasi oleh pengujian enterovirus Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction (RT-PCR). Itu dari sampel darah, swab tenggorokan, swab nasofaring, sampel cairan serebrospinal, dan biopsi post-mortem dari tiga wilayah metropolitan Prancis antara Juli 2022 dan April 2023.

Enam dari sembilan kasus terjadi pada 2022, yakni Juli, Oktober, dan Desember. Adapun tiga kasus pada 2023, Januari dan April. Dari sembilan kasus, tujuh kematian dilaporkan.

Advertising
Advertising

2. Kroasia

Kroasia melaporkan satu kasus infeksi E-11 yang dikonfirmasi dari kelompok penyakit enterovirus pada neonatus yang terdeteksi Juni 2023. Itu dari dua rumah sakit bersalin yang terpisah.

3. Italia

Pada 26 Juni 2023, tujuh kasus infeksi E-11 neonatal telah dikonfirmasi di Italia sejak April. Tiga dari tujuh kasus di Unit Perawatan Intensif Neonatal (NICU). Satu kasus tetap berada di NICU, satu kasus menunjukkan perbaikan klinis dan satu kasus telah dipulangkan. Dua kasus lagi yang dites positif saat skrining tidak menunjukkan gejala yang berarti.

4. Spanyol

Dua kasus infeksi E-11 telah dilaporkan di Spanyol pada 26 Juni 2023. Kasus ini bayi kembar prematur yang lahir pada Januari 2023. Kedua kasus tersebut dirawat di NICU setelah lahir dengan satu kematian tercatat dan diagnosis infeksi enterovirus parah. Adapun kasus kedua keluar dari rumah sakit tanpa gejala sama sekali.

Menurut data yang tersedia di Spanish National Center for Microbiology, E-11 telah beredar di Spanyol pada 2022 dan 2023, namun data E-11 yang tersedia tidak menunjukkan adanya peningkatan yang neonatus yang parah.

5. Swedia

Swedia melaporkan empat kasus bayi dengan meningoensefalitis akibat E-11 antara awal 2022 hingga 15 Juni 2023. Ada satu kasus bayi E-11 terdeteksi pada 2022 melalui peningkatan pengawasan enterovirus.

6. Britania Raya

Britania Raya melaporkan dua kasus infeksi E-11 anak kembar pada Maret 2023. Kedua kasus tersebut menunjukkan beberapa kondisi klinis termasuk hepatitis dan kegagalan multiorgan.

Keadaan memburuk dari hari keempat kelahiran hingga kesepuluh ketika meninggal. Pengujian laboratorium mengonfirmasi adanya enterovirus atau sebagai E-11. Saat ini, Britania Raya belum mengonfirmasi kasus baru E-11 lainnya.

Pilihan Editor: Penyakit Anak Biasa Mungkin di Balik Heboh Flu Tomat

Berita terkait

Cara Menyimpan dan Urutan Memberikan ASI Beku yang Benar

1 hari lalu

Cara Menyimpan dan Urutan Memberikan ASI Beku yang Benar

Menyimpan dan memberikan ASI beku kepada bayi tak bisa sembarangan. Ada tata cara dan urutannya

Baca Selengkapnya

Perkosa Bayi Berusia 5 Hari, Pria Brasil Dibekuk Polisi

2 hari lalu

Perkosa Bayi Berusia 5 Hari, Pria Brasil Dibekuk Polisi

Selain kasus bayi diperkosa, pria Brasil ini juga sedang menghadapi penyelidikan atas percobaan pemerkosaan terhadap seorang remaja

Baca Selengkapnya

Mengenal Lebih Dekat 7 Jenis dan Tipe Popok Clodi

2 hari lalu

Mengenal Lebih Dekat 7 Jenis dan Tipe Popok Clodi

Dengan memahami karakteristik jenis-jenis popok codi, orang tua bisa menemukan yang sesuai dengan kebutuhan dan k konndisi keluarga.

Baca Selengkapnya

ASI Bubuk Tidak Direkomendasikan Dokter Anak, Begini Niat Baik Dibalik Pembuatannya

3 hari lalu

ASI Bubuk Tidak Direkomendasikan Dokter Anak, Begini Niat Baik Dibalik Pembuatannya

Inovasi ASI bubuk oleh mahasiswa ITB dipicu oleh niat menciptakan solusi untuk wanita karier yang kerap kesulitan menyusui.

Baca Selengkapnya

Popok Bayi Baiknya Diganti dengan Tisu Basah atau Kapas, Mana yang Terbaik?

3 hari lalu

Popok Bayi Baiknya Diganti dengan Tisu Basah atau Kapas, Mana yang Terbaik?

Tisu basah lebih banyak dipilih orang tua untuk mengganti popok karena praktis, sedangkan kapas lebih aman digunakan dan mudah terurai.

Baca Selengkapnya

Guru Besar Unair Ungkap Pentingnya Deteksi Dini Pendengaran pada Bayi

4 hari lalu

Guru Besar Unair Ungkap Pentingnya Deteksi Dini Pendengaran pada Bayi

Deteksi dini pada bayi baru lahir bisa menggunakan alat bernama auditory brainstem response (ABR).

Baca Selengkapnya

5 Fakta ASI Bubuk Tak Direkomendasikan IDAI, Berisiko Terkontaminasi hingga Tidak Direkomendasikan untuk Bayi

5 hari lalu

5 Fakta ASI Bubuk Tak Direkomendasikan IDAI, Berisiko Terkontaminasi hingga Tidak Direkomendasikan untuk Bayi

Proses pengeringan untuk menghilangkan kandungan air, freeze-drying memiliki dampak pada rasa dan kualitas ASI bubuk,

Baca Selengkapnya

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

13 hari lalu

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

Bayi wajib melakukan imunisasi untuk mencegah bahaya kesehatan, terutama ketika berusia 1-2 bulan. Lantas, apa saja jenis imunisasi yang wajib dilakukan bayi?

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

14 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

6 Alasan Bayi Tidak Boleh Menggunakan Produk Mengandung Parfum

15 hari lalu

6 Alasan Bayi Tidak Boleh Menggunakan Produk Mengandung Parfum

Paparan parfum pada kulit bayi bisa menyebabkan iritasi bahkan infeksi pernapasan.

Baca Selengkapnya